
Bola.net - Bergulirnya kembali kompetisi Bundesliga 2019-20 menyuguhkan sejumlah hal yang menarik.
Kompetisi Bundesliga, sama halnya dengan kompetisi lain di Eropa dan di dunia, sempat terhenti akibat pandemi virus corona. Sempat ada keraguan apakah sisa kompetisi bisa dilanjutkan karena pandemi itu menghadirkan ancaman yang nyata.
Namun pada akhirnya kompetisi benar-benar bisa dilanjutkan kembali. Bundesliga pun jadi liga pertama di Eropa yang memutar kembali roda kompetisinya.
Kompetisi Bundesliga diputar kembali pada Sabtu (16/05/2020) dan Minggu (17/05/2020) kemarin. Ada sembilan pertandingan yang digelar dengan melibatkan 18 tim.
Namun tentu saja, meski kembali diputar, kompetisi tak digelar secara normal. Banyak aturan yang harus ditaati demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain, pelatih, serta staf maupun awak media. Contohnya, tak ada penonton yang boleh masuk ke stadion dan semua benda harus dibersihkan dengan disinfektan lebih dahulu.
Situasi ini memunculkan sejumlah hal menarik. Apa saja itu? Simak di bawah ini Bolaneters.
Bundesliga Jadi Pusat Perhatian Dunia
Bundesliga termasuk jajaran liga teratas di Eropa. Kompetisi itu selalu mendapatkan perhatian besar dari luar negeri.
Akan tetapi, mereka belum pernah mendapatkan perhatian yang amat sangat besar seperti pada akhir pekan kemarin. Sebab semua perhatian pecinta sepak bola tertuju pada Bundesliga.
Hal ini berimbas positif pada stasiun televisi yang menayangkan laga-laga tersebut. Kabarnya mereka mencatatkan rekor baru dalam hal jumlah penonton.
Kompetisi tersebut juga mendapatkan perhatian dari para pemain dari negeri tetangga. Contohnya saja Zlatan Ibrahimovic. Dalam Instagram Story, striker AC Milan asal Swedia ini menulis: "Mereka berkata mereka akan melakukannya dan mereka benar-benar melakukannya. Terima kasih."
Kemudian ada bintang PSG asal Prancis, Kylian Mbappe. Ia menyaksikan duel derby Ruhr antara Borussia Dortmund vs Schalke.
👀⚽️📺... #BVBS04 #BundesligaIsBack
— Kylian Mbappé (@KMbappe) May 16, 2020
Atmosfer Hantu
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tak boleh ada penonton yang boleh masuk untuk menyaksikan semua pertandingan akhir pekan kemarin. Alhasil stadion-stadion pun terlihat kosong melompong.
"Ini aneh dan asing. Itu membuat hati Anda berdarah," kata direktur olahraga Borussia Dortmund, Michael Zorc.
Maksimal 300 orang diizinkan masuk ke setiap stadion, maksimal 100 orang ke bagian 'interior', 100 orang ke dalam ruang pertemuan, dan 100 orang lagi di sekeliling stadion. Semua orang yang memasuki stadion harus melalui pemeriksaan keamanan yang diperlukan saat masuk, termasuk pengecekan suhu badan dan masker harus dikenakan.
Atmosfer stadion pun terasa sangat berbeda. Contohnya saja di markas Dortmund. Mereka sempat mencoba memeriahkan suasana dengan memutar lagi 'You'll Never Walk Alone', namun tetap saja hal itu tak membantu.
Absennya para suporter ini juga menciptakan hal menarik lainnya. Setiap tendangan terdengar dengan jelas. Demikian juga dengan ucapan para pemain di lapangan.
Ghostbusters
Sebelum adanya pandemi virus corona, pertandingan tanpa penonton di Jerman dikenal dengan nama Geisterspiele, alias "korek api hantu". Di Eintracht Frankfurt, mereka memutuskan bahwa ini adalah alasan yang baik untuk memainkan lagu "Ghostbusters" sebelum pertandingan mereka dengan Borussia Monchengladbach.
Tim tamu membuktikan bahwa mereka tidak takut pada hantu. Mereka mampu mencetak dua gol dalam tujuh menit di awal pertandingan.
Selebrasi Gaya Baru yang Canggung

Adanya virus corona membuat semua orang harus menjaga jarak agar tidak tertular. Protokol ini juga diterapkan di Bundesliga akhir pekan kemarin.
Memang, saat permainan masih aktif, sulit untuk menjaga jarak antar pemain. Namun beda ceritanya kala ada gol yang tercipta. Para pemain tak diperbolehkan berselebrasi seperti sebelumnya.
Tak ada lagi aksi berkerumun, berpelukan, hingga cium pipi. Hal ini akhirnya memunculkan selebrasi baru yang cukup canggung.
Hal tersebut terlihat saat Erling Braut Haaland mencetak gol bagi Borussia Dortmund melawan Schalke. Ia menari-nari sendiri di sudut lapangan. Rekan-rekannya sebenarnya hampir semuanya berlari menghampirinya.
Namun mereka kemudian teringat protokol yang wajib dipatuhi dan akhirnyaberhenti beberapa meter dari striker Norwegia tersebut. Mereka akhirnya merayakan gol tersebut secara terpisah.
Tepuk Tangan Dortmund untuk 'Fans'
Aksi unik dilakukan oleh para pemain Borussia Dortmund usai bertanding melawan Schalke. Mereka tak langsung bergegas menuju ruang ganti.
Alih-alih, mereka malah berkeliling lapangan, secara terpisah tentunya. Mereka kemudian bertepuk tangan ke arah tribun yang kosong.
Mereka seakan-akan bertepuk tangan untuk mengucapkan terima kasih pada fans yang mendukung mereka. Apakah ini aksi sindiran? Tentu saja tidak. Mereka sepertiya hanya bersenang-senang saja.
Absennya Suporter Berpengaruh?
Bagi kebanyakan tim, hadirnya suporter amat sangat berpengaruh bagi penampilan mereka di lapangan. Fans bisa menjadi penyemangat untuk meraih kemenangan.
Lalu apa jadinya jika sebuah tim bermain tanpa dukungan suporter?
Ternyata absennya suporter cukup berpengaruh bagi beberapa tim Bundesliga ini. Absennya itu membuat mereka tak punya keuntungan besar saat menggelar laga di markas sendiri.
Dari delapan laga yang digelar pada akhir pekan kemarin, cuma Borussia Dortmund saja satu-satunya tim tuan rumah yang bisa meraih kemenangan. Mereka sukses menghajar Schalke 4-0.
Augsburg, Eintracht Frankfurt, Union Berlin, dan Hoffenheim, semuanya keok di markasnya sendiri. Hoffenheim jadi yang tim yang menelan kekalahan terbesar dari tiga tim lainnya karena mereka dihajar Hertha Berlin 0-3.
Suporter Bisa Dipercaya
Sebelum kompetisi digelar, ada pertanyaan besar terkait reaksi para suporter. Apakah mereka akan patuh pada peraturan agar tidak berkerumun di area sekitar stadion.
Ternyata mereka patuh.
Tapi sebagai gantinya, sebagian dari mereka memilih untuk menikmati laga tim kesayangannya di bar. Pemerintah Jerman sebelumnya memang telah melonggarkan aturan lockdown sehingga banyak bar yang kembali bisa dibuka.
Namun mereka tetap patuh pada protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Mereka tetap mematuhi aturan physical distancing.
(FIFA/Sky Sports/Standard)
Baca Juga:
- Robert Lewandowski, Sang Raja Gol Eropa Musim 2019/2020
- Bagaimana Tanggapan Jurgen Klopp Soal Laga Bundesliga Tanpa Penonton?
- 41 Gol di Usia 19 Tahun, Bukti Erling Haaland Lebih Mematikan dari Messi-Ronaldo
- European Solidarity Cup: Real Madrid, Bayern Munchen, dan Inter Milan Bakal Bertarung untuk Amal
- Hasil, Klasemen, dan Jadwal Bundesliga: Bayer Leverkusen Dekati Empat Besar
- Arsene Wenger Punya Ketakutan Soal Pertandingan Tanpa Penonton, Apa Itu?
- 25 Pemain Bundesliga dengan Nilai Pasar Tertinggi, Jadon Sancho Nomor 1
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Brandt Diyakini Bisa Bermain di Barcelona Atau Real Madrid
Bundesliga 20 Mei 2020, 21:47
-
Emre Can: Saya Tidak akan Pernah Bermain untuk Manchester United
Bundesliga 20 Mei 2020, 20:20
-
Arsenal Coba Bajak Winger Berbakat Bayer Leverkusen Ini
Bundesliga 20 Mei 2020, 19:00
-
Real Madrid Coba Tikung MU dan Liverpool untuk Transfer Kai Havertz
Bundesliga 20 Mei 2020, 18:40
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR