
Bola.net - - Ada tagar yang selalu muncul sebagai tren teratas di media sosial tiap kali Bayern Munchen hendak memainkan sebuah laga. Tagar #MiaSanMia tak pernah absen disuarakan para fans hingga para punggawa Bayern seperti David Alaba, Serge Gnabry sampai Franck Ribéry di akun medsos mereka. Apa sebenarnya arti dari slogan ini dan bagaimana kisah di baliknya sehingga ia bisa terukir di seragam Die Bayern?
Kebanggaan Bavaria
Jerman adalah negara federasi dengan 13 negara bagian yang terbentuk sejak tahun 1919. Namun sebelum itu, Jerman menganut sistem kekaisaran (Reich) dan kekaisaran Bavaria adalah yang termakmur. Bangsa Bavaria terkenal paling sukses dalam hal pendidikan dan ekonomi dan kerap membantu bangsa-bangsa tetangganya.
Kemakmuran yang menumbuhkan rasa bangga di antara orang-orang Bavaria hingga muncullah ungkapan 'Mia San Mia' yang berarti 'kami adalah kami'. Sebuah ungkapan yang menunjukkan kebanggaan dan rasa percaya diri yang besar. Mungkin terdengar angkuh namun itu menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka melakukan hal dengan caranya sendiri dan mereka berhasil dengan itu dan mereka menghargainya.
Tak bisa dipungkiri bahwa Bayern merupakan klub sepak bola tersukses di tanah Jerman dan sudah tentu menjadi kebanggaan bagi rakyat Bavaria. Dalam hal permainan, Bayern punya cara tersendiri untuk meraih kemenangan. Tak ada pragmatisme dalam kamus sepak bola Bayern. Mereka lah yang menentukan bagaimana sebuah pertandingan berjalan, menang atau kalah.
Adalah sang legenda sekaligus presiden klub, Ulrich 'Uli' Hoeness, yang akhirnya mencetuskan bahwa Mia San Mia harus dihidupkan kembali sebagai filosofi Bayern pada penghujung tahun 2009. Mia San Mia pun resmi hadir sebagai filosofi klub pada perayaan hari jadi yang ke 110 pada tahun 2010 silam. Mia San Mia tak hanya terukir di tribun Allianz Arena atau di kerah seragam mereka, namun juga menjadi pesan utama di media sosial atau pun konferensi pers.
16 Prinsip Utama
Filosofi Mia San Mia bukanlah hal yang narsistik, ada makna yang lebih mulia yang termuat dalam 16 prinsip utama yang dipegang Bayern, di antaranya adalah Mia san grenzenlos dan Mia san Respekt, yang pertama disebut memiliki arti “we are diversity” yang menunjukkan sikap toleransi atas keanekaragaman. Bayern menerima siapa pun tanpa memandang ras, agama, maupun suku. 'We are respect' adalah prinsip mulia kedua dalam Mia San Mia. Tentang pentingnya menghormati sesama pemain, staf hingga fans.
Menjadi bagian dari klub tersukses di Bundesliga tentu sangat membanggakan namun bukan berarti melupakan prinsip hidup yang lain seperti berbagi dan saling menghormati. Apakah kamu fans Bayern? Berarti kamu patut bangga karena Mia San Mia!.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Makna Mulia 'Mia San Mia' Milik Bayern Munchen
Bundesliga 10 Mei 2019, 14:43 -
Jupp Heynckes: Sosok Ayah Bagi Skuat Bayern Munchen
Bundesliga 10 Mei 2019, 14:35 -
Arjen Robben Ingin Happy Ending di Bayern Munchen
Bundesliga 10 Mei 2019, 13:45 -
Borussia Dortmund Bantah Achraf Hakimi Akan Kembali ke Real Madrid
Bundesliga 10 Mei 2019, 09:48 -
RB Leipzig jadi Jalan Bayern Raih Dua Gelar Juara
Bundesliga 9 Mei 2019, 14:59
LATEST UPDATE
-
Lukai Sang Mantan, Declan Rice Jadi Man of the Match Arsenal vs West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:45 -
Prediksi Lille vs PSG 6 Oktober 2025
Liga Eropa Lain 4 Oktober 2025, 23:39 -
Prediksi Juventus vs AC Milan 6 Oktober 2025
Liga Italia 4 Oktober 2025, 23:36 -
Cetak Gol Lagi, Benjamin Sesko Jadi Man of The Match Laga MU vs Sunderland
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:23 -
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR