
Bola.net - Timnas Indonesia akan menjamu Timnas Arab Saudi di SUGBK pada partai ke-6 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ke-3. Pertandingan Indonesia vs Arab Saudi ini dijadwalkan kick-off Selasa, 19 November 2024, jam 19.00 WIB.
Indonesia saat ini menempati peringkat enam, alias posisi juru kunci, dengan perolehan tiga poin (M0 S3 K2). Namun, Indonesia cuma terpaut dua poin dari Bahrain, serta masing-masing tiga poin dari Australia, Arab Saudi, dan China. Di tempat teratas, Jepang perkasa dengan koleksi 13 poinnya.
Pada laga sebelumnya, juga di SUGBK, Indonesia kalah dari Jepang. Pasukan Shin Tae-yong kalah 0-4. Sementara itu, Arab Saudi bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Australia.
Pada matchday 1 lalu, Indonesia meraih hasil imbang 1-1 saat melawan Arab Saudi di Jeddah. Kali ini, di kandang sendiri, Indonesia diharapkan bisa mengamankan kemenangan. Pasalnya, tiga poin perdana akan sangat berharga bagi perjuangan Skuad Garuda.
Untuk itu, Indonesia perlu memperbaiki setidaknya lima kekuarangan yang tampak ketika kalah dari Jepang. Berikut ulasannya.
Ketenangan dan Ketajaman di Depan Gawang

Salah satu masalah utama yang terlihat dalam pertandingan melawan Jepang adalah penyelesaian akhir yang kurang maksimal. Meskipun Indonesia mampu menembus pertahanan lawan melalui serangan balik dan umpan panjang, peluang yang tercipta sering kali tidak berujung gol. Pemain seperti Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick sering kali menerima umpan dengan baik di luar kotak penalti, tapi mereka kurang tenang dan kurang tajam di depan gawang.
Untuk menghadapi Arab Saudi, penyelesaian akhir harus menjadi salah satu fokus utama. Latihan intensif untuk meningkatkan ketenangan dan ketepatan dalam mengeksekusi peluang di depan gawang bisa meningkatkan efektivitas serangan Indonesia. Penyerang dan gelandang serang perlu lebih fokus dan disiplin dalam menuntaskan setiap peluang yang tercipta.
Koordinasi Serangan

Ketika melawan Jepang, Indonesia sering kali kekurangan pemain di dalam kotak penalti saat melakukan serangan. Minimnya dukungan dari pemain lain di dalam kotak penalti membuat peluang yang tercipta tidak optimal. Untuk itu, Indonesia perlu memperbaiki koordinasi serangan dengan memastikan lebih banyak pemain masuk ke area berbahaya lawan, sehingga pengumpan memiliki lebih banyak opsi untuk memberikan bola.
Pelatih harus menekankan pentingnya pergerakan pemain yang aktif dalam mendukung serangan, terutama ketika serangan balik dibangun dengan cepat. Hal ini akan memberi tim lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol.
Kedisiplinan Menjaga Ruang di Depan Kotak Penalti

Salah satu kelemahan yang terlihat dalam laga melawan Jepang adalah kurangnya penguasaan ruang di depan kotak penalti Indonesia. Pemain Jepang seperti Daichi Kamada dan Takumi Minamino mampu memanfaatkan ruang kosong di antara lini bertahan dan gelandang Indonesia, menciptakan ancaman yang berbahaya.
Menghadapi Arab Saudi, Indonesia harus lebih disiplin dalam menjaga ruang di depan kotak penalti. Gelandang bertahan harus lebih proaktif dalam menutup celah, serta bekerja sama dengan para bek untuk mencegah lawan mengeksploitasi area tersebut. Penguasaan ruang yang lebih baik akan mengurangi peluang serangan lawan.
Skema Bola Mati

Timnas Indonesia memiliki beberapa peluang dari tendangan bebas dan sepak sudut melawan Jepang, tapi skema bola mati yang diterapkan belum optimal. Dengan pemain seperti Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On yang memiliki kemampuan dalam eksekusi bola mati, Indonesia seharusnya bisa lebih berbahaya dalam situasi ini.
Pelatih harus mengembangkan skema bola mati yang lebih terorganisir, baik dalam hal umpan maupun pergerakan pemain di dalam kotak penalti. Latihan khusus untuk tendangan bebas dan sepak sudut perlu ditingkatkan agar peluang-peluang ini bisa lebih sering berujung pada gol.
Konsistensi dan Komunikasi saat Bertahan

Pada awal pertandingan melawan Jepang, pertahanan Indonesia terlihat solid. Namun, seiring berjalannya waktu, lini belakang Indonesia mulai kesulitan mengimbangi serangan lawan, yang akhirnya menghasilkan gol. Meskipun pemain seperti Kevin Diks dan Calvin Verdonk menunjukkan kualitas dalam bertahan, konsistensi dan disiplin dalam menjaga formasi harus ditingkatkan.
Melawan Arab Saudi, Indonesia harus menjaga pertahanan dengan lebih disiplin sepanjang pertandingan. Kewaspadaan yang tinggi dan komunikasi yang baik antara lini belakang dan lini tengah sangat penting untuk meminimalkan peluang lawan.
Semoga aspek-aspek ini bisa diperbaiki dan tak terulang dalam laga krusial melawan Arab Saudi nanti. Harapannya, tentu saja supaya Skuad Garuda bisa menang dan mengamankan tiga poin.
Klasemen
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) AFC
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Tekad Bangkit Timnas Indonesia: Jangan Menyerah di Sini, Ada Mentari setelah Hujan
- Apresiasi untuk Timnas Indonesia: Sisi-sisi Positif dari Kekalahan Lawan Jepang
- Ku Tak Pilih Menyerah! Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia Belum Buyar
- Erick Thohir Tanya ke Ole Romeny Apa Masih Yakin Dinaturalisasi usai Tonton Timnas Indonesia Babak Belur dari Jepang, Jawabannya?
- Alasan Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketua Umum PSSI: Kalau Pelatih dan Pemain Tidak Percaya dengan Proyek Besar Ini, Selesai
- Nasib Shin Tae-yong Ditentukan usai Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
- PSSI Kebut Naturalisasi Eliano Reijnders tapi Tidak Terpakai di Timnas Indonesia, Erick Thohir Menjawab
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Berkat Garuda ID, Angka Duplikasi Tiket Laga Timnas Indonesia Turun Signifikan
Tim Nasional 18 November 2024, 23:49
-
Keluh Kesah Thom Haye Soal Laga Indonesia vs Jepang: Nggak Bagus, Harusnya Bisa Nyekor
Tim Nasional 18 November 2024, 23:48
-
Hadapi Arab Saudi, Shin Tae-yong Ajak Fans Indonesia Berpikir Realistis
Tim Nasional 18 November 2024, 23:00
-
Shin Tae-yong Waspadai Wajah Baru Arab Saudi Bersama Herve Renard
Tim Nasional 18 November 2024, 22:12
LATEST UPDATE
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Italia Dibantai Norwegia di San Siro, Ini Pengakuan Pahit Locatelli
Piala Dunia 17 November 2025, 13:23
-
Gacor di Timnas Inggris, Harry Kane Lampaui Rekor Gol Pele
Piala Dunia 17 November 2025, 12:26
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Otomotif 17 November 2025, 11:47

-
Akhirnya! Lisandro Martinez Bakal Comeback di MU Pekan Ini?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:44
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR