Bola.net - - Hector Bellerin mungkin menjadi pemain yang paling diperhatikan dalam leg kedua semifinal Liga Europa saat Arsenal ditaklukkan Atletico Madrid dengan skor tipis 0-1, Jumat (4/5) dini hari WIB. Arsenal pun harus tersingkir dari Liga Europa karena dengan agregat 1-2.
Nahasnya, satu-satunya gol Atletico di laga dini hari WIB tadi disebabkan oleh kesalahan bertahan yang dilakukan oleh Bellerin. Kala itu Bellerin salah menempatkan dirinya saat menjaga Diego Costa, dia terlalu maju dan menjaga sisi luar Costa. Costa pun mencetak gol dengan mudah ke gawang Ospina.
Cara bertahan seperti itu, menurut Martin Keown, hanya dilakukan oleh siswa sekolah sepak bola yang masih belum berpengalaman. Sebab pemilihan posisi bertahan adalah kesalahan mendasar yang seharusnya tidak dilakukan oleh pemain profesional.
"Itu adalah pertahanan siswa sekolah. Lihat saja, Costa sudah tahu dia akan mencetak gol karena dia berada di posisi yang salah dari Bellerin," ujar Keown pada BT Sport.
"Bellerin memang beberapa kali membantu menyerang, itu tidak buruk, tetapi ketika bola dikirimkan ke arah kiper, dia harus turun bersama bek-bek lainnya."
Dikatakannya, meskipun Bellerin adalah pemain yang paling cepat dalam urusan berlari, tapi posisi Bellerin saat itu sudah jauh melenceng dan sulit untuk mengejar balik.
"Ada dua pemain lain di sisi lain gawangnya, dia harusnya melihat ke kiri dan menyadari 'saya harus segera kembali ke posisi itu dengan cepat'," sambung dia.
"Dia terlalu jauh dari bek-bek lainnya dan walaupun dia adalah pemain tercepat di planet ini, dan dia tercepat di Arsenal, dia tidak kembali ke posisinya."
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gagal ke Liga Champions, Wenger: Sangat Menyedihkan!
Liga Inggris 4 Mei 2018, 22:34
-
Wenger Ajukan Syarat Ini Bagi Manajer Baru Arsenal
Liga Inggris 4 Mei 2018, 22:02
-
Wenger Tak Ikut Campur Soal Penggantinya
Liga Inggris 4 Mei 2018, 21:39
-
Saul Puji Wenger Sebagai Seorang Legenda
Liga Eropa UEFA 4 Mei 2018, 17:42
-
Ditepikan Mourinho, Bek MU Ini Masuk Radar Duo London
Liga Inggris 4 Mei 2018, 16:11
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR