Kumpulan 'Jurus' Terbaik Dalam Dunia Sepakbola

Bola.net - Bola.net - Sepakbola tak melulu soal taktik dan permainan efisien, meski memang hasil akhir selalu jadi pembeda antara berhasil dan gagal. Olahraga si kulit bundar sukses memikat hati jutaan penggemar di seluruh dunia, lantaran kerap melahirkan aksi-aksi magis yang mengundang decak kagum.

Momen-momen indah kerap tercipta bukan hanya lewat gol atau aliran bola cepat, namun juga saat di mana para superstar lapangan hijau menunjukkan kepiawaian dalam mengelabui lawan, menggunakan trik-trik atau 'jurus' khusus yang menjadi gerakan khas mereka.

Tak semua pemain bisa melakukan hal semacam itu. Hanya mereka yang punya bakat alam atau berlatih amat keras, mampu mengeksekusi gerakan, yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita mampu dilakukan di tengah situasi pertandingan profesional penuh tekanan.

Lantas, trik-trik atau jurus apa sajakah yang beberapa tahun belakangan sukses membius para fanatik sepakbola? Berikut Bola.net sajikan daftar lengkapnya satu-persatu.

Rabona - Angel di Maria

" width="645" height="430" title="Rabona - Angel di Maria" alt="Rabona - Angel di Maria"/>

Lakukan dengan benar, dan trik ini akan terlihat spektakuler. Namun jika timing-nya tak tepat, Anda akan dengan cepat terlihat bodoh. Rabona merupakan trik yang butuh waktu sebelum bisa benar-benar dikuasai, dan Angel di Maria jelas merupakan salah satu yang sanggup melakukannya.

Sejarah sepakbola mengatakan bahwa rabona pertama kali dilakukan oleh Ricardo Infante di pertandingan antara klub Argentina, Estudiantes de la Plata dan Rosario Central di tahun 1948.

Di Maria sudah beberapa kali melakukan rabona, bahkan sempat mencetak gol dengan teknik tersebut dalam sebuah iklan Adidas.

Ronaldinho - Elastico

" width="645" height="430" title="Ronaldinho - Elastico" alt="Ronaldinho - Elastico"/>

Rivelino merupakan orang pertama yang membuat 'elastico' mendapat perhatian dunia di 1960an dan pemain Brasil mengatakan ia mempelajari gerakan tersebut dari Sergio Echigo, salah satu rekannya di Corinthians kala itu. Namun demikian, trik ini baru benar-benar amat populer ketika dipraktekkan oleh Ronaldo dan Ronadinho.

Dua penggawa Brasil diketahui sempat melakukannya di sebuah iklan Nike dan semenjak saat itu dikenal sebagai salah satu profesional terbaik yang menguasainya.

Klose - Flying header

" width="645" height="430" title="Klose - Flying header" alt="Klose - Flying header"/>

Butuh nyali untuk bisa mencetak gol dengan teknik flying header, namun itulah yang kerap dilakukan Miroslav Klose dalam 18 tahun perjalanan karirnya. Bomber Lazio tercatat membuat 21 gol lewat teknik sundulan selama menjadi pesepakbola profesional. Pemain Jerman juga merupakan top skorer Piala Dunia sepanjang masa dan menjadi orang pertama yang mampu mencetak lima gol sundulan di Piala Dunia 2002.

Cantona - Chip Jarak Jauh

" width="645" height="430" title="Cantona - Chip Jarak Jauh" alt="Cantona - Chip Jarak Jauh"/>

Jika ada satu trik yang bisa merangkum perjalanan karir Eric Cantona dan sosoknya yang begitu melegenda di Old Trafford, maka jelas trik inilah yang dimaksud. Ia pertama kali melepaskan tendangan chip jarak jauh ketika melawan Sheffield Wednesday di tahun 1995, dan mengulang hal yang sama melawan Sunderland di tahun yang sama.

Semenjak Cantona mencetak gol dengan cara indah seperti itu, beberapa bintang Premier League lainnya juga tidak mau kalah, sebut saja Dennis Bergkamp dan Wayne Rooney.

Zidane - Marseille Roulette

" width="645" height="430" title="Zidane - Marseille Roulette" alt="Zidane - Marseille Roulette"/>

'Roulette' benar-benar merupakan manuver berkelas. Ketika barisan bek berpikir bisa merebut bola dari Anda, Anda justru menghentikan bola dengan satu kaki, berputar, dan menarik bola bersama tubuh Anda, membuat defender lawan terheran-heran.

Diego Maradona dan Zinedine Zidane merupakan sosok ternama yang pernah melakukan trik ini, dan tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai 'Maradona turn' atau 'Zidane turn'. Pemain Prancis menggunakan skill ini di beberapa kesempatan, dan semenjak ia memutuskan gantung sepatu, ada banyak pesepakbola yang sukses melewati lawan dengan cara serupa.

Ibrahimovic - Tendangan Gunting

" width="645" height="430" title="Ibrahimovic - Tendangan Gunting" alt="Ibrahimovic - Tendangan Gunting"/>

Kebanyakan pemain mungkin berhasil melakukan tendangan gunting atau bicycle kick dalam satu atau dua kesempatan, namun begitu gagal mereka seringkali enggan mencoba lagi.

Hal sebaliknya justru terjadi pada Ibrahimovic. Usai memenangkan Puskas Award atas gol indah yang ia cetak bagi Swedia ke gawang Inggris, sepertinya bomber PSG tak bisa berhenti melakukan aksi-aksi luar biasa. Faktanya, ia amat percaya diri dalam mengeluarkan skill impresif, dan sempat mencobanya dua kali kala Swedia menang 3-1 atas Iran dan gagal.

Cristiano Ronaldo - Free Kick Istimewa

" width="645" height="430" title="Cristiano Ronaldo - Free Kick Istimewa" alt="Cristiano Ronaldo - Free Kick Istimewa"/>

Metode unik Cristiano Ronaldo dalam mengambil tendangan bebas dimulai ketika ia masih bermain di Manchester United, ketika sang pemain mulai bisa mencetak gol lewat situasi bola mati. Ia sanggup membuat bola melaju dalam jalur lurus dan kencang, sebelum akhirnya menukik dan masuk ke gawang. Hal tersebut tak pernah dilakukan oleh pemain lain sebelumnya.

Cruyff - Putaran Cruyff

" width="645" height="430" title="Cruyff - Putaran Cruyff" alt="Cruyff - Putaran Cruyff"/>

Putaran Cruyff merupakan gerakan indah di sepakbola yang diberi nama sesuai dengan legenda Belanda, Johan Cruyff. Untuk bisa mengeksekusi trik penuh skill ini, Cruyff akan membuat dirinya seolah ingin mengoper atau mengumpan bola. Namun alih-alih menendang, ia akan mendorong bola dengan menggunakan sisi dalam kakinya, berputar 180 derajat, dan melakukan akselerasi untuk lolos dari kejaran lawan.

Lionel Messi - Nutmeg

" width="645" height="430" title="Lionel Messi - Nutmeg" alt="Lionel Messi - Nutmeg"/>

'Luis Suarez bahkan bisa me-nutmeg seekor duyung'. Itu adalah ungkapan yang membanjiri media sosial, usai Barcelona mencatat kemenangan 3-1 atas PSG di perempat final Liga Champions. Namun justru rekannya, Lionel Messi, yang mendapat perhatian lebih ketika melakukannya di babak 16 besar melawan Manchester City, di mana ia sukses membuat beberapa penggawa The Citizens tak berdaya.