Didepaknya Benitez tak lepas dari serangkaian kesalahan yang dilakukan mantan pelatih Valencia itu. Kekalahan memalukan dari Barcelona pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu hingga keteledoran di Copa del Rey nampaknya sudah mengikis habis kesabaran para petinggi Madrid. Akhirnya, karir Benitez bersama Los Blancos diputus ketika Cristiano Ronaldo cs ditahan imbang Valencia akhir pekan lalu.
Usai kepergian Benitez, penunjukan Zidane sebagai pelatih Interim Real Madrid tak lantas menyelesaikan riak masalah. Sekalipun banyak yang memberi dukungan, tetapi ditunjuknya Zidane disebut sebagai perjudian besar. Bagaimana kesimpulan ini bisa diambil dan mana pendapat yang lebih kuat, ada baiknya kita melihat track record Zidane.
Sebagai seorang pemain, kualitas Zidane tidak perlu meragukan lagi. Ia menjadi pahlawan Prancis saat Les Blues menjuarai Piala Dunia 1998. Sebagai pemain ia juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia melalui penghargaan FIFA Ballon d'Or tahun 1998. Selama Enam tahun berkarir di Santiago Bernabeu, Zidane nyaris menyabet semua gelar yang tersedia bagi El Real, mulai dari gelar La Liga sampai Gelar Liga Champion. Hanya trofi Copa Del Rey yang gagal ia persembahkan bagi tim ibukota Spanyol tersebut.
Pengetahuannya mengenai seluk beluk Real Madrid semakin bertambah setelah ia diminta menjadi penasehat Florentino Perez pada tahun 2010. Setahun kemudian ia mendapatkan promosi dari Perez untuk menjadi direktur Olahraga Real Madrid hingga tahun 2014. Meski ia mengenal dengan baik seluk beluk Real Madrid, namun banyak pihak yang meragukan kapasitas Zizou yang minim jam terbang dalam dunia kepelatihan.
Karir kepelatihannya dimulai pada tahun 2013, dimana ia ditunjuk untuk menjadi bagian dari staff kepelatihan Real Madrid sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti. Bersama Ancelotti, ia sukses mempersembahkan Trofi La Decima untuk kubu Los Blancos dan Trofi Copa Del Rey.
Satu tahun berselang ia diminta untuk menangani Real Madrid Castilla yang terdegradasi dari Segunda Division ke Segunda Division B. Di tahun pertamanya sebagai pelatih Castilla, ia hanya mampu membawa Enzo Zidane dkk finish di peringkat 6 Segunda Division B. Musim ini prestasinya cukup membaik, di mana sampai awal Januari 2016 ini Real Madrid Castilla berada di peringkat dua klasemen Segunda B Group 2, terpaut empat poin dari sang pemuncak klasemen .
Meski mengalami tren peningkatan dalam karir kepelatihannya di Castilla, namun pengalaman itu tidaklah cukup untuk membesut tim sebesar Real Madrid. Apalagi Zidane belum sekalipun membesut sebuah tim utama yang bermain di kompetisi tertinggi di Spanyol maupun di Eropa.
Selain minim pengalaman, Zidane juga mendapat tekanan yang berat untuk membesut Los Blancos di sisa musim ini. Zidane dihadapkan dengan bayang-bayang pemecatan di akhir musim apabila ia tidak mampu memberikan trofi bagi El Real di akhir musim ini.
Saat ini hanya ada dua trofi yang tersisa untuk didapatkan Madrid di akhir musim, yaitu Trofi Liga Champions dan Trofi La Liga. Di babak 16 besar Liga Champions, Madrid sudah ditunggu AS Roma pada bulan Februari nanti, sedangkan di La Liga ia harus membawa Cristiano Ronaldo dkk memangkas selisih empat poin dari sang pemuncak klasemen sementara Atletico Madrid.
Bagaimana pendapat anda Bolaneters? Apakah penunjukan Zinadine Zidane sebagai pelatih anyar Madrid adalah keputusan yang tepat? Silahkan berikan pendapat anda pada kolom komentar.[initial]
Baca Juga:
- Jadi Pelatih Madrid, Zidane Langsung Ingin Pulangkan Casillas
- Ini Alasan Madrid Tunjuk Zidane
- Beckham: Zidane Yang Terbaik Untuk Latih Madrid
- Gantikan Benitez, Zidane Langsung Ingin Juara
- Perez: Tak Ada Yang Tak Mungkin Bagi Zidane
- Zidane, Prancis Pertama Tangani Real Madrid
- Hubungan Zidane dan Ronaldo Tak Terlalu Bagus
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luis Enrique Sebut Pemecatan Memalukan
Liga Spanyol 5 Januari 2016, 23:34
-
Enrique Tak Kaget Benitez Dipecat
Liga Spanyol 5 Januari 2016, 23:30
-
Benitez Ulangi Kesalahan Saat di Inter Milan
Liga Spanyol 5 Januari 2016, 23:24
-
Zidane Pertama, Benzema ke-100
Liga Spanyol 5 Januari 2016, 23:18
-
Mancini Dukung Zidane Sukses di Madrid
Liga Italia 5 Januari 2016, 22:36
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR