Cedera, Rotasi, dan Adaptasi: Mengapa Peran Trent Alexander-Arnold di Real Madrid Masih Menggantung

Cedera, Rotasi, dan Adaptasi: Mengapa Peran Trent Alexander-Arnold di Real Madrid Masih Menggantung
Pemain Real Madrid Trent Alexander-Arnold dalam pertandingan Piala Dunia Antarklub melawan Al Hilal, Kamis, 19 Juni 2025. (c) AP Photo/Lynne Sladky

Bola.net - Kembalinya Trent Alexander-Arnold ke Anfield sebagai pemain Real Madrid menghadirkan cerita yang jauh lebih kompleks dari sekadar reuni.

Ia datang sebagai sosok yang tengah mencari pijakan di klub barunya, bukan sebagai figur yang langsung bersinar. Cedera, adaptasi taktik, hingga ekspektasi besar membuat awal petualangannya di Spanyol berjalan jauh dari mulus.

Semua ini berawal hanya beberapa menit setelah debut Liga Champions bersama Madrid, ketika ia mengalami cedera hamstring. Reaksi cepat muncul, sebagian merasa simpati, sebagian lain melihatnya dengan sentimen berbeda.

Ada yang menyebut seolah-olah cedera itu menjadi jalan keluar dari atmosfer Anfield yang diprediksi panas bila ia kembali terlalu cepat.

Namun, waktu berbicara lain. Alexander-Arnold pulih tepat saat Madrid dijadwalkan menghadapi Liverpool. Kini, sorotannya bukan lagi tentang apakah ia akan hadir, melainkan sejauh mana ia siap memberi kontribusi.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa perannya di Madrid belum benar-benar terbentuk secara jelas. Di balik semua dinamika itu, pertandingan melawan Liverpool justru bisa menjadi titik balik.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Awal yang Tidak Mudah: Cedera dan Dugaan Publik

Cedera di laga melawan Marseille menjadi titik awal cerita yang menggantung. Alexander-Arnold terlihat langsung mengetahui ada yang tidak beres saat memegang hamstringnya, menandakan ia harus absen. Diagnosis yang datang kemudian hanya memperjelas situasi: ia harus menepi sementara.

Bagi sebagian pendukung Liverpool, cedera itu dianggap membuka kemungkinan menghindari atmosfer emosional saat kembali ke Anfield. Ia memang meninggalkan klub pada akhir musim dengan hubungan yang tidak sepenuhnya hangat. Kembali begitu cepat bisa memicu tekanan dan sorotan tajam.

Namun Alexander-Arnold memilih menghadapi situasi itu. Ia berhasil pulih tepat waktu dan masuk dalam skuad Xabi Alonso untuk laga penting tersebut. Meski pulih, belum ada jaminan ia akan tampil penuh atau menjadi starter. Perannya di Madrid sampai sekarang masih berstatus belum stabil.

Kenyataan bahwa ia kembali dengan kondisi belum maksimal memperjelas betapa awal kariernya di Madrid tidak berjalan semulus yang diharapkan.

2 dari 3 halaman

Kepercayaan Xabi Alonso dan Tantangan di Lapangan

Bek sayap Real Madrid, Trent Alexander-Arnold. (c) AP Photo/Chris Carlson

Bek sayap Real Madrid, Trent Alexander-Arnold. (c) AP Photo/Chris Carlson

Di tengah masa adaptasi, satu hal yang jelas: Xabi Alonso menunjukkan kepercayaan sejak awal. Alexander-Arnold langsung diberi menit bermain pada turnamen Piala Dunia Antarklub.

Visinya dalam penguasaan bola dan distribusi terlihat jelas. Namun sisi pertahanan kanan Madrid menjadi area yang paling sering diserang lawan.

Madrid beberapa kali kesulitan mengimbangi tekanan sayap lawan. Kritik terhadap kelemahan bertahan Alexander-Arnold kembali mengemuka, kini dalam konteks klub barunya.

Ketika ia mengalami masalah otot menjelang semifinal, Madrid menurunkannya dari daftar starter. Mereka kalah telak 4-0 dari PSG, dan keputusan itu justru menghasilkan rasa lega karena situasi potensial bisa lebih buruk andai ia tampil.

Namun gelombang rotasi mulai terlihat ketika musim domestik bergulir. Ia menjadi starter di laga pembuka La Liga, namun performanya dinilai masih dalam tahap penyesuaian terhadap struktur permainan Alonso yang lebih kaku.

Madrid menuntut koordinasi yang ketat, sesuatu yang membutuhkan waktu untuk diserapnya sepenuhnya. Karena itu, rotasi dengan Dani Carvajal diberlakukan.

Alexander-Arnold kemudian hanya mencatat lima penampilan pasca Piala Dunia Antarklub, tiga di antaranya sebagai starter, tanpa kontribusi gol atau assist.

3 dari 3 halaman

Rotasi, Adaptasi, dan Laga Anfield sebagai Titik Ujian

Keputusan Alonso untuk merotasi full-back kanan adalah bagian strategi menyeluruh. Carvajal, yang masih dalam tahap pemulihan dari cedera lutut, juga tidak bisa bermain penuh setiap pekan. Pola ini memberi Alexander-Arnold menit bermain, namun belum cukup membangun kontinuitas.

Respons media pun beragam. Ada yang menyebut ia kesulitan memahami peran baru. Ada pula yang menilai ia masih dalam proses membangun chemistry dengan rekan satu tim.

Madrid bukan Liverpool, dan sistemnya tidak memberi keleluasaan yang sama untuk menjelajah lini tengah.

Pertandingan melawan Liverpool menjadi titik penting bukan hanya karena kembali ke Anfield, tetapi karena ia membutuhkan panggung untuk membuktikan kontribusinya secara nyata.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL