Top XI, Deretan Pemain Terbaik Yang Pensiun Musim 2015/16

Bola.net - Bola.net - Musim kompetisi 2015/16 telah usai dan sebagian legenda dan pemain idola ada yang memutuskan untuk gantung sepatu di musim tersebut. Keputusan pensiun memang tidak bisa dihindari seiring dengan bertambahnya usia seorang pemain.

Guna mengobati kekecewaan para fans, berikut ini adalah rangkuman kesebelasan terbaik dari para pesepakbola yang pensiun di musim 2015/16 ini.

Kiper

Rogerio Ceni
Klub: Sao Paulo
Usia: 43

Pensiunnya Rogerio Ceni ini menandakan akhir dari sebuah era, terutama untuk penggemar Sao Paulo yang telah terbiasa menyaksikan Ceni mengawal gawang mereka sejak tahun 1992.

Kiper legendaris itu membuat penampilan luar biasa sebayak 1.257 kali untuk klub selama 22 tahun di sana. Namun, hal yang lebih luar biasa lagi bagi Ceni adalah mampu mencetak 131 gol selama karirnya dari titik penalti maupun tendangan bebas.

Bek

John Heitinga
Usia: 32
Klub: Ajax, Atletico Madrid, Everton, Fulham Hertha

Setelah kesulitan mendapatkan waktu bermain di periode keduanya membela Ajax, John Heitinga memutuskan untuk pensiun pada bulan Februari di usia yang relatif muda 32 tahun.

Meskipun talenta Heitinga merosot tajam setelah menginjak 30 tahun, ia menikmati karir yang sangat bagus di Spanyol, Inggris dan Jerman. Ia juga punya catatan 87 caps internasional untuk timnas Belanda.

Bek

Nemanja Vidic
Usia: 34
Klub: Red Star Belgrade, Spartak Subotica, Spartak Moscow, Manchester United, Inter
Milan

Setelah tidak pernah bermain satu menit pun dengan Inter Milan di Serie A musim ini, kontrak Nemanja Vidic diputus dengan persetujuan bersama pada bulan Januari. Vidic kemudian memutuskan pensiun pada bulan yang sama.

Tidak diragukan lagi Vidic akan dikenang karena memenangkan banyak trofi selama delapan tahun dengan Manchester United. Ia muncul sebagai salah satu bek terbaik di planet ini dan merupakan salah satu pembelian terbaik Sir Alex Ferguson.

Bek

Walter Samuel
Age: 38
Klub: Newell’s Old Boys, Boca Juniors, Roma, Real Madrid, Inter Milan, Basel

Walter Samuel merupakan salah satu bek terbaik yang meraih kesuksesan besar selama berkarir di Eropa. Ia menghabiskan masa akhir karirnya bersama klub Swiss Basel selama dua tahun.

Selain satu musim di Real Madrid, Samuel adalah tembok tebal di jantung pertahanan di tim yang dibelanya, termasuk tim nasional Argentina yang diwakilinya selama 56 kali. Samuel memenangkan treble di bawah Jose Mourinho saat di Inter Milan.

Gelandang

Mikel Arteta
Usia: 34
Klub: Barcelona, PSG, Rangers, Real Sociedad, Everton, Arsenal

Pada masanya, Mikel Arteta adalah gelandang yang dianugerahi dengan ketenangan, keseimbangan dan mempunyai teknik yang diasah di La Masia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir tak bisa lepas dari masalah cedera.

Setelah hanya mengemas 25 pertandingan selama dua musim terakhir, pemain asal Spanyol itu memutuskan untuk pensiun saat ia masih bermain di klub elit. Arteta ingin menekuni karir sebagai pelatih usai mengambil keputusan gantung sepatu.

Gelandang

Jermaine Jenas
Usia: 33
Klub: Nottingham Forest, Newcastle, Tottenham, Aston Villa, QPR

Jermaine Jenas sejatinya tidak punya klub sejak membantu QPR promosi ke Premier League pada tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan masalah cedera lutut yang cukup parah.

Jenas memenangkan penghargaan PFA Young Player Muda of the Year di musim 2002/03 dan membantu Tottenham memenangkan Piala Liga 2008. Selama beberapa tahun terakhir Jenas sudah menekuni karir sebagai pengamat sepakbola.

Gelandang

Juan Carlos Valeron
Usia: 40
Klub: Las Palmas, Mallorca, Atletico Madrid, Deportivo

Juan Carlos Valeron merupakan salah satu pemain yang paling dihormati di Spanyol. Hal tersebut ditunjukkan oleh fakta bahwa ia sering mendapat applaus oleh fans lawan saat bermain dengan Las Palmas musim ini.

Sebagai playmaker yang berbakat, Valeron dikenal cukup lama membela Deportivo dan membantu klub tersebut melaju semifinal Liga Champions pada tahun 2004. Setelah 13 tahun di Riazor, Valeron pulang ke Las Palmas dan membantu mereka mendapatkan promosi di tahun 2014.

Gelandang

Robert Pires
Usia: 42
Klub: Metz, Marseille, Arsenal, Villarreal, Aston Villa, FC Goa

Ketika Robert Pires meninggalkan Aston Villa pada 2011, bisa diasumsikan bahwa karirnya sudah berakhir. Namun, pemain Prancis itu memutuskan untuk kembali ke lapangan tiga tahun kemudian dengan bergabung FC Goa di Indian Super League.

Pires menghabiskan enam tahun di Arsenal dan membantu klub tersebut memenangkan tujuh gelar di sana termasuk musim invincibles pada 2003/04. Ia juga meraih kesuksesan besar di level internasional setelah menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 dengan Prancis.

Striker

Luca Toni
Usia: 38
Klub: Modena, Empoli, Fiorenzuola, Lodigiani, Treviso, Vicenza, Brescia, Palermo, Fiorentina, Bayern Munchen, AS Roma, Juventus, Al Nasr, Hellas Verona.

Luca Toni merupakan striker yang cukup disegani dan telah memperkuat banyak klub selama menekuni sepakbola. Puncak karirnya datang ketika ia memenangkan Piala Dunia pada tahun 2006.

Toni sempat digosipkan akan gantung sepatu pada tahun 2012 setelah performanya menurun drastis, namun pindah ke Hellas Verona seperti telah mengembalikan karirnya. Hal itu bisa dilihat pada penampilan Toni di musim 2014/15 yang menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A pada usia 37 tahun.

Striker

Raul Gonzalez
Usia: 38
Klub: Real Madrid, Schalke 04, Al Sadd, New York Cosmos

Atletico Madrid mungkin saja menyesal telah melepas Raul Gonzalez saat usianya menginjak 16 tahun. Sang tetangga Real Madrid akhirnya berhasil memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki Raul.

Sebelum Cristiano Ronaldo datang, Raul adalah pencetak gol terbanyak Los Blancos sepanjang masa dengan torehan 323 gol. Ia juga dianggap sebagai legenda di Schalke 04 setelah bermain selama dua tahun di Jerman.

Striker

Diego Milito
Usia: 36
Klub: Racing Club, Genoa, Real Zaragoza, Inter Milan

Jose Mourinho mungkin saja mengirimkan ucapan terima kasih kepada Diego Milito setelah bomber Argentina itu pensiun di awal bulan ini. Pasalnya, brace Milito ke gawang Bayern Munchen membuat manajer Portugal itu meraih gelar Liga Champions keduanya pada tahun 2010.

Kiprah Milito dengan Inter menjadi yang paling produktif dalam karirnya. Meskipun begitu, Milito juga menikmati karir di klub lain seperti Genoa, Real Zaragoza dan Racing Club.