
Mengenai masa depannya untuk terus menangani Timnas U-19, Indra, dalam surat tersebut, mengaku tidak bisa memastikan. Menurutnya, masa depannya di Timnas U-19 merupakan hak mutlak pengurus PSSI.
Pada surat tersebut, pelatih kelahiran 2 Februari 1963 ini juga menuliskan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan oleh PSSI dan semua stakeholder sepakbola Indonesia demi terciptanya timnas yang kuat.
Berikut isi surat terbuka Indra Sjafri tersebut: (den/dzi)
TIMNAS U-19 tetap DIPERTAHANKAN atau DIGANTIKAN?
Pertanyaan tentang lanjut atau tidaknya tim nasional U-19 tersebut tidak dapat saya jawab karena bukan wewenang saya, karena Hal tersebut merupakan wewenang pengurus PSSI. Tetapi sebagai salah satu pelatih yang dipanggil menjadi Pelatih Timnas, saya merasa telah diberi kepercayaan dan tanggung jawab. Oleh karena itu saya akan serius melaksanakannya, dengan bekerja keras membangun Tim yang BERKUALITAS dan BERPRESTASI yang pemainnya adalah terdiri dari "ANAK TERBAIK SELURUH INDONESIA".
Seandainya saya diganti, berarti ada orang lain yang lebih baik mengemban kepercayaan itu. Dan saya akan tetap berkomitmen dalam pembinaan usia muda.
Dasar pemikiran saya, mengapa ingin serius membina usia muda, ialah karena untuk mencetak pemain yang baik dan hebat perlu suatu proses pembinaan yang terus menerus, tidak bisa instan. Melalui pembinaan usia muda yg benar itu, barulah kita bisa "MEMBANGUN TIMNAS YANG KUAT DAN BERKUALITAS" dan saya percaya betul bahwa Indonesia mempunyai potensi itu.
Saya berani menyatakan ini berdasarkan pengalaman saya keliling Indonesia mencari pemain di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Saya percaya betul bahwa Tuhan Maha Adil dengan menurunkan anak anak berbakat sepakbola di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Keyakinan itu juga yang mendorong untuk sedikit memberi perspektif baru terkait dengan proses seleksi calon pemain tim nasional yang selama ini mengatakan bahwa anak-anak berbakat hanya ada di daerah-daerah tertentu.
Berdasarkan perjalanan berkeliling Indonesia, saya semakin sadar bahwa daerah-daerah yang selama ini dianggap tidak potensial juga mempunyai talenta-talenta yang luar biasa. Saya sendiri terkejut bahwa ternyata ada anak-anak yang layak bermain untuk tim nasional yang datang dari daerah-daerah yang tidak kita duga sebelumnya, seperti Tual, Ternate, Ngawi, Muaro Bungo, Muara Teweh, dll. Sudah banyak terbukti BINTANG SEPAKBOLA DUNIA muncul dari daerah yang tidak disangka, tidak diperhitungkan dan bukan kota besar yang dianggap sentra sepakbola dengan segala fasilitas yang memungkinkan lahirnya pemain hebat.
KITA SEBAGAI NEGARA BESAR yang potensi sumber daya manusia yang luar biasa (lebih dari 250 juta jiwa), maka seharusnya tidak begitu sulit untuk memperoleh pemain TIMNAS yang jumlahnya hanya 23 orang saja, untuk tiap tingkatan usia. Melalui sistem rekruitmen yang profesional, tentulah hal tersebut sangat mungkin dan bukan merupakan sesuatu yang mustahil.
Tur ke seluruh Indonesia
Kami bersama tim nasional U-19 telah menjalani tur ke lebih dari 20 kota di Indonesia dan para pelatih telah melakukan perjalanan ke lebih dari 30 kota di Indonesia.
Melalui tur yang dilakukan selama satu tahun penuh pada tahun 2012, saat ini TIMNAS U-19 diisi hampir 80 % potensi yang didapat dari daerah yang selama ini tidak pernah dibayangkan memiliki banyak "permata" yang belum diasah.
Efek lain yang muncul dari sistem pencarian pemain kedaerah ini adalah timbulnya rasa memiliki yang lebih besar dari masyarakat daerah terhadap Tim nasional Indonesia.
Hal itu tentu saja akan membawa dampak meningkatnya rasa kebersamaan dan “Persatuan Bangsa".
Standar dan parameter yang jelas
Seleksi pemain TIMNAS U-19 yang kita laksanakan membuka kesempatan kepada semua anak bangsa yg punya potensi. Namun, kami tetap menerapkan standar yang tinggi dan jelas untuk memilih para pemain tersebut. Dengan kata lain pemain terpilih tahu kenapa dia terpilih, begitu sebaliknya dia tidak terpilih tahu apa kekurangannya, dengan begitu tidak ada lagi pemilihan dengan pengamatan semata apalagi dengan feeling.
Penerapan standar tersebut kita lakukan dengan salah satunya menempatkan orang-orang yang mempunyai keahlian spesifik di bidangnya untuk memilih dan menentukan pemain.
Keterlibatan orang yang ahli dibidangnya tersebut jelas memberi perspektif yang lebih lengkap tentang kualitas seorang pemain sepakbola. Hal itu kami lakukan dengan kesadaran bahwa sepakbola bukan sekedar mengandalkan fisik, atau teknik semata, tapi aspek-aspek lain juga sangat berperan dalam keberhasilan seorang pemain dalam bermain sepakbola. Oleh karena itu kami (tentu saja dengan segala keterbatasan) telah melibatkan secara langsung unsur "Sport Science" dalam pembentukan sebuah tim yang berkualitas.
Idealnya memang pencarian pemain TIMNAS U-19 lewat tur ke daerah, akan lebih efektif kalau daerah atau Pengprov PSSI mengadakan Kompetisi antar Pengcab di daerah masing-masing, supaya semua potensi bisa terakomodasi dengan baik. Sehingga pemain yang terpantau tidak hanya pemain yang daerahnya sempat dikunjungi saja, mengingat keterbatasan waktu dan tenaga untuk berkeliling ke seluruh pelosok Indonesia yang luas ini.
Pengembangan kualitas pelatih dan kompetisi
Hal lain yang harus digarisbawahi adalah untuk menjadikan potensi tersebut berkembang dengan baik, perlu pelatih-pelatih yang berkualitas juga, artinya, yang menguasai baik teori maupun praktek kepelatihan dan pembinaan pesepakbola dengan baik dan benar didasarkan atas metode dan teori yang paling mutakhir.
Di sela-sela tur yang kami lakukan, kami selalu menyempatkan diri untuk memberi pembekalan singkat kepada pelatih-pelatih lokal tentang tren-tren kepelatihan yang modern dan mutakhir. Ke depan, secara simultan dan berkesinambungan harus dilakukan Coaching Clinic dan kursus-kursus kepelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatih SSB diseluruh Indonesia.
Hal ini adalah pekerjaan rumah bersama antar para stake holder (pemerintah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya). Mengingat banyaknya Sekolah- sekolah sepakbola yang tersebar di tiap-tiap propinsi, kabupaten dan kota.
Kompetisi usia muda perlu kerjasama yang baik antar stakeholder.
Tentunya didukung oleh Federasi yang dalam hal ini adalah PSSI. Kompetisi Usia Muda yang sudah dilakukan saat ini di Jakarta dan beberapa kota besar sudah cukup bagus, namun masih perlu pemerataan kesempatan di beberapa daerah lain. Bila perlu daerah di supervisi untuk dapat melaksanakannya dengan baik. Dalam hal ini peran Pengprov untuk menjadi fasilitator kompetisi dan turnamen didaerah masing-masing sangat penting.
Kompetisi Usia Muda di negara-negara maju pun tidak hanya diadakan oleh federasi saja. Banyak pihak swasta dan lembaga-lembaga non pemerintah yang menjalankan kompetisi usia muda. Peran federasi di Negara-negara tersebut adalah memberi stimulasi dan memfasilitasi, termasuk meningkatkan kualitas kepelatihan dan manajemennya.
Kompetisi hanya salah satu pilar pembinaan, kompetisi harus diikuti oleh tim yang pelatihnya bagus dan punya filosofi pembinaan usia muda, serta tim peserta kompetisi harus punya manajemen yang bagus, supaya pemain dikelompokan dengan kelompok usia yang benar. Efek lain yang muncul dari sebuah kompetisi yang rapi dan berjenjang adalah mengurangi praktek-praktek nakal seperti curi umur dan bajak-membajak pemain. Logikanya, para pelatih, orang tua dan manajemen tidak perlu berpikir untuk mencuri umur jika semua jenjang umur mempunyai wadah kompetisi yang levelnya setara.
Memang perlu ada kajian untuk memetakan kondisi potensi sepak bola dari setiap daerah, baik pemain maupun pelatihnya. Atas dasar data itulah kita membuat program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan kondisi setempat dalam rangka mengoptimalkan bakat-bakat yang ada di daerah tersebut. Tentu saja ini membutuhkan kerjasama yang terpadu antara federasi, perguruan tinggi dan para pelatih sehingga memunculkan sinergi yang produktif.
Dibidang Kepelatihan, dengan adanya keterbukaan dibidang ketenagakerjaan tahun 2015 di Asia, dan adanya Regulasi AFC bahwa tahun 2017 semua pelatih yang menangani klub profesional harus punya sertifikasi LISENSI "A" Pro. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama dan diantisipasi sejak saat ini. Harapan kita semua, kelak para pelatih di SSB manapun harus memiliki sertifikat yang terkualifikasi, karena hal ini merupakan syarat kalau kita mau menjadi pelatih profesional dan diakui dunia.
PSSI dalam hal ini mempunyai andil besar dalam merealisasikannya.
Harapan dan cita-cita
Dari semua penjelasan saya di atas, maka pertanyaan MASIH DIPERTAHANKAN ATAU DIGANTIKAN nya Squad U-19, buat saya pribadi tidak perlu menjadi beban, karena sebagai pelatih, saya akan selalu mengerjakan "PEKERJAAN RUMAH" yang begitu banyak dipersepakbolaan Indonesia sekuat tenaga saya. Saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan Negara ini melalui sepakbola.
Cita-cita saya sederhana, yakni ingin melihat anak-anak bangsa Indonesia bisa dengan kepala tegak dan kesantunan yang tinggi mengangkat dan mengibarkan bendera merah putih di seluruh penjuru dunia. Saya hanya ingin membantu bangsa ini mempunyai kebanggaan melalui sepakbola.
Untuk itu tentunya perlu dibuat rencana strategis yang diterjemahkan dalam berbagai program pembinaan terpadu, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.
Terakhir, Saya ingin menghimbau siapa pun pecinta, pemerhati, pelatih, pengurus sepakbola Indonesia baik dari kalangan swasta, pemerintah, perguruan tinggi dan lainnya untuk bergandeng tangan dan bekerja keras, juga cerdas untuk membangun sepakbola Indonesia melalui program pembinaan usia muda yang berkesinambungan. Mari bersama mengarahkan pikiran, jiwa, hati dan juga cita-cita untuk kejayaan sepakbola Indonesia dengan cara yang benar.
"BRAVO PEMBINAAN USIA MUDA"
SALAM GARUDA JAYA
HEAD COACH TIMNAS U-19
HCIS - Indra Sjafri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inilah Surat Terbuka Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri
Tim Nasional 11 April 2013, 19:45 -
Indra Sjafri: Siapapun Berkesempatan Masuk Timnas U-19
Tim Nasional 11 April 2013, 08:31 -
Dikabarkan Bakal Didepak Dari Timnas U-19, Indra Sjafri Ikhlas
Tim Nasional 11 April 2013, 07:55 -
Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala AFF-19
Tim Nasional 9 April 2013, 21:49 -
Pemain Timnas U-19 Menjadi Korban Longsor di Nagrak Sukabumi
Bolatainment 5 April 2013, 21:29
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Real Madrid vs Villarreal: Vinicius Junior
Liga Spanyol 5 Oktober 2025, 04:11 -
Dari Parma ke Inter Milan: Bonny, Chivu, dan Chemistry yang Terjaga
Liga Italia 5 Oktober 2025, 03:39 -
Ange-Yoan Bonny Bonny, Energi Baru yang Langsung Menyatu di Inter
Liga Italia 5 Oktober 2025, 03:23 -
Dua Pemain Muda Hebat untuk Masa Depan Inter Milan
Liga Italia 5 Oktober 2025, 02:53 -
Man of the Match Chelsea vs Liverpool: Moises Caicedo
Liga Inggris 5 Oktober 2025, 02:03 -
Inter vs Cremonese: Bonny Gemilang dengan 1 Gol dan 3 Assist
Liga Italia 5 Oktober 2025, 01:47 -
Man of the Match Inter Milan vs Cremonese: Ange-Yoan Bonny
Liga Italia 5 Oktober 2025, 01:36 -
Lamine Yamal Cedera Lagi, Hansi Flick Tak Yakin Bisa Tampil di El Clasico
Liga Spanyol 5 Oktober 2025, 01:25
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR