
Bola.net - Invasi militer Rusia ke wilayah Ukraina telah menciptakan suasana yang mencekam. Wasit sepak bola asal Ukraina, Maryna Striletska, tidak bisa meninggalkan rumah walau hanya untuk olahraga dan bersiap sembunyi di ruang bawah tanah.
Rusia telah memutuskan melakukan serangan militer ke Ukraina sejak pekan lalu. Walau mendapat kecaman dari berbagai pihak, keputusan sudah diambil sang presiden Vladimir Putin. Sementara, Ukraina bertekad untuk membalas serangan.
Saat ini, kondisi di Ukraina jauh dari kata aman. Tank-tank Rusia berada di jalanan. Sementara, serangan rudal juga terus diarahkan ke Ukraina. Sang pemilik negara juga tidak menyerah begitu saja.
Salah satu warga Ukraina yang turut merasakan dampak dari invasi Rusia adalah Maryna Striletska. Dia adalah wasit perempuan dari Ukraina yang punya prestasi bagus. Simak kesaksian Striletska di bawah ini ya Bolaneters.
Bisa Dengar Bom dan Tank Meledak
Maryna Striletska adalah sosok wasit yang sohor di Ukraina. Bersama dua rekannya, Kateryna Monzul dan Svitlana Grushko, dia punya prestasi bagus. Mereka pernah memimpin laga Inggris melawan Andora di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Saat menjalankan tugas sebagai wasit, Striletska biasanya berperan sebagai wasit ke-1 atau. Peran itu familiar dengan sebutan hakim garis. Tapi, kini Striletska tidak bisa berada di lapangan dan mendekam di rumahnya.
"Saya dan keluarga saya duduk di rumah, kami sudah memasuki hari keenam ini. Kadang ada ledakan, kita bisa mendengar tank meledak dengan selongsong peluru yang ada di dalamnya," kata Striletska dikutip dari Mirror.
"Saya bahkan tidak bisa berolahraga di pagi hari atau keluar, itu tidak aman," tegas perempuan berusia 38 tahun tersebut.
Tidak Bisa Lari dan Siapkan Ruang Bawah Tanah
Striletska kini harus berpisah dengan dua rekan wasitnya, Monzul dan Grushko. Tapi, mereka masih menjalin kontak. Dua rekan Striletska sedikit lebih beruntung karena tempat tinggal mereka bukan area konflik, berbeda dengannya.
"Penjajah ada di sekitar kita, kita tidak bisa melarikan diri. Sekarang di desa saya tenang, tetapi pertempuran sedang terjadi di desa-desa tetangga dan kami dapat mendengar ledakan dan bom di sana," kata Striletska.
"Sekarang paling aman tinggal di rumah dan berdoa; ada ruang bawah tanah sehingga Anda bisa bersembunyi di sana. Kami telah tidur di lantai dekat ruang bawah tanah," tutup Striletska.
Sumber: Mirror
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Rumahnya Dihantam Rudal Rusia, Pemain Sepak Bola Ukraina Tewas Beserta Ibu dan Adiknya
- FIFA dan UEFA Beri Sanksi untuk Timnas Rusia dan Klub
- Kacau! Para Wali Yayasan Amal Chelsea Belum Bersedia Menerima Titah Roman Abramovich
- Pelatih Shakhtar Asal Italia Menolak Evakuasi dari Ukraina Sampai Semua Pemainnya Aman
- Perang Rusia-Ukraina, Manchester United Bakal Kehilangan Rp154 Miliar per Tahun
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
FIFA dan UEFA Beri Sanksi untuk Timnas Rusia dan Klub
Open Play 1 Maret 2022, 15:50 -
Kacau! Para Wali Yayasan Amal Chelsea Belum Bersedia Menerima Titah Roman Abramovich
Liga Inggris 28 Februari 2022, 17:19
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR