Pesan Presiden FIFA Gianni Infantino di Hari Toleransi Internasional: Sepak Bola Harus Jadi Ruang Aman Tanpa Celaan

Pesan Presiden FIFA Gianni Infantino di Hari Toleransi Internasional: Sepak Bola Harus Jadi Ruang Aman Tanpa Celaan
Presiden FIFA, Gianni Infantino ketika menghadiri acara The Global Citizen Awards 25 September 2025 lalu. (c) AP Photo/Stefan Jeremiah

Bola.net - Hari Toleransi Internasional yang diperingati pada 16 November, menghadirkan pengingat penting bagi dunia tentang nilai saling menghargai di tengah keragaman. FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia ingin olahraga ini menjadi ruang inklusif secara menyeluruh.

Di tengah maraknya konflik, ujaran kebencian, dan pelecehan digital yang semakin tak terbendung, sepak bola memainkan peran penting sebagai ruang besar perjumpaan manusia. Sejalan dengan itu, FIFA menegaskan komitmennya menjaga sepak bola tetap menjadi ruang yang aman, inklusif, dan terbuka bagi siapa pun.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyampaikan pesan khusus pada Hari Toleransi Internasional. Melalui unggahan di media sosial, ia menekankan kembali misi FIFA untuk melindungi pemain, pelatih, ofisial, hingga penggemar dari segala bentuk pelecehan, termasuk yang terjadi di ranah digital.

"Pada Hari Toleransi Internasional, saya ingin menegaskan bahwa sepak bola harus menjadi ruang yang aman dan inklusif, di lapangan, di tribune, dan daring," tulis Gianni Infantino di akun Instagram resmi miliknya.

1 dari 2 halaman

FIFA Perkuat Perlindungan dari Pelecehan Digital

Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (c) Istimewa

Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (c) Istimewa

FIFA menyadari bahwa serangan dan pelecehan di media sosial telah menjadi ancaman serius bagi mental para pelaku sepak bola. Dari pemantauan lembaga itu sejak 2022, lebih dari 30 ribu unggahan bernada pelecehan ditemukan, bahkan 11 individu di antaranya harus berhadapan dengan proses hukum karena tindakannya.

Selain itu, FIFA juga melaporkan lebih dari 65 ribu unggahan bermasalah untuk ditinjau dan dihapus oleh platform media sosial.

Pada gelaran Piala Dunia Antarklub 2025, sebanyak 2.401 akun di lima platform media sosial diamati oleh FIFA Social Media Protection Service. Kegiatan pemantauan ini bukan tindakan sesaat.

FIFA menegaskan bahwa upaya yang dimulai sejak Piala Dunia 2022 Qatar akan terus berlanjut, termasuk pada Piala Dunia 2026 untuk memastikan ekosistem sepak bola tetap steril dari pelecehan.

"Melalui FIFA Social Media Protection Service dan dengan memanfaatkan teknologi canggih serta keahlian manusia, FIFA mengambil tindakan tegas untuk melindungi pemain, pelatih, tim, dan ofisial pertandingan dari bahaya serius yang disebabkan oleh pelecehan daring," kata Infantino.

2 dari 2 halaman

Pesan Tegas Infantino untuk Dunia Sepak Bola

Presiden FIFA Gianni Infantino saat berada di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2022). (c) AP Photo

Presiden FIFA Gianni Infantino saat berada di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2022). (c) AP Photo

Dalam pesannya, Infantino menyoroti pentingnya menjadikan sepak bola sebagai arena yang benar-benar inklusif. Ia menegaskan bahwa keamanan di lapangan, tribun, hingga dunia daring adalah hal yang tidak bisa ditawar.

Perkembangan teknologi dan sistem pemantauan FIFA diharapkan mampu menekan peredaran pelecehan digital secara signifikan.

"Pesan kami jelas: pelecehan tidak memiliki tempat dalam olahraga kami, dan kami akan terus bekerja sama dengan Asosiasi Anggota, konfederasi, dan otoritas penegak hukum untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku," kata Infantino.

"Perilaku ini tidak memiliki tempat dalam sepak bola atau di masyarakat, dan FIFA mengambil semua langkah yang memungkinkan dengan melaporkan insiden ini dan juga dengan memasukkan individu ke dalam daftar hitam agar tidak membeli tiket turnamen FIFA," tutup pria kelahiran Swiss tersebut.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL