Bola.net - Bola.net - Tanggal 21 April selalu mendapatkan tempat khusus di Indonesia. Hampir setiap tahunnya, selalu diadakan berbagai macam seremonial untuk mengenang jasa R.A Kartini. Oleh karena itu, tanggal 21 April biasa disebut sebagai hari Kartini.
Lantas, siapakah Kartini itu? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa Kartini adalah salah satu putri terbaik bangsa Indonesia. Di tengah segala keterbatasan, dan juga tentangan zaman, putri kelahiran Jepara ini menjadi pelopor gerakan emansipasi.
Salah satu pokok ide perjuangan Kartini adalah mengajak para perempuan untuk berpikir maju, berpendidikan, memiliki daya saing dan tidak terbelenggu oleh bias gender. Dalam prakteknya, ide tersebut hingga kini masih sering dipraktekkan oleh para perempuan di Indonesia.
Tak terkecuali di bidang sepakbola, olahraga yang sangat erat kaitannya dengan dominasi kaum maskulin. Sudah banyak perempuan yang tidak hanya berkaitan, namun juga berkecimpung secara langsung di dunia sepakbola.
Adinda Pricilia

Saat media di Inggris gencar mengabarkan pesona kecantikan Eva Carneiro, fisioterapis cantik Chelsea, hal yang nyaris sama juga terjadi di Indonesia.
Fenomena tersebut menimpa Adinda Pricilia yang pada tahun 2015 lalu menjadi fisioterapis bagi klub Pelita Bandung Raya (Sekarang Madura United). Kecantikan sosok yang biasa disapa Cia tersebut menjadi oase bagi sepakbola Indonesia.
Sebagai fisioterapis, Cia nampak tidak canggung saat harus beraksi di lapangan. Ia tampak tenang saat harus berlari ke tengah lapangan untuk memberikan perawatan ketika ada pemain yang cedera. Demikian pula saat ia harus berbagi tempat dengan para pemain di bangku cadangan.
Kini, Cia memang sudah tidak lagi tercatat sebagai fisioterapis klub. Bersama beberapa rekannya, Cia mendirikan klinik yang secara khusus diperuntukkan untuk penanganan cedera atlet.
Azizah Alvionita
Nama Azizah Alvionita memang belum populer bagi para pecinta sepakbola Indonesia. Ia juga memilih jalur yang tidak biasa dalam karirnya di dunia sepakbola.
Azizah adalah salah satu wasit yang dimiliki oleh Indonesia.
Namanya memang tidak sohor seperti Oki Dwi Putra atau Thoriq Al Kathiri. Namun, prestasi Azizah tidak perlu diragukan lagi. Dara berusia 22 tahun ini adalah wasit yang sudah memiliki lisensi nasional.
Perempuan berdarah Minang ini sudah mengantongi lisensi C 1 Nasional. Lisensi tersebut memungkinkannya memimpin pertandingan di Divisi Utama.
Ratu Tisha

Nama Ratu Tisha Destria belakangan mencuat seiring dengan segera bergulirnya Indonesia Soccer Championsip (ISC). Ratu Tisha merupakan salah satu petinggi dari PT Gelora Trisula Semesta, operator dari ISC.
Namun, sejatinya Ratu Tisha bukan sosok yang baru di dunia sepakbola. Namanya mulai diperhitungkan kala ia menjadi mendirikan lembaga statistik yang secara khusus digunakan untuk mengukur performa tim maupun pemain secara individu.
Salah satu tim yang kemudian memanfaatkan jasa lembaga statistik yang didirikannya adalah timnas U-19 yang menjadi jawara AFF Cup tahun 2013 yang lalu.
Tak hanya itu, Ratu Tisha juga pernah belajar tentang sepakbola dalam Program FIFA Master-International Master in Management, Law, and Humanities of Sports.
Fortunella Levyana

Sebelum nama Adinda Pricilia mencuat sebagai fisioterapis cantik di Pelita Bandung Raya (kini Madura United), publik sudah lebih dulu mengenal sosok Fortunella Levyana sebagai fisioterapis di PBR.
Nella, sapaan Fortunella Levyana, berkontribusi dalam kelolosan PBR hingga babak semifinal Indonesia Super League (ISL) pada tahun 2014 yang lalu.
Pada awal tahun 2016 ini, Nella sempat bergabung dengan Persib Bandung untuk menjadi fisioterapis. Namun, belakangan dara berusia 24 tahun ini urung menjadi bagian dari klub kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.
Indah Kurnia

Nama Indah Kurnia mungkin saat ini lebih dikenal sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P). Kiprah politik juga mengantarnya untuk menjadi wakil rakyak dan duduk di Senanyan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Namun, Indah Kurnia memiliki rekam jejak yang cukup mentereng di dunia sepakbola. Ia pernah menjadi manajer bagi klub Persebaya Surabaya yang berkiprah di Liga Indonesia tahun 2006 yang lalu.
Di bawah komando Indah Kurnia, Persebaya kala itu mampu menjadi jawara Liga Indonesia tahun 2006.
Selain Indah Kurnia, tercatat juga pernah ada sosok Ayu Devi Sartika yang menjadi manejer bagi klub Deltras Sidoarjo. Keterlibatan Ayu dalam sepakbola tak lepas dari peran besar yang ayah, Vigit Waluyo.
Caroline Natasha

Kiprah Bali United di sepakbola Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Meskipun tergolong klub baru, Bali United menjadi salah satu klub yang paling konsisten di tengah prahara sepakbola Indonesia.
Representasi Bali United mungkin masih menjadi dominasi sang pelatih, Indra Sjafri. Namun, jangan lupakan juga juga peran penting sosok Caroline Natasha.
Caroline adalah Digital Marketing klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut. Ia adalah sosok di balik terobosan-terobosan yang yang membuat Bali United menjadi klub yang diminati oleh sponsor.
Selain itu, belakangan klub ini juga baru saja meluncurkan website dan toko yang secara khusus menjual segara pernak-pernik resmi yang dikeluarkan oleh klub.
Dwie Apriliani

Tahukah Anda siapa nama kapten Timnas Putri Indonesia? Jika tidak, mungkin itu bukan salah kita.
Sepakbola putri memang belum populer di Indonesia. Meski belum populer, bukan lantas tidak ada. Sebab Timnas Putri Indonesia tak mendapat porsi ekspose cukup besar dari awak media.
Dwie Aprilliani, itulah nama kapten Timnas Putri Indonesia.
Nama lengkapnya adalah Dwie Aprilliani Fitria Murti. Lia, begitu sapaan karibnya, berasal dari Yogjakarta. Ia dipercaya menjadi kapten timnas putri pada ajang Piala AFF pada tahun 2015 yang lalu.
Deliana Fatmawati Kaban

Satu lagi perempuan Indonesia yang memilih berkarir di sepakbola adalah Deliana Fatmawati Kaban.
Bagi Deliana, Kartini merupakan simbol dari kebangkitan para perempuan di Indonesia. Bahkan, dara manis asal Medan itu menganggap Kartini sebagai sosok yang mampu menyetarakan hak antara perempuan dan laki-laki.
"Kartini membawa semangat tentang perubahan. Bagi saya yang bisa diambil dari sosok Kartini adalah semangatnya untuk membuat perubahan dalam diri sendiri," ujar Deliana saat dihubungi Bola.net, Kamis (21/4).
Deliana berharap kedepannya akan ada banyak lagi wasit perempuan di sepakbola dan futsal. Deliana sendiri saat ini sudah mengantongi lisensi C2 untuk wasit sepakbola dan lisensi nasional untuk futsal.
"Tentunya akan lebih menarik kalau pemainnya perempuan dan wasitnya juga perempuan," Deliana mengakhiri.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kartini dari Lapangan Hijau Sepakbola Indonesia
Editorial 21 April 2016, 17:54
-
10 Bintang Sepakbola Wanita Terbaik Sepanjang Masa
Editorial 9 Maret 2016, 04:09
-
Inikah Penyebab Hukuman Penalti Paling Aneh di Dunia?
Open Play 13 Februari 2016, 03:55
-
Dua Cewek Ini Baku Hantam di Atas Lapangan!
Open Play 10 Februari 2016, 02:47
-
Bintang Sepakbola Wanita Yang Pernah Bikin Foto Bugil
Bolatainment 1 Februari 2016, 18:23
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55


























KOMENTAR