Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Tiga kali seri di penyisihan grup, dua kali adu penalti di perempat final dan semifinal. Paraguay mencatat sejarah sebagai tim pertama yang ke final Copa America tanpa pernah menang dalam waktu normal.Selama Copa America tahun ini, Paraguay telah bermain 510 menit dan hanya pernah unggul dalam 52 menit!Justo Villar dua kali menjadi pahlawan Paraguay saat menyingkirkan juara bertahan Brasil dan tim yang harus tersingkir meski belum pernah kalah, Venezuela.Bagaimana di final? Akankah Paraguay kembali "mencari" adu penalti dan berharap ketangguhan Villar di bawah mistar?Pasca tersingkirnya tuan rumah Argentina dan juara bertahan Brasil, Uruguay dan Paraguay bisa disebut sebagai "final idaman".Bila Uruguay menang, Los Celeste akan menjadi raja Amerika Latin dengan 15 gelar Copa America. Sementara Paraguay, berpeluang merebut gelar Copa untuk pertama kalinya sejak tahun 1979.Bagaimana perjalanan "Si Raja Seri" Paraguay melaju ke final? Berikut ulasannya.Penyisihan Grup C
PARAGUAY vs EKUADOR (0-0)
Berada satu grup dengan Brasil, Ekuador, dan Venezuela membuat Paraguay menjadi favorit kedua untuk lolos ke perempat final. Laga perdana dilalui Paraguay dengan hasil imbang tanpa gol lawan Ekuador. Sebagai catatan, sepuluh hari sebelum kick off Copa America, Paraguay beruji coba dengan Chile. Skornya? Sudah bisa ditebak. 0-0!BRASIL vs PARAGUAY (2-2)
Brasil unggul lebih dulu di babak pertama melalui tendangan jarak jauh Jadson. Paraguay berbalik unggul 2-1 di babak kedua melalui gol Roque Santa Cruz dan Nelson Haedo Valdez. Striker pengganti Brasil, Fred, membuyarkan kemenangan di depan mata Paraguay ketika pertandingan memasuki injury time.PARAGUAY vs VENEZUELA (3-3)
Venezuela kembali membuat kejutan dengan unggul cepat pada menit kelima via gol Jose Rondon. Paraguay tampaknya bakal mengunci kemenangan ketika membalikkan kedudukan dan unggul 3-1 hingga menit 84. Namun dua gol Venezuela pada injury time dari Nicolas Fedor dan Grenddy Perozo membuat Paraguay harus puas kembali mendapat satu angka dan beruntung bisa lolos ke perempat final sebagai satu dari dua tim berperingkat tiga terbaik.Perempat Final
BRASIL vs PARAGUAY (0-0, ap 0-2)
Kedua tim kembali bertemu di perempat final. Menghadapi Brasil yang pada laga terakhir Grup B menang 4-2 atas Ekuador membuat Paraguay sama sekali tak diunggulkan. Namun pertahanan rapat dan disiplin Dario Veron dkk serta tangguhnya kiper Justo Villar membuat frustasi Brasil yang menguasai hampir keseluruhan jalannya pertandingan.Setelah bermain imbang tanpa gol pada waktu normal dan dua kali babak perpanjangan waktu, pertandingan dilanjutkan melalui adu penalti. Empat penendang penalti Brasil tak ada yang masuk. Tiga melebar dan satu diblok oleh Villar. Paraguay pun lolos ke perempat final, sementara juara bertahan Brasil harus angkat koper dari Argentina.Semifinal
PARAGUAY vs VENEZUELA (0-0, ap 5-3)
Tim kejutan lawan tim yang mengincar hasil 0-0 dan adu penalti. Sudah bisa ditebak, pertandingan berjalan membosankan. Tensi memanas memasuki babak kedua dan perpanjangan waktu. Tiga peluang Venezuela membentur mistar. Satu gol dianulir wasit. Pertandingan pun harus diakhiri dengan adu penalti, sesuai harapan Paraguay.Lima eksekutor Paraguay melakukan tugasnya dengan sempurna, sementara satu penendang Venezuela, Franklin Luceda, gagal setelah tendangannya ditangkap oleh Justo Villar.Paraguay, tim yang belum pernah menang pada waktu normal, lolos ke final, menyingkirkan Venezuela yang belum pernah kalah pada waktu normal hingga semifinal Copa America tahun ini.Uruguay sudah menunggu Paraguay pada laga final yang akan digelar di Monumental Stadium, Minggu (24/7) mendatang. (bola/zul)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Copa America 2011: Jalan Paraguay Menuju Final
Editorial 22 Juli 2011, 00:39 -
PREVIEW: Copa America 2011 Grup C (Uruguay, Chile, Peru, Meksiko)
Editorial 1 Juli 2011, 05:25 -
Survival Sunday: Siapa Temani West Ham Turun Kasta Dari Premier League?
Editorial 21 Mei 2011, 06:55
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR