
Bola.net - Bek Chelsea Emerson Palmieri mengaku memenangi gelar juara Liga Champions sensasinya sangatlah luar biasa, terlebih ini adalah hal yang sudah ia mimpikan sejak lama.
Chelsea mengalami masa-masa sulit di awal musim. Mereka pu berganti nahkoda dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel.
Di bawah asuhan Tuchel, Chelsea mengalami peningkatan pesat. Bahkan secara mengejutkan mereka sukses melaju ke final dan memenangkan gelar juara Liga Champions 2020-21.
Di final Chelsea mengalahkan rival senegaranya, Manchester City dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol The Blues di Estadio Do Dragao, Minggu (30/05/2021) dini hari WIB itu dihasilkan oleh Kai Havertz.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Sensasi Juara yang Luar Biasa
Kemenangan Chelsea atas Manchester City itu tentu saja membuat Emerson Palmieri merasa sangat bahagia. Meskipun, saat itu ia tak bermain dan cuma berada di bangku cadangan saja.
Emerson mengatakan ia selalu bermimpi meraih prestasi setinggi mungkin saat berkarir di Eropa. Salah satunya adalah dengan memenangi gelar Liga Champions.
“Itu adalah sensasi yang luar biasa. Anda selalu bermimpi mencapai level ini suatu hari nanti. Ketika saya meninggalkan Brasil, dengan harapan memenangkan ini, ”kata Emerson kepada Sky Sport Italia.
Dedikasikan Gelar untuk Keluarga dan Teman
Kesuksesan ini tak membuat Emerson lupa diri. Ia mendedikasikan gelar Liga Champions itu untuk semua keluarga dan teman-teman yang telah mendukungnya semua ini.
“Beberapa tahun lalu kami memenangkan Premier League, sekarang kami memenangkan Liga Champions. Saya memberi hormat kepada teman dan keluarga saya di Italia dan Brasil. Itu luar biasa," ujar Emerson.
“Ketika saya mengangkat trofi, saya memikirkan semua yang saya alami dan lalui untuk sampai di sini. Saya tidak pernah berpikir saya akan mencapai level ini. Saya memikirkan keluarga dan teman-teman saya yang menonton," serunya.
Tribute untuk Sepak Bola Italia
Sebelum di Chelsea, Emerson Palmieri menghabiskan sebagian karirnya di Italia. Setelah meninggalkan Brasil pada tahun 2015, klub pertama di Eropa yang ia perkuat adalah Palermo.
Setelah itu ia membela AS Roma. Emerson mengatakan ia bisa jadi pemain yang seperti sekarang ini berkat gemblengan sepak bola Italia dan ia berterima kasih atas hal itu.
“Saya mengalami beberapa kesulitan di Palermo, kemudian dari Roma dan seterusnya, saya benar-benar merasa seperti orang Italia. Saya belajar mencintai Italia dan saya tahu betul bahwa tanpa Italia dan sepak bola Italia, saya tidak akan pernah menjadi Emerson Palmieri seperti sekarang ini. Terima kasih untuk seluruh Italia!” pungkas Emerson.
Emerson Palmieri memang berasal dari Brasil, namun ia saat ini berstatus sebagai penggawa Timnas Italia. Sebelum meraih gelar Liga Champions musim ini, musim lalu ia membantu Chelsea meraih gelar Liga Europa.
(Sky Italia)
Berita Chelsea Lainnya:
- Apa yang Salah dari Manchester City? Kok Bisa Kalah? Begini Analisis Fabio Capello
- Bawa Chelsea Juara Liga Champions, Untung Jorginho Batal Pensiun Dini
- N'Golo Kante? Kai Havertz? Pemain Muda Chelsea Ini Juga Patut Diberikan Pujian Loh
- N'Golo Kante Bakal Dikenang Sebagai Gelandang Terbaik di Inggris, No Debat!
- Kalahkan Manchester City, Taktik Chelsea Diguyur Pujian oleh Arsene Wenger
- Sudah Gagal Juara Liga Champions, Manchester City Diejek Eks Manchester United Pula
- Janji Thomas Tuchel ke Roman Abramovich: Chelsea akan Semakin Lapar Juara!
- Setelah Kalah di Tiga Final, Nikmat Bukan Angkat Trofi UCL, Cesar Azpilicueta?
- Captain America Juara Liga Champions! Pulisic Bangganya Bukan Main
- Manchester City 0 vs 1 Chelsea: Pedang The Citizens Tumpul Diadang Perisai The Blues
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
AC Milan Segera Buka Negosiasi Dengan Chelsea untuk Transfer Tomori
Liga Italia 30 Mei 2021, 19:38
-
Juara Liga Champions, Sensasinya Luar Biasa!
Liga Champions 30 Mei 2021, 18:28
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR