SKO Ragunan Bakal Diperbaiki, Potensi Atlet Bisa Ditingkatkan

SKO Ragunan Bakal Diperbaiki, Potensi Atlet Bisa Ditingkatkan
(c) merdeka

Bola.net - Bola.net - Asdep Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo mengatakan atlet alumni SKO Ragunan menyumbangkan 40 persen medali untuk SEA Games. "Dari 210 atlet saja sudah bisa menyumbangkan 40 persen medali untuk SEA Games dan 60 persen PON, kalau di sini bisa menampung 1.000 atlet sudah pasti bisa bicara di level Asia dan olimpiade," katanya optimis.

Menurut dia, konsep seperti Hambalang adalah yang dibutuhkan oleh masyarakat olahraga di Indonesia yang berjenjang dari SMP, SMA hingga Akademi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah agar pembinaan olahraga berjenjang, salah satu terobosannya adalah PPLM agar ada pembinaan jangka panjang menuju atlet elite.

"Kami harap semua pihak punya komitmen tinggi agar pembinaan olahraga menjadi hal penting karena menyangkut harga diri bangsa," tambahnya.

Hal itu lantas diiyakan oleh Menpora Imam Nahrawi. Menurutnya kondisi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan masih bisa terbilang kurang maksimal dari sisi infrastruktur, di sisi lain SKO yang lahir tahun 1977 ini harus menjadi Kawah Candradimukanya olahraga tanah air. Menurutnya, infrastruktur SKO ini ada di bawah Pemprov DKI Jakarta, pemerintah sendiri hanya menitipkan 210 atlet dari 16 cabang olahraga seperti bulutangkis, sepak bola, bola voli, tenis meja dan beberapa cabang olahraga yang lain.

Menurutnya, SKO Ragunan banyak menyuplai atlet-atlet untuk PON dan beberapa even nasional lainnya. Ia juga menilai motivasi dan pengawalan yang ketat dari pelatih dan guru di SKO sudah bagus tinggal perbaikan infrastruktur yang lebih diperhatikan. Setidaknya banyak daerah yang memanggil para atlet kembali untuk memperkuat daerahnya.

"Saya berharap betul Pak Gubernur DKI Jakarta memberikan kelonggaran dananya untuk memperbaiki sebagian fasilitas ini, nanti kita akan kerja sama mungkin alatnya dari Kemenpora, bangunannya dari DKI," katanya.

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL