Ketika Arab Saudi Akui Timnas Indonesia Itu Duri dalam Daging

Ketika Arab Saudi Akui Timnas Indonesia Itu Duri dalam Daging
Pemain Arab Saudi merayakan gol dari Feras Al Buraikan ke gawang Timnas Indonesia di R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih Arab Saudi, Herve Renard, secara terbuka mengakui bahwa Timnas Indonesia adalah lawan yang sangat merepotkan. Ia bahkan menyebut Skuad Garuda sebagai "duri dalam daging" bagi timnya saat berduel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Putaran 4.

Meskipun timnya berhasil meraih kemenangan 3-2, Renard justru banyak menyalahkan para pemainnya sendiri. Ia menilai timnya seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih awal.

Di sisi lain, juru taktik asal Prancis itu juga memberikan pujian setinggi langit untuk bintang baru timnya. Saleh Abu Al-Shamat disebutnya sebagai talenta luar biasa yang menjadi pembeda.

Pengakuan jujur dan analisis mendalam dari Renard ini menunjukkan betapa sengitnya perlawanan yang diberikan Indonesia. Laga tersebut ternyata meninggalkan kesan yang sangat mendalam baginya.

1 dari 4 halaman

Reaksi Hebat Usai Tertinggal

Selebrasi penyerang Arab Saudi, Firas Al-Buraikan bersama rekan setim usai mencetak gol ke gawang Indonesia. (c) dok.AFC

Selebrasi penyerang Arab Saudi, Firas Al-Buraikan bersama rekan setim usai mencetak gol ke gawang Indonesia. (c) dok.AFC

Herve Renard mengakui bahwa timnya sempat berada dalam situasi sulit di awal laga. Gol penalti cepat dari Timnas Indonesia sempat membuat pasukannya terkejut.

"Pada awal pertandingan, kami kebobolan gol dari tendangan penalti. Kami kemudian menunjukkan reaksi yang sangat baik dan berhasil unggul setelahnya," kata Renard dalam konferensi pers.

Namun, ia langsung menyoroti kelemahan terbesar timnya di laga tersebut. Menurutnya, para pemain terlalu banyak membuang peluang untuk mengakhiri perlawanan Indonesia.

"Seharusnya kami bisa menyelesaikan pertandingan setelah berhasil unggul. Kami menyalahkan diri kami sendiri karena tidak menyelesaikan pertandingan pada waktu yang tepat," tegasnya.

2 dari 4 halaman

Respek dari Renard

Starting XI Arab Saudi saat menghadapi Timnas Indonesia, Alinma Bank Stadium di King Abdullah Sports City. (c) AP Photo

Starting XI Arab Saudi saat menghadapi Timnas Indonesia, Alinma Bank Stadium di King Abdullah Sports City. (c) AP Photo

Sebuah momen menarik terjadi saat seorang jurnalis asal Indonesia bertanya kepada Renard. Pertanyaan itu menyinggung pernyataan Renard sebelum laga tentang kemungkinan timnya bisa kalah.

Dengan sangat jujur, Renard memberikan jawaban yang menunjukkan respeknya yang tinggi. Ia mengakui bahwa Timnas Indonesia bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata.

"Saya tahu tim Indonesia, dan kalian adalah 'duri dalam daging' kami saat kami bermain di stadion kalian," ungkap Renard.

"Kami tidak lupa bahwa kami punya 'dendam'. Setelah pertandingan itu (di Indonesia), saya mengambil keputusan-keputusan penting yang menguntungkan tim," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Pujian Setinggi Langit untuk Bintang Baru

Selebrasi Saleh Abu Al-Shamat usai mencetak gol ke gawang Indonesia. (c) dok.AFC

Selebrasi Saleh Abu Al-Shamat usai mencetak gol ke gawang Indonesia. (c) dok.AFC

Di tengah analisisnya yang kritis, Renard tak lupa memberikan pujian khusus untuk pahlawan baru timnya. Pemain muda Saleh Abu Al-Shamat mendapat sanjungan setinggi langit.

Renard mengaku sudah melihat potensi besar dalam diri sang pemain. Ia bahkan menceritakan pesan khususnya kepada sang pemain debutan sebelum laga.

"Saleh Abu Al-Shamat sebelumnya tidak bersama kami, dan sekarang dia ada di sini dan Anda bisa melihat di matanya ada keinginan untuk lolos. Saya mengatakan kepadanya bahwa bermain di Piala Dunia itu berbeda," tuturnya.

"Dia adalah talenta yang luar biasa dan hari ini kita melihat performa level tingginya. Dia menciptakan perbedaan," puji Renard.

4 dari 4 halaman

Fokus Penuh ke Laga Penentu

Lebih lanjut, Renard menepis anggapan bahwa level permainan timnya menurun setelah mencetak gol ketiga. Menurutnya, yang terjadi adalah kegagalan dalam memanfaatkan banyak peluang.

"Saya tidak berpikir level kami menurun setelah mencetak gol ketiga, kami justru menyia-nyiakan banyak peluang. Tidak akan ada yang memberi kami kelolosan, tetapi kami sendiri yang akan meraihnya dengan peluang dan keyakinan kami," ujarnya.

Ia juga menolak berkomentar banyak soal insiden dengan wasit di pinggir lapangan. Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah menjaga fokus untuk laga penentuan berikutnya.

Kini, seluruh fokus akan diarahkan untuk menghadapi laga berat melawan Irak. Ia menegaskan bahwa persaingan di grup ini sama sekali belum berakhir.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL