PSG Bukan Tim Biasa: Kalahkan Barcelona Tanpa Trio Bintang di Liga Champions

PSG Bukan Tim Biasa: Kalahkan Barcelona Tanpa Trio Bintang di Liga Champions
Vitinha berduel memperebutkan bola dengan Dani Olmo dalam laga pembuka Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025 (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Bola.net - PSG kembali menunjukkan mental juara di Liga Champions. Tanpa tiga bintang utama, tim asuhan Luis Enrique sukses menaklukkan Barcelona 2-1 dalam laga di Estadi Olimpic Lluis Companys, Rabu malam waktu setempat.

Kemenangan ini menjadi pernyataan kuat dari juara bertahan Eropa, yang kembali memperlihatkan kedalaman skuad dan soliditas permainan kolektif. Gol Senny Mayulu dan Goncalo Ramos memastikan PSG pulang dengan tiga poin penuh.

Barcelona sempat unggul lebih dulu melalui Ferran Torres di babak pertama, namun kesulitan menjaga intensitas permainan saat PSG mulai menguasai laga. Kombinasi lini tengah yang dominan dan pressing ketat dari tim tamu membuat Blaugrana kehilangan kontrol di paruh kedua.

Hasil ini memperkuat keyakinan PSG untuk melanjutkan ambisi mempertahankan gelar, sementara Barcelona harus segera berbenah jika ingin kembali bersaing di level tertinggi Eropa.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

PSG Menang Tanpa Trio Bintang, Barcelona Gagal Manfaatkan Momentum

Nuno Mendes melanggar Lamine Yamal dalam laga pembuka Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025.  (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Nuno Mendes melanggar Lamine Yamal dalam laga pembuka Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Kemenangan PSG terasa semakin istimewa karena diraih tanpa kehadiran tiga pemain kunci: Ousmane Dembele, Desire Doue, dan Khvicha Kvaratskhelia. Meski kehilangan kekuatan utama di lini depan, PSG tetap tampil agresif dan efisien dalam serangan.

Barcelona sempat membuka keunggulan lewat gol Ferran Torres di babak pertama. Momen itu datang setelah umpan cerdas dari Marcus Rashford disambut Torres dengan penyelesaian klinis di dalam kotak penalti. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama.

PSG berhasil menyamakan kedudukan lewat Senny Mayulu menjelang turun minum. Sang pemain muda memanfaatkan kelengahan lini belakang Barcelona untuk mengubah skor menjadi 1-1, hasil kerja sama apik dengan Nuno Mendes yang tampil gemilang di sisi kiri.

Memasuki babak kedua, PSG tampil lebih percaya diri dan mendominasi penguasaan bola. Barcelona mulai kehilangan energi, dan permainan mereka tampak menurun, terutama di area tengah yang menjadi kunci permainan Luis Enrique.

2 dari 4 halaman

Dominasi Luis Enrique dan Performa Kolektif PSG

Luis Enrique kembali membuktikan sentuhan taktisnya di laga besar. Meski kehilangan banyak pemain karena cedera, mantan pelatih Barcelona itu tetap mampu membangun keseimbangan antara pertahanan dan serangan.

Dalam wawancara usai laga, Enrique menyebut duel ini sebagai tontonan sepakbola sejati. “Kami menyaksikan pertandingan yang luar biasa. Dua tim bermain dengan niat menyerang dan menciptakan permainan indah. Mereka lebih baik sebelum gol pertama, tapi kami bereaksi dengan baik dan mendominasi babak kedua,” ujarnya.

PSG mengandalkan trio Senny Mayulu, Bradley Barcola, dan Ibrahim Mbaye di lini depan. Meski bukan pilihan utama, ketiganya menunjukkan kerja sama solid dalam menekan dan membuka ruang. Kombinasi ini membuat lini belakang Barcelona, yang diisi Eric Garcia dan Pau Cubarsi, kewalahan.

Gol penentu kemenangan dicetak Goncalo Ramos di menit ke-90, menutup laga dengan skor 2-1. Gol ini lahir dari kerja sama cepat Achraf Hakimi di sisi kanan, membuktikan kekuatan PSG bukan hanya pada individu, tetapi pada struktur permainan kolektif.

3 dari 4 halaman

Lamine Yamal vs Nuno Mendes: Duel Panas di Sayap

Achraf Hakimi berduel memperebutkan bola dengan Gerard Martin dalam laga Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025 (c) AP Photo/Joan Monfort

Achraf Hakimi berduel memperebutkan bola dengan Gerard Martin dalam laga Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025 (c) AP Photo/Joan Monfort

Pertarungan antara Lamine Yamal dan Nuno Mendes menjadi sorotan sepanjang pertandingan. Yamal, yang baru saja menempati posisi kedua di Ballon d’Or, tampil eksplosif sejak menit awal dengan beberapa aksi dribel memukau.

Pada menit-menit awal, Yamal bahkan menciptakan peluang emas bagi Ferran Torres, namun penyelesaian sang striker belum tepat sasaran. Tak lama kemudian, aksinya kembali membuahkan peluang yang digagalkan di garis gawang.

Namun, Mendes tampil sabar dan disiplin. Ia tidak hanya berhasil meminimalkan ancaman Yamal, tetapi juga berkontribusi dalam serangan. Umpannya kepada Mayulu menghasilkan gol penyama kedudukan. “Bek kiri terbaik di dunia,” ujar Achraf Hakimi sebelum laga, terbukti bukan sekadar pujian kosong.

Meski sempat berada di ambang kartu merah karena beberapa pelanggaran, Mendes menunjukkan ketenangan hingga akhir laga, dan perannya menjadi faktor kunci keberhasilan PSG menjaga kestabilan permainan.

4 dari 4 halaman

Barcelona Kehilangan Kendali, PSG Tampil Lebih Efisien

Hansi Flick mencoba eksperimen di lini belakang dengan duet muda Eric Garcia dan Pau Cubarsi. Namun, keputusan itu justru memberi ruang bagi lini depan PSG untuk memanfaatkan celah.

Barcelona memang memiliki peluang untuk kembali unggul melalui Dani Olmo, tetapi upayanya digagalkan di garis gawang. Intensitas pressing mereka menurun di babak kedua, membuat PSG semakin leluasa mengembangkan serangan.

Eric Garcia mengakui kelemahan timnya setelah laga. “Mereka lebih banyak menguasai bola. Kami tidak menekan sebaik babak pertama, dan ketika Anda terus mengejar bola, energi cepat terkuras,” ungkapnya.

PSG sempat mengancam lewat Lee Kang-in yang membentur tiang gawang, sebelum akhirnya Ramos memastikan kemenangan lewat sepakan terarah di menit akhir. Keunggulan ini membuat PSG tetap berada di jalur juara, sementara Barcelona harus kembali mencari keseimbangan permainan mereka.

Kemenangan 2-1 ini menjadi bukti bahwa PSG tetap kompetitif bahkan tanpa sejumlah pemain bintang. Luis Enrique berhasil menjaga filosofi permainan menyerang dengan efisiensi tinggi dan organisasi yang kuat.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL