Bola.net - Bola.net - Tampilannya sangar, tubuhnya tinggi besar dan berotot, namun memiliki hati yang lembut dan pribadi yang ceria plus penuh loyalitas. Itulah gambaran seorang Mamadou Sakho.
Saat ini, tak cukup banyak pemain yang bisa dijadikan idola atau panutan oleh para anak kecil, remaja dan maupun fans yang sudah dewasa. Hal tersebut tak lepas dari perangai dan aksi-aksi yang mereka tunjukkan di dalam maupun di luar lapangan.
Namun jika kita dipaksa untuk bisa menunjuk satu nama yang pantas dijadikan idola oleh fans sepakbola di seluruh dunia dan lintas usia, maka bek Liverpool ini, Mamadou Sakho, layak dikedepankan. Defender asal Prancis yang pernah membela ini layak dijadikan panutan bagi semua orang berkat aksi-aksinya baik di dalam maupun luar lapangan.
Simak beberapa alasan mengapa semua fans bola, tak hanya Liverpool saja, pantas menyukai defender Prancis kelahiran 13 Februari 1990 tersebut.
Mengajar Bahasa Prancis

Di sekolah tersebut, Sakho meluangkan waktunya untuk mengajar bahasa Prancis selama dua sesi pada anak-anak di sekolah tersebut. Ia juga mengajak anak-anak itu bernyanyi dalam bahasa Prancis.
Sebelum bertandang ke sekolah itu, Sakho juga sempat berkunjung ke beberapa sekolah dasar lainnya di kota Liverpool. Ia melakukan kunjungan tersebut setidaknya sepekan sekali.
Peduli Pada Balita

Zoe's Place sendiri merupakan tempat penampungan dan perawatan bagi balita-balita yang sekarat di kota Liverpool. Sakho tak datang sendiri, namun juga bersama keluarganya.
Sakho sendiri sepertinya ingin meneruskan langkah mantan skipper Liverpool, Steven Gerrard, yang secara rutin juga sering memberikan donasi bagi rumah sakit tersebut.
Peduli Pada Kaum Tunawisma

Menurut laporan yang dilansir oleh Liverpool Echo, dalam kegiatan amal tersebut Sakho ikut melukis dan melakukan beberapa hal lainnya. Banyak fans The Reds yang kemudian mengabadikan momen tersebut dan ada sebagian yang membagikannya secara online.
Melatih Orang-orang Yang Mengalami Kebutaan

Para individu-individu yang tak beruntung itu diundang datang ke camp latihan Liverpool di Melwood pada Februari 2015 lalu. Kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari kampanye global Standard Chartered bertajuk Seeing is Believing.
Menghibahkan Jersey Pada Fans

Sakho sendiri pernah memberikan jerseynya pada seorang bocah kecil pendukung Liverpool yang ikut dalam laga away kontra Crystal Palace di ajang Piala FA di awal tahun lalu. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan keceriaan karena The Reds berhasil menang.
Hal tersebut kembali dilakukannya ketika Liverpool kembali bersua Palace di bulan Maret kemarin kala The Reds menang 2-1. Ia memberikan jerseynya pada seorang gadis cilik di luar stadion.
Kegiatan Amal di Senegal

Sakho memiliki yayasan amal sendiri bernama AMSAK. Pada saat itu, Sakho mengunjungi Tambacounda, yakni kota terbesar timur Senegal. Di sana ia mendistribusikan berton-ton bahan makanan dan minuman seperti beras, gula dan susu.
Tak hanya membagikan suplai makanan dan minuman, di sana ia juga menyempatkan diri bertemu Presiden Senegal, Macky Sall. Ia bertemu orang nomor satu di negara tersebut untuk membeberkan rencananya membangun pusat olahraga dan kebudayaan di Tambacounda.
Berdedikasi & Pantang Menyerah

Hal tersebut ia tunjukkan pada semua fans kala membela Liverpool lawan Manchester City di pentas final Capital One Cup, akhir Februari kemarin. Saat laga berjalan belum sampai satu babak, kepalanya berbenturan dengan Emre Can. Demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan Jurgen Klopp akhirnya menariknya keluar dan menggantikannya dengan Kolo Toure.
Namun Sakho sempat bersikeras ingin tetap bermain. Pada akhirnya ia tetap diganti dan setelah duduk di bench ia terlihat sangat sedih dan menangis di balik jaket. Hal tersebut menunjukkan bahwa ia memiliki semangat dan dedikasi luar biasa dalam membela klubnya.
Setiap klub pasti ingin memiliki pemain yang bertipe seperti Sakho ini.
Nobody wants to come off in a Wembley final... #CapitalOneCupFinal live on SS1 NOW! Brought to you by @CapitalOneUK https://t.co/KwWyfpF655
— Sky Sports Football (@SkyFootball) February 28, 2016
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
MU Rela Tukar Martial Dengan Cavani?
Liga Inggris 16 Maret 2016, 22:18
-
Lavezzi: Saya Bosan, PSG Terlalu Kuat!
Liga Eropa Lain 16 Maret 2016, 17:31
-
Digdaya - Para Juara Liga Tercepat di Bumi Eropa
Editorial 16 Maret 2016, 15:52
-
Madrid Diminta Turunkan Harga James
Liga Spanyol 16 Maret 2016, 15:03
-
7 Alasan Sakho Pantas Jadi Idola Semua Fans Sepakbola
Editorial 16 Maret 2016, 06:59
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR