Bola.net - Bola.net - Aktivitas Juventus yang begitu agresif di bursa transfer pada musim 2016-17 ini membuat mereka kini memiliki skuat yang sangat mewah. Di level Serie A, apa yang dimiliki oleh Juventus tentu akan membuat lawan mereka takut terkewer-kewer.
Namun, tidak begitu dengan AS Roma. Klub asal Ibukota ini dalam beberapa kesempatan bersuara lantang bahwa mereka sudah siap untuk meruntuhkan dominasi Juventus pada musim ini. Meski peluang Kevin Strootman dan kolega tetap terhitung kecil, namun tidak ada yang tidak mungkin terjadi.
Yang pasti, Il Lupi saat ini sudah bosan hanya menjadi penantang bagi Juventus. Mereka harus melakukan pergerakan nyata untuk bisa mengakhiri dominasi Juventus dalam beberapa musim ini.
Salah satu modal besar Roma untuk mengakhiri dominasi Juventus adalah kedalaman skuat yang bagus. Roma punya tiga kiper dengan kualitas yang sama baiknya, W Szczesny, Alisson, dan Lukasz Skorupski. Pun demikian di lini depan. Edin Dzeko punya pelapis sekelas Antoni Sanabria dan Sadiq Umar yang semakin matang. Belum lagi Mohamed Salah dan El Shaarawy.
Sementara lini tengah yang ditinggal Miralem Pjanic juga masih punya stok banyak gelandang mumpuni. Allesndro Florenzi fasih bermain sebagai gelandang. Sementara trio Daniele De Rossi, Kevin Strootman dan Radja Nainggolan akan menjadi andalan. Masih ada juga nama bintang muda Gerson, Leandro Paredes dan sang pengatur serangan Diego Perotti.
Satu-satunya titik lemah terdapat di lini belakang. Itupun bukan masalah permanen. Masalah lini belakang akan tuntas saat Antonio Rudiger dan Mario Rui pulih dari cedera. Sementara mereka masih cedera, Roma juga masih punya Leandro Castan dan pendatang baru Juan Jesus serta Thomas Vermaelen.
Formasi Ideal
Roma sebelumnya sempat memakai formasi 4-3-3 saat masih diasuh oleh Rudi Garcia. Lantas, kedatangan Luciano Spalletti pada pertengahan musim lalu membuat formasi tim turut berubah. Kini Roma sudah mengusung pola permainan 4-3-1-2.
Pada formasi yang diusung oleh Spalletti, sosok yang satu pemain di belakang dua penyerang akan mempunyai perang yang sangat vital. Ia adalah tumpuan tim dalam membangun serangan dan menjadi otak permainan tim. Sosok yang mendapatkan tugas pada posisi ini yakni Diego Perotti.
4-3-1-2
W Szczesny
Allesandro Florenzi, Antonio Rudiger, Thomas Vermaelen, Kostas Manolas
Kevin Stroottman, Daniele De Rossi, Radja Nainggolan
Diego Perotti
Stephan El Shaarawy, Mohamed Salah
Transfer
Pemain keluar: Miralem Pjanic (Juventus), Lucas Digne (PSG-kembali), Adem Ljajic (Torino), Seydou Doumbia (FC Basel), Morgan de Sanctis (AS Monaco), Leandro Casran (Sampdoria), Iago Falque (Torino), Maicon (Free), Seydou Keita (Free)
Pemain masuk: Gerson (Fluminense), Mohamed Salah (Chelsea), Antonio Rudiger (Stutgart), Alisson (Internacional), Merio Rui (Empoli), Thomas Vermaelen (Barcelona), Federico Fazio (Tottenham), Juan Jesus (Inter Milan).
Bintang: Kevin Strootman
AS Roma sama sekali tidak panik saat salah satu gelandang terbaiknya, Miralem Pjanic dibajak oleh Juventus. Meski memiliki bekal dana yang cukup, hasil penjualan Pjanic, Roma nyatanya tidak gencar memburu pemain baru yang berposisi sebagai gelandang. Justru Roma sibuk mencari bek tengah.
Roma memang tidak perlu risau mencari gelandang baru. Pasalnya, pelatih Lucuano Spalletti masih punya Kevin Strootman. Gelandang lama rasa baru untuk Roma.
Strootman sudah lama absen. Namun, gelandang asal Belanda musim ini sudah siap beraksi untuk memberikan kemampuan terbaiknya bersama Roma. Sebelum ia cedera, tak ada yang meragukan talenta besarnya. Dan, kini Roma akan berharap banyak pada sosok yang dijuluki Si Mesin Cuci ini.
Kombinasi Strootman dengan Radja Nainggolan akan menjadi tumpuan besar bagi Roma musim ini.
Pelatih: Luciano Spalletti
Luciano Spalletti bukan sosok kemarin sore di kancah sepakbola Italia. Ia sudah kenyang dengan asam dan garam sepakbola Italia. Hal ini akan membuat Roma tak latah dalam persaingan musim 2016-17. Pengalaman Spalletti akan sangat berguna untuk Roma.
Sosok berkepala plontos ini dikenal sebagai pelatih yang keras. Ia juga tidak pernah melihat pemain dari status kebintangannya. Ia sepenuhnya profesional. Kasus yang terjadi dengan Francesco Totti adalah salah satunya.
Pelatih 57 tahun selama ini dikenal menyukai sepakbola atraktif dan menyerang. Sejak masuk menggantikan Rudi Garcia, Spalletti langsung mengubah permainan Roma yang sebelumnya terlalu monoton.
Prediksi Klasemen
Musim 2015-16, AS Roma hanya mampu bertengger di posisi ke-3 klasemen akhir Serie A. Posisi yang tentu saja ingin ditingkatkan pada musim ini. Menggeser Juventus yang selalu konsisten berada di puncak klasemen menang sulit, tapi bukan tidak mungkin.
Roma di prediksi mampu berada di puncak klasemen saat masuk pekan ke-38 musim ini. Namun, andai kata prediksi ini meleset, tidak terlalu buruk bagi Roma jika pada akhirnya berlabuh di posisi ke-2 klasemen akhir Serie A musim 2016-2017.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Baru Pindah ke Juve, Pjanic Sudah Padu Dengan Dybala
Liga Italia 9 Agustus 2016, 22:17 -
Skuat Roma Untuk Play-off Liga Champions Kontra Porto
Liga Champions 9 Agustus 2016, 12:11 -
Vermaelen: Roma Mampu Singkirkan Porto
Liga Champions 9 Agustus 2016, 11:03 -
Vermaelen: Messi Yang Paling Fantastis
Liga Italia 9 Agustus 2016, 10:32 -
Vermaelen Tak Sabar Beraksi Dengan Totti
Liga Italia 9 Agustus 2016, 10:17
LATEST UPDATE
-
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30 -
Meski Baru Kalah Beruntun, Enzo Maresca Tak Anggap Liverpool Lawan Mudah
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR