Selama ini UEFA membagi 32 tim dalam empat pot untuk diundi dalam fase grup. Pot-pot itu dibuat berdasarkan koefisien masing-masing klub. Pot 1 yang dianggap sebagai unggulan diisi oleh tim-tim yang memiliki koefisien tertinggi.
Dalam aturan baru nanti, tim-tim di Pot 1 akan diisi oleh juara bertahan Liga Champions dan juara dari tujuh liga domestik terbesar Eropa. Saat ini tujuh liga dengan koefisien terbaik adalah Premier League, La Liga, Bundesliga, Serie A, Liga ZON Sagres, Ligue 1 dan Liga Rusia.
Perubahan ini dirasa perlu untuk mengakomodasi permintaan dari banyak fans. Banyak yang mempertanyakan mengapa juara liga seperti Juventus dan Manchester City ditempatkan di pot bawah. Sekjen UEFA Gianni Infantino memberikan penjelasannya.
"Perubahan ini dilakukan untuk menghargai pencapaian tim. Aturan baru ini akan disahkan oleh Komite Eksekutif. Aturan ini dibuat karena rekomendasi dari Komite Kompetisi kami," urai Infnatino kepada Sky Sports. (bts/hsw)
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pogba Anggap Juventus Beruntung Punya Coman
Liga Italia 10 Oktober 2014, 23:37 -
Juve Segera Gelar Pembicaraan Dengan Shaqiri
Liga Italia 10 Oktober 2014, 22:16 -
Marcelo: Saya Ingin Bermain di Juventus
Liga Spanyol 10 Oktober 2014, 21:17 -
Format Seeding Liga Champions Akan Diganti
Liga Champions 10 Oktober 2014, 04:25 -
Storari Prediksi Perburuan Scudetto Hanya Milik Juve dan Roma
Liga Italia 10 Oktober 2014, 00:41
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR