
Bola.net - - Tidak ada yang lebih ditakuti tim lawan kala bertandang ke markas Borussia Dortmund, Signal Iduna Park, selain menghadap ke selatan dan melihat tembok kuning yang menjulang. Tembok yang dibentuk oleh lautan manusia yang masing-masing meneriakkan suara terkencangnya dan menggerakkan atribut yang kadang membentuk mosaik nan intimidatif. Suara nyanyian yang menyatukan koreografi penuh semangat. The Yellow Wall adalah bukti nyata kekuatan suporter sepak bola dan nyawa bagi Signal Iduna Park.
The Yellow Wall berpijak di tribun selatan berkapasitas 25.000 penonton, menjadikannya sebagai tribun berdiri terbesar di Eropa. Setelah melalui beberapa proses renovasi, tribun ini akhirnya rampung pada tahun 1999 dan sejak saat itu menjadi fondasi bagi The Yellow Wall. Tahukah kamu? Bahwa Marco Reus pernah menjadi bagian The Yellow Wall. Sebagai pemuda asli Dortmund, ia adalah fans sejati Si Hitam Kuning sejak kecil maka maklum jika ia pernah ikut dalam riuhnya kerumunan di tribun selatan itu.
“Jika kamu adalah musuh, maka itu bisa menggetarkan bahkan menghancurkan mentalmu tapi jika kamu adalah bagian dari Dortmund, maka kamu akan merasakan atmosfir yang fantastis!” Ujar sang kiper legendaris, Roman Weidenfeller, saat berkomentar tentang Die Gelbe Wand, nama asli dari The Yellow Wall.
Ia adalah saksi bagaimana The Yellow Wall seolah memberikan pertahanan ekstra bagi gawangnya setiap kali ia membelakanginya. Atau disuguhi pemandangan yang istimewa tiap kali ia berdiri menghadapnya. Satu lagi testimoni tentang The Yellow Wall datang dari pemain rival Dortmund, Bastian Schweinsteiger. Mantan gelandang Bayern München itu mengatakan bahwa satu hal yang paling ia takuti dari Dortmund adalah The Yellow Wall.
Tiket untuk masuk ke tribun selatan ini dipatok di kisaran harga 10-17 Euro, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tribun lainnya yang berkisar antara 30-60 Euro. “Kami menjaganya tetap terjangkau untuk semua orang agar tetap banyak yang datang dan membentuk The Yellow Wall setiap kali kita menggelar pertandingan.” Ujar Carsten Cramer, CMO Borussia Dortmund.
The Yellow Wall akan selalu dikenang sebagai salah satu monumen sepak bola terbaik di dunia. Sebuah kesatuan yang mampu memberikan denyut di setiap pertandingan kandang Borussia Dortmund. Yang gemuruhnya selalu menggetarkan dada setiap pemain. Yang gerak-geriknya selau memukau setiap pasang mata yang menyaksikan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Comeback-Comeback Fenomenal di Sejarah Bundesliga
Bundesliga 17 Mei 2019, 23:19
-
Mengenal The Yellow Wall, Sang Denyut Nadi Dortmund
Bundesliga 17 Mei 2019, 22:53
-
Liverpool? Julian Brandt Lebih Pilih Gabung Dortmund
Bundesliga 17 Mei 2019, 11:31
-
Mungkinkah Dortmund Juara Bundesliga Musim 2018/19?
Bundesliga 17 Mei 2019, 09:34
-
Tak ke Liga Champions, Harapan MU Boyong Jadon Sancho Pupus
Liga Inggris 17 Mei 2019, 09:31
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR