Bola.net - Era baru Internazionale baru-baru ini diguncang dengan kabar tak sedap. Klub yang baru saja dikuasai oleh Erick Thohir itu kabarnya sudah menyetujui proposal tukar guling Fredy Guarin dengan Mirko Vucinic.
Hal tersebut kemudian memicu kemarahan di antara tifosi Inter. Tak lama kemudian, perwakilan fans garis keras Nerazurri dari Curva Nod, mengirimkan pernyataan tertulis pada Thohir sebagai bentuk peringatan untuk tidak melemahkan klub dan justru memperkuat tim rival.
Nah, andai memang benar Guarin nantinya menjadi penggawa , maka ini bukan kali pertama Inter membuat blunder di dalam kebijakan transfer mereka. Terutama di era Massimo Moratti, yang belum lama ini digantikan Thohir, ada banyak kesalahan transfer yang membuat klub sekota AC Milan itu menderita kerugian.
Berikut Bolanet telah mengumpulkan 5 transfer terburuk Internazionale selama era Moratti. Mari kita simak satu-persatu. (bola/rer)
Fabian Carini

Carini sudah mulai menarik perhatian Inter setelah ia bermain dengan amat hebat di Copa Ameria 2003. Namun selanjutnya karirnya tak pernah berkembang. Tak sekalipun ia bisa mengancam posisi Francesco Toldo kala itu sebagai penjaga gawang utama Inter.
Guna memberinya jam terbang, klub kemudian meminjamkannya ke beberapa tim lain. Parahnya, setelah kembali Carini justru menjadi kiper cadangan keempat Toldo. Tentunya ini tak terlepas dari kedatangan Julio Cesar dan pemain senior Orlandoni. Hingga Carini memutuskan hengkang, ia hanya bermain sebanyak empat kali untuk Inter.
Kesimpulannya, Inter membelinya seharga Cannavaro hanya untuk bermain sebanyak empat pertandingan. Di seberang sana, Cannavaro mengalami musim yang hebat di Turin dan bahkan menjadi pemain terbaik dunia tahun 2006.
David Suazo

Inter bersaing hebat dengan Milan untuk mendapatkan Suazo. Mereka akhirnya berhasil, namun ternyata perjuangan yang dilakukan klub benar-benar tidak sepadan. Suazo tidak pernah lagi tampil seperti hari-harinya di Cagliari. Ia tertatih untuk menembus tim utama.
Bahkan pemain muda seperti Mario Balotelli mengalahkannya dengan status super sub, apalagi bersaing dengan penggawa Inter lain seperti Crespo, Cruz, dan Ibrahimovic. Ia kemudian sempat dipinjamkan ke Benfica dan Genoa, namun gagal di kedua klub tersebut.
Sekembalinya ke Inter, Suazo mengalami cedera parah dan tak bermain di sepanjang musim 10/11. Juni 2011, Inter tak lagi memperpanjang kontraknya.
Amantino Mancini

Namun setelah menyelesaikan kesepakatan kontrak dengan Inter, nampaknya Mancini meninggalkan skill-nya di Roma. Ia tak pernah lagi menunjukkan kecepatan, trik olah bola, dribble cantik, dan semua hal yang dulu membuatnya disegani oleh lini belakang lawan.
Setelah dua musim meredup di Inter, Mancini dipinjamkan ke Milan untuk kemudian mengkonfirmasi fakta bahwa ia memang sudah habis.
Francesco Coco

Inter pun tak ragu menawarkan 22,5 juta Euro pada Milan untuk Coco dan menambahkan Seedorf di dalam kesepakatan yang mereka susun. Proposal tersebut diterima dan roda nasib kemudian berbicara.
Seedorf menikmati era sukses di Milan, ia menjadi sosok vital ketika timnya memenangkan gelar Serie A dan dua Liga Champions.
Di sisi lain, Coco lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan. Butuh dua tahun baginya sebelum bisa kembali beraksi di lapangan. Namun performanya sudah banyak menurun dan bahkan makin memburuk. Inter kemudian sempat meminjamkannya ke Livorno dan Torino, namun itu tak banyak membantu.
Begitu Coco menyelesaikan masa pinjamannya di Inter, ia memutuskan untuk pensiun dari sepakbola pada tahun 2007. Total, ia hanya bermain sebanyak 68 kali untuk klub dan tak semuanya menjadi starter.
Ricardo Quaresma

Quaresma banyak mengecewakan tifosi Inter karena ia kerap salah melakukan operan dan tak maksimal dalam memanfaatkan peluang mencetak gol.
Tampil mengecewakan di Italia, Quaresma mencoba peruntungan di London ketika ia dipinjamkan ke Chelsea. Namun hasilnya tak jauh berbeda. Di sana ia hanya bermain sebanyak empat kali.
Kembali lagi ke Giuseppe Meazza, Mourinho masih menyimpan sedikit harapan untuk Quresma. Ia memberikannya nomor punggung 7, yang sebelumnya pernah dikenakan oleh Luis Figo. Namun tindakan tersebut masih gagal mengangkat motivasi Quaresma. Akhirnya kesabaran Mou habis. Ia merekrut Goran Pandev dengan gratis dan semenjak saat itu Quaresma tak pernah lagi terlihat di klub.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valencia: Semoga Anderson Cepat Kembali
Liga Inggris 21 Januari 2014, 23:59
-
Mario Balotelli Bandingkan Seedorf Dan Mourinho
Liga Italia 21 Januari 2014, 23:55
-
Setelah Anderson, Fiorentina Siap Datangkan Pemain United Lagi
Liga Champions 21 Januari 2014, 23:33
-
Perihal Guarin-Vucinic, Moratti Bungkam
Liga Italia 21 Januari 2014, 23:22
-
Nigel De Jong Masuk Radar Liverpool
Liga Champions 21 Januari 2014, 22:57
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR