Bola.net - Jose Mourinho adalah master-nya urusan man management, tidak sekadar pandai meracik taktik namun ia juga brilian dalam urusan bersikap humaniora (memanusiakan manusia).
Pelatih yang saat ini melatih Real Madrid ini dianggap hebat membuat manusia lebih manusiawi dengan sentuhan-sentuhan psikologis yang ia berikan dalam menjalankan pekerjaannya.
Kesaksian mantan rekan kerjanya kala di , Dave Hancock yang merupakan mantan fisioterapis The Blues mungkin bisa dijadikan sedikit referensi.
Dalam kolom yang ia tulis di The Daily Mail, ia bercerita tentang kecakapan Mou memberikan team talk (ucapan saat jeda babak pertama) yang ia sebut amat brilian dan sanggup menginspirasi timnya.
Tak ayal Dave Hancock berani melabelinya sebagai pelatih terbaik yang pernah ia kenal selama 20 tahun ia berkarir di Premier League. (dym/lex)
Pentingnya Pendekatan Psikologis

Dave Hancock yang saat ini bekerja di klub basket NBA New York Knicks berucap:
"Mourinho amat mengedepankan metode dalam latihan, namun kemudian menggantinya dengan pendekatan psikologis di hari berlaga."
"Inilah yang saya lihat membuatnya bisa di atas pelatih lain. Dia paham tombol mana yang harus ditekan dan dia sangat pintar untuk melindungi pemain, bahkan semua tekanan ia pikul sendirian."
Team talk di duel lawan Watford

Tahun 2007 bulan Maret, Chelsea bertemu Watford. Ketika duel berakhir di babak pertama skornya masih 0-0.
"Mourinho masuk ke loker di istirahat turun minum, dia punya beberapa carik kertas di tangannya. Semua pemain tertunduk, karena paham semuanya tak bermain bagus."
"Dia tak mengucapkan apa pun dalam waktu 3 hingga 4 menit. Kemudian ia merobek kertas itu dan menyebarnya di udara dan bilang 'Taktik? Taktik? Ini laga omong kosong, tidak ada taktik."
"Dia kemudian menunjuk hatinya, 'laga adalah tentang hal ini dan jika kalian memilikinya, kalian akan memenanginya, kemudian ia berjalan keluar."
Hasilnya di duel itu Salomon Kalou mencetak gol menit 90, dan Chelsea pun mengamankan kemenangan.
Team talk di duel lawan Reading

Kala itu Chelsea harus menghadapi Readings di jadwal tengah pekan, hari itu hujan turun dan di jeda babak pertama mereka tertinggal 0-1. Skor dengan skala maksimal 10 dipaparkan kepada seluruh anak buahnya.
"Dia membuat ulasan setiap pemain atas lawan mereka di laga itu. Ia bilang Tal Ben Haim skormu 7 sementara Kevin Doyle yang harus kau jaga 8. Kemudian lanjut ke anggota lain, kau 6 lawanmu 7, 'jika semua berlanjut seperti ini kita tak bakal menang' ucapnya."
Hasilnya begitu kick off babak kedua dimulai, Frank Lampard mencetak gol dan kurang dari 5 menit kemudian Didier Drogba menambahnya, hasil akhir menjadi 2-1 bagi Chelsea.
Team talk di duel lawan Porto

Pada 6 Maret 2007, Chelsea menjamu Porto di Stamford Bridge. Laga itu adalah leg kedua babak 16 besar Liga Champions, pada leg pertama berakhir 1-1, namun di istirahat babak pertama itu Chelsea ketinggalan 0-1 dari tamunya.
"Ini adalah Porto, mantan klub yang ia latih. Saya pikir ia akan murka namun ia masuk dan hanya seperti ini 'perhatian semuanya, semuanya harap tenang. Kita akan keluar dan mencetak gol setelah ini, kita akan menang 2-1, saya janji akan seperti itu, kalian hanya perlu santai dan tetap bermain seperti ini'."
"Kemudian begitu kami keluar lapangan Arjen Robben mencetak gol, lalu Michael Ballack, dan kami pun menang 2-1 di malam itu."
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Conte Tak Akan ke Chelsea Atau Madrid'
Liga Champions 5 Maret 2013, 21:53
-
Rahasia Motivasi Ampuh Mourinho
Liga Champions 5 Maret 2013, 19:03
-
Tiga Pemain 'Buangan' Yang Bisa Membangkitkan Chelsea
Editorial 5 Maret 2013, 16:38
-
Madrid Dan Chelsea Minati Conte?
Liga Italia 5 Maret 2013, 13:15
-
'Mourinho Adalah Masternya Man Management'
Editorial 5 Maret 2013, 11:40
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR