Bola.net - Dalam sepakbola ada berbagai istilah mengenai posisi seorang pemain. Ada posisi yang dideskripsikan secara normal seperti bek, gelandang, pemain sayap, penyerang dan ada beberapa posisi yang lebih spesifik.
Sebagai contoh, kita mengenal posisi box to box midfielder. Lalu ada juga posisi false nine, lalu ada juga posisi inverted winger dan lain lain. Salah satu posisi spesifik yang jarang ditemukan adalah posisi Reumdeuter.
Apa sih Raumdeuter? Posisi ini bisa dibilang diciptakan dan dipopulerkan oleh penyerang Bayern Munchen, Thomas Muller. Peran ini diibaratkan sebagai penjelajah di atas lapangan.
Lalu sebenarnya apa sih Raumdeuter ini? Apa fungsi dan tugasnya? Yuk intip apa sih sebenarnya posisi ini.
Temuan Pertama

Sepuluh tahun lalu - tepatnya tahun 2010, Thomas Mueller mengakhiri perjalanannya di Piala Dunianya dengan sukses ketika ia bersama timnas Jerman berhasil menempati posisi ketiga dalam ajang empat tahunan paling bergengsi di kamus sepak bola tersebut.
Seiring berjalannya kompetisi, Mueller menjadi pokok pembicaraan untuk gaya permainannya yang aneh bagi sebagian besar penonton ketika itu - di mana dari posisi sayap ia akan berkeliaran di sepertiga akhir lapangan untuk selanjutnya bergerak mencari ruang.
Setahun kemudian, ia diwawancarai oleh seorang jurnalis Jerman tentang gayanya yang “aneh” tersebut - yang Mueller jawab sekaligus jadi awal penemuan hasil ciptaannya, “Ich bin ein Raumdeuter” atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “Saya seorang penginspeksi ruang.”
Istilah tersebut kemudian dipopulerkan dan mulai dikenal sebagai satu peran dalam sepak bola melalui video-game simulasi manajerial sepak bola yang digandrungi banyak orang, Football Manager.
Penjelajah Ruang dan Waktu

Jadi apa yang membuat Raumdeuter begitu unik? Ya, hal tersebut cukup sulit untuk ditunjukkan dengan kata-kata. Pada dasarnya ia adalah “pemain sayap”, walau di sisi lain Raumdeuter juga bukan pemain sayap. Terus bagaimana?
Jadi, ia tidak menempati “posisi” layaknya peran konvensional lainnya, melainkan menempati “suatu area.” Dengan arti, Thomas Mueller akan memposisikan dirinya di antara lini tengah dan pertahanan lawan - di channels mereka biasa menyebutnya.
Channels lebih mudah diartikan sebagai saluran atau jaringan yang dibuat oleh ruang antara seorang pemain dengan pemain lainnya. Biasanya digunakan bagi pemain dalam menentukan arah pergerakan tanpa bola, baik dalam usahanya menerima umpan maupun dalam mengelabui pertahanan lawan demi membuka ruang bagi rekan setimnya.
Tapi apa yang membuatnya menjadi pemain yang lebih sulit untuk dijaga adalah kenyataan bahwa seorang Raumdeuter tidak bergantung pada atribut yang diandalkan pemain sayap pada umumnya; seperti kecepatan, kelincahan, skill menggiring bola, atau kemampuannya dalam melakukan umpan silang.
Melainkan, atribut utama seorang Raumdeuter adalah antisipasi, pengambilan keputusan, ketenangan, dan yang paling penting, pergerakan tanpa-bolanya. Mampu mengeksploitasi ruang dan melihat kemungkinan di balik ketidakmungkinan adalah keahlian utamanya, di samping juga satu dan dua langkah lebih maju dalam menjelajah waktu – alias mengambil timing yang tepat apakah itu di belakang pertahanan, di sisi sayap, antara pertahanan dan lini tengah, dan berbagai posisi maupun situasi lainnya.
Siapa Saja?

Tidak banyak pemain khususnya mereka yang merumput di Bundesliga terlihat memerankan peran Raumdeuter saat ini, bahkan untuk sekedar menyamai pun bukan.
Mungkin Erling Haaland dari Dortmund bisa sedikit mendekati, melihat pergerakan tanpa bolanya, dan bahkan beberapa kali penempatan posisinya mengingatkan kita pada sang inventor.
(Bundesliga)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Siaran Langsung Bundesliga Akhir Pekan Ini, 23 & 24 Mei 2020
Bundesliga 22 Mei 2020, 20:28
-
Mengenal Posisi Reumdeuter, Si Penjelajah di Atas Lapangan
Bundesliga 22 Mei 2020, 20:14
-
Mengenal Raphael Guerreiro, Bintang Portugal Penakluk Revierderby
Bundesliga 22 Mei 2020, 16:30
-
Barcelona dan Real Madrid Didorong untuk Kejar Erling Haaland
Liga Spanyol 22 Mei 2020, 12:20
-
Jamie Carragher: Liverpool Harus Realistis untuk Transfer Timo Werner
Bundesliga 22 Mei 2020, 12:00
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR