Kisah-kisah Inspirasional Dari Lapangan Hijau

Kisah-kisah Inspirasional Dari Lapangan Hijau
Ronaldo dan Messi kecil

Bola.net - Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari lapangan hijau. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberikan suntikan motivasi kepada seseorang. Selain menjadi motivator, tindakan nyata juga bisa memberikan inspirasi tersendiri kepada banyak orang.

Kisah-kisah yang datang dari lapangan hijau ini juga bisa memberikan inspirasi dan membuat kita merasa lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. (pf, wki/jrc)

1 dari 10 halaman

Victor Moses

Victor Moses sudah harus kehilangan kedua orang tuanya saat masih berusia 11 tahun. Semingu setelah kejadian tragis tersebut, keluarganya membawa Moses ke Inggris untuk mencari suaka. Setelah menetap dan masuk ke sekolah setempat, talentanya ditemukan oleh pencari bakat Crystal Palace. Kini, selain bermain bagi Timnas Nigeria, Moses tercatat sebagai pemain dari salah satu klub besar di Inggris, Chelsea. Saat ini Moses tengah menjalani masa peminjaman di klub Stoke City.
2 dari 10 halaman

Dado Prso

Dado Prso yang merupakan orang Kroasia mengawali perjalanannya dengan bermain bagi klub divisi rendah, FC Rouen di tahun 1993. Pada tahun 1995, ia memutuskan pindah ke kota Saint Raphael sambil terus bermain sepak bola di liga amatir. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Dado juga bekerja sambilan menjadi mekanik di sebuah bengkel.

Roda nasib seakan berputar saat manajer AS Monaco, Tigana merekrutnya. Sejak bermain bagi tim utama, Prso selalu menjadi pilihan utama pelatih. Salah satu momen terbaiknya dalah saat mencetak 4 gol dalam satu pertandingan dalam kemenangan 8-3 atas Deportivo La Coruna. Ia bahkan mampu membawa AS Monaco mencapai partai final Liga Champions di tahun 2004.
3 dari 10 halaman

Miroslav Klose

Miroslav Klose merupakan pemain dari klub FC 08 Homburg saat ia berusia 19 tahun. FC 08 Homburg merupakan klub yang bermain di divisi 5 liga Jerman. Untuk menyambung hidupnya, Klose juga bekerja sampingan sebagai seorang kuli bangunan. Kahidupannya mulai berubah saat dirinya mulai bermain untuk Kaiserslautern dan membela Timnas Jerman di Piala Dunia 2002.

Di kejuaraan tersebut Klose berhasil mengukuhkan namanya sebagai penerima sepatu emas. Kini, mantan kuli bangunan tersebut merupakan juara dunia yang berstatus sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa.
4 dari 10 halaman

Jaba Kankava

Panasnya sebuah pertandingan terbukti tak mampu menghalangi niat baik seseroang. Jaba Kankava adalah salah satu contoh paling nyata.

Di tengah pertandingan antara FC Dnipro melawan Dynamo Kiev, terjadi sebuah tabrakan yang menyebabkan kapten Kiev, Oleh Gusev tak sadarkan diri. Mengetahui lawannya kesulitan bernafas akibat lidahnya menutupi saluran pernafasan, Kankava dengan sigap memasukkan tangannya ke dalam mulut Gusev sebagai bentuk pertolongan pertama. Berkat tindakannya tersebut, Kankava berhasil mencegah sebuah tragedi menimpa pemain dari tim lawannya.

Dua minggu setelahnya, Kankava dianugerahi penghargaan tertinggi (Order of Merit) oleh pemerintah Ukrania berkat aksi heroiknya tersebut.
5 dari 10 halaman

Mesut Ozil

Gelandang keturunan Jerman-Turki ini juga dikenal sebagai salah satu sosok yang aktif melakukan gerakan amal. Aksi amal terbaru yang dilakukan Ozil adalah dengan menyumbangkan seluruh uang hasil juaranya di Piala Dunia 2014 untuk membiayai operasi 23 anak di kota tempat Timnas Jerman tinggal.
6 dari 10 halaman

Alexis Sanchez

Bintang Arsenal ini ternyata memiliki masa kecil yang sangat sulit. Lahir di keluarga miskin, Alexis sudah harus membanting tulang sejak masih berusia 6 tahun. Karena biaya hidup yang besar, Alexis lantas dikirim ke akademi klub Club Arauco. Berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, ia kini telah menjelma menjadi seorang bintang dunia yang berpenghasilan besar.

Meski begitu Alexis tidak pernah lupa diri, pada hari Natal tahun lalu, ia membagi-bagikan makanan dan kaus replikanya secara gratis dan juga mendonasikan 160.000 Pounds untuk memperbaiki lima lapangan sepak bola di kota kediamannya.
7 dari 10 halaman

Lionel Messi

Seperti sudah diketahui, Lionel Messi adalah satu dari sekian banyak bintang sepak bola yang lahir dari keluarga miskin. Selain miskin, Messi juga kurang beruntung karena mengidap penyakit kelainan hormon. Beruntung Barcelona bersedia menanggung seluruh biaya pengobatannya.

Kini, saat dirinya sedang berada di puncak dunia, Messi tidak pernah melupakan masa lalunya. Berawal dari pengalaman sulit masa kecilnya, Messi lantas mendirikan Leo Messi Foundation. Leo Messi Foundation adalah sebuah organisasi amal yang membantu anak-anak kurang mampu untuk bersekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan.
8 dari 10 halaman

Didier Drogba

Didier drogba adalah sosok yang sangat dipuja dan sangat berjasa besar bagi kedamaian negaranya, Panta Gading. Pada tahun 2006, saat Pantai Gading lolos ke Piala Dunia, Drogba meminta para pemberontak untuk menurunkan senjata mereka demi mendukung Timnas Panta Gading. Hal itu ternyata disetujui dengan diputuskannya gencatan senjata.

Pada tahun 2009 Drogba mendonasikan seluruh uang hasil kerja samanya dengan Pepsi untuk membangun sebuah rumah sakit di kota kelahirannya. Di tahun 2010 striker Chelsea ini masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time.
9 dari 10 halaman

Cristiano Ronaldo

Bintang Real Madrid ini memiliki masa kecil yang cukup kelam. Selain lahir dari keluarga miskin, Ronaldo nyaris saja digugurkan oleh ibu kandungnya sendiri. Karena masa kecilnya yang sulit, Ronaldo terbentuk menjadi seorang pribadi pekerja keras. Buah hasil kerja kerasnya bisa dilihat dengan kekayaannya saat ini yang sangat melimpah.

Meski begitu, CR7 tidak pernah lupa diri dan kerap melakukan kegiatan amal. Salah satu yang paling terkenal adalah saat ia melelang sepatu emasnya untuk didonasikan kepada anak-anak di jalur Gaza. Selain itu Ronaldo juga tidak mau merajah tubuhnya agar ia bisa secara rutin melakukan aksi donor darah.
10 dari 10 halaman

Nico Calabria

Terlahir hanya dengan satu kaki, Nico Calabria sudah sangat mencintai sepak bola sejak usia 5 tahun. Namun Calabria tidak mau menyerah terhadap kekurangannya dan terus berusaha keras demi bisa memainkan olah raga yang ia cintai tersebut.

Dengan menggunakan bantuan penopang tubuh, Calabria terus bermain sepak bola sampai saat ini. Ia bahkan mampu mencetak gol akrobatik dengan tendangan salto. Begitu diunggah ke Youtube, video tersebut menjadi sensasi tersendiri dan sampai saat ini sudah dilihat lebih dari 1,7 juta kali.


Selain pencapaiannya dalam bidang sepak bola, pemuda yang saat ini merupakan anggota timnas sepak bola 'khusus' Amerika Serikat ini pernah mendaki Gunung Everest saat masih berusia 13 tahun.

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL