
Bola.net - Real Madrid akan menjamu Manchester City pada leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023. Duel bakal tersaji di Santiago Bernabeu, Rabu (10/05/2023) pukul 02.00 dini hari WIB.
Pertandingan tersebut akan menjadi pertarungan dua pelatih hebat yang sudah bergelimang prestasi. Dua sosok yang dimaksud adalah Carlo Ancelotti (Real Madrid) dan Josep Guardiola (Manchester City).
Oleh karena itu, layak dinantikan pertarungan kedua kesebelasan pada leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023. Yang terutama adalah bagaimana adu taktik dan strategi antara pelatih asal Italia dan Spanyol tersebut.
Namun, sebelum itu, wajib untuk disimak bagaimana perbandingan kedua pelatih berdasarkan informasi yang dihimpun Bola.net dari berbagai sumber. Scroll ke bawah ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Gaya Permainan

Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola punya gaya permainan yang berbeda. Ancelotti cenderung lebih pragmatis dan mengutamakan hasil akhir dibanding permainan indah.
Juru taktik asal Italia tersebut juga jarang gonta-ganti strategi. Tak jarang, Carlo Ancelotti kerap dituding sebagai pelatih yang miskin taktik.
Sebaliknya, Pep Guardiola merupakan pelatih yang fokus pada taktik dan teknik. Dia juga mengutamakan penguasaan bola sebagai filosofi permainannya.
Pep Guardiola juga menyesuaikan pilihan strategi dengan lawan yang dihadapinya. Oleh karena itu, dia sering dianggap sebagai pelatih cerdas yang kaya taktik.
Formasi Andalan

Carlo Ancelotti telah mencoba berbagai formasi sepanjang karier melatihnya. Akan tetapi, dia lebih sering menggunakan formasi 4-3-3 menyerang.
Pada periode keduanya menangani Real Madrid, Carlo Ancelotti hampir tidak pernah mengubah formasinya. Beberapa kali dia memang mencoba 4-2-3-1, tapi tidak terlalu sering.
Sementara itu, Pep Guardiola sering mengubah formasinya sesuai dengan lawan yang dihadapi. Hampir semua formasi pernah dicobanya selama menukangi Manchester City.
Akan tetapi, sama seperti Carlo Ancelotti, Pep Guardiola juga identik dengan format 4-3-3. Formasi itu memang sering digunakan di era sepak bola modern.
Pengalaman

Berbicara pengalaman, Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola sama-sama pernah menukangi sejumlah klub besar di Eropa. Tim yang ditangani bahkan merupakan yang terbaik.
Pep Guardiola memulai karier kepelatihannya di Barcelona B hingga akhirnya dipercaya menangani tim utama. Dia kemudian menukangi Bayern Munchen dan sekarang Manchester City.
Carlo Ancelotti yang lebih senior sudah melatih sekitar 10 klub di Eropa. Sebelum Real Madrid, dia sudah malang melintang di kompetisi Eropa lainnya mulai dari Italia, Inggris, Jerman, Prancis hingga Spanyol.
Klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain sudah pernah dilatihnya. Ancelotti juga pernah menukangi Bayern Munchen.
Pencapaian

Prestasi kedua pelatih juga tidak perlu dilakukan. Mereka sudah memenangi trofi liga-liga terbaik di Eropa hingga kompetisi yang mempertemukan klub di Benua Biru.
Carlo Ancelotti pernah menjuarai Liga Inggris bersama Chelsea, Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain, Liga Jerman bersama Bayern Munchen, Liga Italia bersama AC Milan, dan tentunya Liga Spanyol bersama Real Madrid.
Ancelotti juga memenangi 4 trofi Liga Champions bersama dua klub yang bebeda, yakni bersama Real Madrid bersama AC Milan.
Capaian Pep Guardiola juga tidak jauh berbeda, 4 trofi Liga Inggris sudah diraihnya bersama Manchester City dan 3 gelar Liga Spanyol bersama Liga Champions. Dia juga memenangi 3 trofi Liga Jerman bersama Bayern Munchen.
Gelar Champions League juga sudah pernah didapatkan. Akan tetapi, dia baru memenanginya sebanyak 2 kali bersama Barcelona pada edisi 2008/2009 dan 2010/2011.
Head to Head

Namun, jika melihat catatan pertemuan kedua pelatih, Pep Guardiola masih lebih unggul dari Carlo Ancelotti. Keduanya sudah pernah berjumpa sebanyak 8 kali di semua ajang.
Dari 8 pertemuan tersebut, Pep Guardiola menang 5 kali atas Ancelotti. Akan tetapi, kemenangan tersebut lebih sering terjadi ketika Manchester City menghadapi Everton.
Sebaliknya, Ancelotti lebih sering menang ketika mereka bertemu di ajang UCL. Dia menang 3 kali dari 4 pertemuan di semifinal Liga Champions.
(Bola.net/Mustopa El Abdy)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Prediksi Real Madrid vs Manchester City 10 Mei 2023
- Head to Head dan Statistik: Real Madrid vs Manchester City
- Madrid vs Man City: Waspada, Kali Ini Lawan Punya Mesin Gol Bernama Erling Haaland
- Karim Benzema vs Man City: 7 Laga, 6 Gol, 1 Penalti Panenka
- Carlo Ancelotti Sudah Persembahkan 10 Gelar Juara untuk Real Madrid
- Hidup Indah ala Eden Hazard: Main Jarang, Final cuma Cadangan, tapi Angkat Piala
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR