
Bola.net - Nomor punggung 10 punya aura istimewa di Manchester United, menjadi simbol kreativitas dan harapan besar. Sepanjang sejarah Premier League, tujuh pemain pernah mengenakan kostum ini dan meninggalkan jejak beragam di Old Trafford.
Mulai dari era klasik hingga era modern, nomor 10 terus berpindah tangan untuk mendatangkan inspirasi. Nama-nama seperti Mark Hughes, Teddy Sheringham, hingga Wayne Rooney adalah sosok yang membuktikan kekuatan nomor ini.
Beberapa pemain mampu tampil gemilang dan menjadi andalan tim di panggung tertinggi. Mereka mencetak gol penting, mengangkat trofi, dan menjadi bagian dari sejarah klub.
Kini giliran Matheus Cunha yang menjadi pemilik nomor 10 di skuat Manchester United terbaru. Dengan talenta muda penuh potensi, Cunha berambisi menambah daftar cerita sukses pemakai nomor keramat ini.
Berikut ini tujuh pemain bernomor 10 di Manchester United di Era Premier League sebelum kedatangan Matheus Cunha.
1. Mark Hughes
Nomor 10 di Manchester United pertama kali dipakai Mark Hughes ketika sistem nomor punggung mulai diberlakukan. Ia menjalani peran itu dalam dua musim awal era Premier League.
Hughes tampil tajam dengan torehan 22 gol dan mempersembahkan double winners untuk Setan Merah. Ia jadi andalan Sir Alex Ferguson dalam lini depan.
Duetnya dengan Eric Cantona terbukti efektif membawa banyak gelar. Musim 1994/1995 menjadi musim terakhirnya sebelum hengkang ke Chelsea.
2. David Beckham
Sebelum jadi simbol nomor 7, David Beckham sempat bersinar dengan seragam bernomor 10. Ia mencetak 12 gol di semua ajang pada musim 1996/1997, saat MU menjadi juara.
Musim berikutnya, Beckham naik kelas dan mewarisi nomor keramat peninggalan Eric Cantona. Keputusan itu terbukti tepat karena ia tampil lebih ikonik.
Gol jarak jauhnya ke gawang Wimbledon dari tengah lapangan jadi momen abadi. Sejak saat itu, Beckham tak lagi dipandang sebelah mata.
3. Teddy Sheringham
Manchester United merekrut Teddy Sheringham dari Tottenham untuk mengisi kekosongan sepeninggal Cantona. Meski awalnya tak langsung moncer, ia perlahan jadi pemain vital.
Sheringham mencetak gol-gol krusial yang mengantar MU meraih treble winners di musim 1998/1999. Dua tahun kemudian, ia kembali bersinar saat MU juara liga.
Musim 2000/2001 menjadi musim perpisahan yang manis baginya. Gelar individu dan total 46 gol dari 154 laga membuktikan perannya tak bisa diremehkan.
4. Ruud van Nistelrooy
Ruud van Nistelrooy sempat batal gabung MU karena cedera, tapi ia akhirnya datang setahun kemudian. Hasilnya langsung terasa, ia merajai Premier League sebagai penyerang utama.
Di musim kedua, Van Nistelrooy membawa MU juara liga sekaligus meraih Sepatu Emas. Total, ia mencetak 150 gol dari 219 pertandingan.
Meski tiga kali jadi top skor Liga Champions, koleksi trofinya di Inggris justru minim. Dengan performa setajam itu, hanya satu gelar liga terasa kurang adil.
5. Wayne Rooney
Manchester United beruntung merekrut Wayne Rooney saat usianya masih belia. Ia langsung mencuri perhatian lewat hat-trick di laga debut Liga Champions.
Rekor demi rekor dipecahkan, termasuk melewati torehan gol milik Sir Bobby Charlton. Total 253 gol menjadikannya top skor sepanjang masa klub.
Rooney bukan cuma pencetak gol, tapi juga pemberi assist ulung. Dengan lebih dari 200 gol dan 100 assist di Premier League, namanya layak sejajar legenda mana pun.
6. Zlatan Ibrahimovic
Kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke Manchester United sempat diragukan karena usianya. Tapi sang striker membungkam kritik dengan torehan 28 gol di musim pertamanya.
Ia menjadi andalan di lini depan sampai cedera lutut mengubah segalanya. Nomor sembilannya kemudian diberikan ke Romelu Lukaku saat ia kembali di musim kedua.
Ibrahimovic memakai nomor 10 pada musim 2017/2018. Hanya tujuh laga yang bisa dijalaninya setelah cedera sebelum akhirnya hijrah ke Amerika Serikat.
7. Marcus Rashford
Sejak musim 2018/2019, Marcus Rashford resmi mengenakan nomor 10 di Manchester United. Sebelumnya ia sempat tampil mengesankan dengan nomor 39 dan 19.
Performa terbaiknya datang pada musim 2022/2023 ketika ia mencetak 30 gol. Itu menjadikannya pemain pertama MU sejak lama yang mencapai angka tersebut selama satu dekade terakhir.
Sayangnya, setelah puncak itu, situasi berubah drastis. Konflik internal membuat Rashford tersingkir dari skuad Setan Merah musim lalu.
Baca Juga:
- Jangan Coret Dulu! 5 Pemain Premier League Ini Pantas Dapat Kesempatan Kedua
- 3 Pemain Denmark yang Pernah Membela Arsenal Sebelum Christian Norgaard
- Tinggalkan Liverpool? Ini 5 Bek yang Bisa Gantikan Sosok Ibrahima Konate di Anfield
- Real Madrid Butuh Pembenahan, Ini 5 Gelandang Ideal untuk Xabi Alonso
- 7 Transfer yang Awalnya Diragukan, tapi Berubah Jadi Bintang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Erik Ten Hag Ingin Boyong Pemain MU Ini ke Bayer Leverkusen, Siapa?
Liga Inggris 14 Juli 2025, 22:54 -
Gelandang Barcelona Ini Jadi Suksesor Casemiro di MU?
Liga Inggris 14 Juli 2025, 22:44 -
Transfer Bryan Mbeumo ke MU Terindikasi Segera Kelar, Ini Penyebabnya
Liga Inggris 14 Juli 2025, 22:32 -
Ketika MU dan Barcelona Tidak Sejalan untuk Transfer Marcus Rashford
Liga Inggris 14 Juli 2025, 22:24
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR