Petaka-petaka Bagi Penjaga Gawang Indonesia di Tahun 2017

Petaka-petaka Bagi Penjaga Gawang Indonesia di Tahun 2017
Choirul Huda (c) Persela Lamongan

Bola.net - Bola.net - Sebuah kehilangan dan rasa duka besar baru saja dialami oleh sepakbola Indonesia. Choirul Huda, penjaga gawang legendaris klub Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia pada hari Minggu (15/10) sore kemarin.

Huda meninggal usai terlibat dalam sebuah benturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodriguez. Kapten Persela ini sempat mendapat perawatan medis dan dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal oleh dokter di RS Soegiri, Lamongan.

Sepanjang tahun 2017, Huda sejatinya bukan satu-satunya kiper Indonesia yang mengalami petaka di sebuah pertandingan. Ada beberapa nama penjaga gawang Indonesia lain yang juga mengalami petaka di tahun 2017.

Tidak hanya di level klub, ada juga yang mengalami petaka saat membela Timnas Indonesia. Berikut adalah petaka-petaka yang menimpa kiper Indonesia sepanjang tahun 2017.

1 dari 5 halaman

Aji Saka

1. Aji Saka

Sebelum Choirul Huda, ada nama Aji Saka yang lebih dulu mendapatkan cedera parah. Aji Saka mengalami cedera saat membela klubnya, Persegres Gresik United pada laga lanjutan Liga 1 melawan Arema FC di Stadion Tri Dharma, Gresik.

Petaka yang menimpa Aji Saka terjadi pada hari Rabu, 12 Juli 2017.

Saat itu, bagian belakang kepala Aji Saka terbentur tiang gawang setelah ia terlibat duel dengan salah satu pemain Arema FC. Kiper asal Malang ini sempat kejang-kejang dan membuat kondisi menjadi mencekam.

Aji Saka beruntung karena mendapatkan pertolongan pertama yang tepat. Selain tim medis Persegres, saat itu Cristian Gonzales juga ikut membantu memberi pertolongan untuk Aji Saka.

Aji Saka sempat menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit sebelum akhirnya bisa kembali bermain untuk Persegres beberapa hari setelah kejadian.
2 dari 5 halaman

M Riyandi

2. M Riyandi

Muhammad Riyandi mengalami cedera yang cukup parah saat menjalankan tugasnya mengawal gawang tim nasional Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19. Riyandi mengalami cedera di bagian lututnya dan harus absen panjang.

Riyandi menjadi kiper utama Timnas U-19 di laga melawan Vietnam pada hari Senin, 11 September 2017 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar.

Kiper yang berasal dari klub Barito Putera tersebut menyelamatkan gawang Indonesia dari serbuan pemain Vietnam pada menit ke-37. Riyandi kemudian salah jatuh pasca melakukan penyelamatan tersebut.

Pasca pertandingan, tim medis Timnas U-19 melakukan pemeriksaan MRI kepada cedera Riyandi. Hasilnya, kiper berusia 17 tahun diketahui mengalami cedera otot ACL.

Cedera ini terjadi karena ia salah tumpuan saat terjatuh. Riyandi pun harus absen dari kegiatan sepakbola selama enam bulan terhitung sejak bulan September.
3 dari 5 halaman

Satria Tama

3. Satria Tama

Sama seperti Riyandi, Satria Tama juga mengalami cedera saat membela nama Indonesia di turnamen internasional. Tama mengalami sebuah petaka saat membela Indonesia pada ajang multi event antar negara Asia Tenggara, Sea Games 2017.

Tama menjadi tumbal dari hasil imbang yang diraih oleh Timnas U-22 saat bermain imbang tanpa gol melawan Vietnam di laga Grup B SEA Games 2017 di Selayang Municipal Council Stadium, Selasa, 22 Agustus 2017.

Kiper yang bernama lengkap Satria Tama Hardianto ini mengalami cedera setelah berulang kali menyelamatkan gawang Indonesia. Berulang kali ia harus jatuh bangun menghadang serangan para pemain Vietnam.

Pemain yang membela klub Persegres Gresik United cedera dan meninggalkan lapangan dengan kondisi yang begitu emosional. Air matanya menetes dan tangisnya pun pecah karena cedera tersebut.

Beruntung, cedera Tama tidak terlalu parah dan ia masih bisa melanjutkan Sea Games 2017. Tama kembali mengawal gawang Timnas U-22 di laga semifinal melawan Malaysia.

Kini, Tama sudah kembali ke Persegres dan beberapa kali tampil membela klubnya di laga lanjutan Liga 1.
4 dari 5 halaman

Choirul Huda

4. Choirul Huda

Setelah beberapa laga diparkir oleh Aji Santoso, Choirul Huda kembali tampil di bawah mistar gawang Persela pada laga pekan ke-29 Liga 1 melawan Semen Padang, Minggu, 15 Oktober 2017. Huda tampil sebagai pemain inti.

Laga ini rupanya menjadi laga perpisahan bagi Huda dengan Persela, satu-satunya klub yang dibela sepanjang 18 tahun karirnya di level profesional.

Pada menit ke-44, Huda terlibat benturan dengan rekannya Ramon Rodriguez dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Sesaat setelah benturan, Huda masih sadarkan diri dan sempat memegangi dagunya. Namun, kiper berusia 38 tahun ini kemudian ambruk di atas lapangan. Huda lantas mendapatkan perawatan medis dan dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawa Huda tidak tertolong. Huda menjalani memainkan laga terakhirnya di Stadion Surajaya, yang selama 18 tahun karirnya telah menjadi rumah baginya.

Berdasarkan keterangan dokter, Huda meninggal karena mengalami trauma akibat benturan yang membuatnya kesulitan bernafas.
5 dari 5 halaman

Kurnia Meiga

5. Kurnia Meiga

Cerita pilu lain tentang penjaga gawang Indonesia datang dari sosok Kunia Meiga, kiper andalan Arema FC. Beda dengan kasus yang sudah diulas sebelumnya, kondisi Meiga bisa dibilang misterius.

Petaka yang menimpa Meiga bermula saat ia membela Barito Putera pada laga pekan ke-21 Liga 1 di Stadion 17 Mei, 23 Agustus 2017 yang lalu. Pada laga ini, Meiga sempat mendapat perawatan medis tapi tetap mampu bermain selama 90 menit.

Kondisi kesehatan Meiga menurun pasca laga tersebut. Setelah tiba di Malang, penjaga gawang berusia 27 tahun ini makin memburuk kesehatannya.

Pihak keluarga menyebut bahwa Meiga sakit tipes dan kemudian ada masalah pada kondisi mata.

Tapi, ada juga spekulasi yang menyebut jika Meiga cedera karena serangan metafisika. Spekulasi ini yang kemudian membuat kabar cedera kiper nomor satu timnas Indonesia tersebut menjadi misterius.

Hingga tulisan ini dibuat, Meiga masih belum bermain lagi. Bahkan, Meiga masih bergabung dengan sesi latihan Arema.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL