Begini Cara Media Arab Beritakan Kemenangan Tipis Atas Timnas Indonesia: Menang Susah Payah, Kartu Merah Konyol, Respek Garuda!

Begini Cara Media Arab Beritakan Kemenangan Tipis Atas Timnas Indonesia: Menang Susah Payah, Kartu Merah Konyol, Respek Garuda!
Starting XI Arab Saudi saat menghadapi Timnas Indonesia, Alinma Bank Stadium di King Abdullah Sports City. (c) AP Photo

Bola.net - Kekalahan tipis Timnas Indonesia dari Arab Saudi menjadi sorotan utama media Arab. Mereka secara detail mengulas jalannya pertandingan yang berlangsung dramatis di King Abdullah Sport City, Kamis (9/10/2025) tersebut.

Hasil akhir laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini memang berpihak pada Arab Saudi dengan skor 3-2. Namun, narasi yang dibangun oleh media di sana bukanlah tentang sebuah kemenangan yang mudah.

Sebaliknya, media Arab menggambarkan kemenangan timnya sebagai sesuatu yang diraih dengan susah payah. Mereka bahkan mengakui nyaris terpeleset di menit-menit akhir laga.

Selain memuji para pahlawan kemenangan timnya, mereka juga secara terbuka mengkritik pemainnya sendiri. Menariknya, mereka juga mengakui perlawanan sengit yang diberikan oleh Skuad Garuda.

1 dari 4 halaman

Kemenangan yang Diraih Susah Payah

Salah satu media terkemuka Arab Saudi, Asharq Al-Awsat, menurunkan laporan khusus mengenai laga ini. Judul utama yang mereka pilih sangat menarik dan penuh makna tersirat.

Mereka memberi headline beritanya dengan kalimat: "الأخضر... فرحة من عنق الزجاجة".

Secara harfiah, headline dalam tulisan Arab tersebut berarti "Si Hijau... kegembiraan dari leher botol". Ini adalah sebuah idiom lawas yang menggambarkan sebuah keberhasilan yang diraih dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi.

Pemilihan headline ini seolah menjadi penegasan bahwa kemenangan 3-2 itu sama sekali tidak didapat dengan mudah. Arab Saudi harus berjuang mati-matian hingga peluit panjang dibunyikan untuk mengalahkan Indonesia.

2 dari 4 halaman

Pujian untuk Para Pahlawan

Dalam laporannya, media tersebut menyoroti dua pemain sebagai bintang kemenangan Arab Saudi. Kedua pemain yang dimaksud adalah Feras Albrikan dan Saleh Abu Al-Shamat.

Media Arab itu bahkan memberikan sanjungan puitis dalam sub-judulnya. Feras Albrikan disebut 'memainkan musik' (يعزف), sementara Saleh Abu Al-Shamat tampil 'kreatif' (يبدع).

"فراس يعزف وأبو الشامات يبدع..." demikian bunyi penggalan sub-judul yang mereka tulis.

Pujian ini tentu merujuk pada kontribusi vital kedua pemain. Feras Albrikan sukses mencetak dua gol krusial, sementara Saleh Abu Al-Shamat menyumbang satu gol penyeimbang yang indah.

3 dari 4 halaman

Kritik Tajam untuk Kartu Merah Konyol

Namun, tidak semua pemain Arab Saudi mendapatkan pujian. Gelandang senior Mohamed Kanno yang mendapat kartu merah justru menuai kritik yang cukup tajam.

Kartu merah yang diterima Kanno di masa injury time itu dinilai nyaris merusak semua kerja keras tim. Insiden itu disebut sebagai sebuah kecerobohan yang tidak perlu.

"Kanno menempatkan Si Hijau dalam kesulitan dan kebingungan yang tidak perlu di pengujung laga," tulis media tersebut dalam laporannya.

Kritik ini sangat beralasan, sebab kartu merah itu didapat karena protes berlebihan terhadap wasit. Sebuah tindakan yang dianggap konyol, apalagi saat tim sedang dalam posisi unggul.

4 dari 4 halaman

Mengakui Perlawanan Sengit Garuda

Di tengah kritik untuk pemainnya, media Arab secara tidak langsung mengakui perlawanan hebat Timnas Indonesia. Terutama pada momen-momen genting di akhir pertandingan.

Mereka menggambarkan betapa berbahayanya situasi bagi timnya setelah harus bermain dengan sepuluh orang. Timnas Indonesia disebut terus-menerus memberikan tekanan hebat.

Media itu menulis bahwa kartu merah Kanno terjadi saat "...وسط فورة إندونيسية لإدراك هدف التعادل".

Frasa "faurah indunisiyyah" dalam kutipan tersebut bisa diartikan sebagai "gelombang serangan" atau "amukan Indonesia" yang sedang berusaha keras mencari gol penyeimbang. Pengakuan ini menunjukkan bahwa perlawanan Skuad Garuda di laga tersebut mendapat respek dari pihak lawan.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL