
Bola.net - Timnas Indonesia dipastikan kehilangan Asnawi Mangkualam Bahar pada laga kontra Thailand di semifinal SEA Games 2021, Kamis 19 Mei 2022. Absennya Asnawi tentu saja mengurangi kekuatan Indonesia di sektor pertahanan.
Menghadapi Thailand, Fachruddin Aryanto dkk dituntut melakukan pembenahan besar-besaran. Pertahanan Timnas Indonesia yang telah kebobolan lima gol akan menghadapi ancaman serius dari tim Gajah Putih.
Apalagi Thailand merupakan semifinalis SEA Games 2021 paling produktif. Patrik Gustavsson dkk telah mengemas 12 gol dalam empat pertandingan atau bila diambil rata-rata mereka mampu menciptakan dua gol di setiap pertandingan.
Makin berat, Indonesia dipastikan tampil tanpa Asnawi Mangkualam Bahar. Pemain Ansan Greeners itu terpaksa absen lantaran mengantongi dua kartu kuning di babak grup.
Lantas apa yang bisa dilakukan Shin Tae-yong dalam menghadapi situasi ini? Seperti apa strategi yang bisa diterapkan pelatih asal Korea Selatan itu untuk dapat merebut kemenangan atas Thailand? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Pakai 5 Bek
Indonesia mungkin harus realistis di pertandingan ini. Bermain terbuka menghadapi Thailand bisa menjadi bumerang bagi pertahanan mereka. Bermain bertahan bukan sesuatu yang diharamkan dalam pertandingan sepakbola.
Menerapkan strategi defensif sejatinya pernah dilakukan Indonesia pada Piala AFF 2020 lalu. Menghadapi Vietnam yang tengah ganas-ganasnya, STY memamerkan catenaccio yang rapi dengan skema lima bek.
Kesuksesan ini bisa direplika Indonesia dalam pertandingan nanti. Tetapi tentu, mereka wajib mencetak gol dalam situasi serangan balik jika tak ingin adu nasib di dalam drama adu penalti.
Tambah Gelandang Petarung dan False Nine
Jika tak ingin bermain terlalu ke dalam, Indonesia bisa mencoba strategi lain di pertandingan nanti. Salah satunya, dengan menempatkan banyak gelandang bertipe petarung untuk menahan kreativitas Thailand.
Alfeandra Dewangga bisa digeser ke tengah untuk memberikan tambahan tenaga di ruang mesin permainan. Menilik dari perhelatan Piala AFF 2020 lalu, pemain PSIS Semarang ini terbilang piawai dalam memainkan peran ini.
Untuk melengkapinya, Indonesia bisa menerapkan strategi false nine. Egy Maulana Vikri maupun Witan Sulamean bisa bergantian mengisi pos nomor sembilan saat serangan dibangun.
Ide Gila dengan Tiga Bek?
Salah satu kelemahan Indonesia di turnamen kali ini adalah lemahnya sektor bek sayap. Itu sebabnya, STY sempat mengutak-atik pemain yang berada di sisi ini demi mendapatkan keseimbangan yang pas.
Tetapi dengan absennya Asnawi, Indonesia perlu menemukan formula yang pas untuk mendapatkan stabilitas permainan. Opsi tiga bek layak diapungkan mengingat Indonesia memiliki stok pemain yang mumpuni di sektor bek tengah.
Namun yang menjadi masalah, apakah para pemain sudah siap dengan skema tiga bek dengan waktu persiapan yang tak banyak? Jika tak cermat, opsi ini justru akan menjadi blunder yang seharusnya bisa dihindari.
Disadur dari Bola.com: Wahyu Pratama/Hendry Wibowo, 18 Mei 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR