
Bola.net - PSIS Semarang menunjukkan performa yang apik pada pekan-pekan awal BRI Liga 1 2021/2022. Mahesa Jenar kini berada di puncak klasemen sementara dengan tujuh poin yang diraih hingga pekan ke-3 BRI Liga 1.
PSIS punya kans mengulangi kejayaannya seperti yang pernah di torehkan sebagai tim terbaik di Indonesia. Diketahui PSIS menjadi satu diantara tim di Indonesia yang punya sejarah panjang. Gelar juara, status kuda hitam, serta inkonsistensi pernah dilalui tim yang lahir pada 18 Mei 1932.
PSIS pernah mengalami pasang surut di era perserikatan dengan titel juara, bahkan sempat lama berkutat di kasta kedua. Musim 2017 menjadi momentun kembalinya PSIS sebagai wakil Jateng di Liga 1 dan kini terus berbenah untuk prestasi terbaik.
Berikut adalah beberapa pencapaian PSIS Semarang, sang jagoan Jawa Tengah dalam catatan angka. Berikut ulasannya:
1987
PSIS Semarang pertama kali menorehkan masa kejayaannya di tahun 1987. Gelar juara Liga Indonesia Perserikatan untuk pertama kali diraih Mahesa Jenar ketika itu dengan menumbangkan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Senayan Jakarta.
Pertandingan melawan Persebaya yang merupakan musuh bebuyutan PSIS, berjalan dalam tempo yang tinggi dan ketat. Hingga sebuah gol akhirnya tercipta pada menit ke-77 untuk PSIS Semarang.
Gol tunggal kemenangan Mahesa Jenar dilesakkan oleh Saiful Amri memanfaatkan umpan tarik Budi Wahyono. Penjaga gawang Persebaya, Putu Yasa hanya mampu menyaksikan gawangnya bobol.
Sebuah pencapaian yang menjadi kenangan istimewa bagi publik sepak bola Kota Lunpia. Gelar juara yang merupakan buah kesabaran dalam skuad PSIS kala itu.
1999
9 April 1999 atau tepat 22 tahun yang lalu, PSIS Semarang mampu menjadi tim terbaik di tanah air. Mahesa Jenar menjuarai Ligina tahun 1999 dengan mengalahkan Persebaya Surabaya pada partai final.
Perjalanan PSIS Semarang di musim 1999 hampir mirip dengan kiprah Timnas Denmark yang menjuarai Piala Eropa di tahun 1992. Tidak ada yang mengira Denmark bisa keluar sebagai kampiun hingga menyandang predikat tim dinamit.
Tidak ada yang memprediksi PSIS bakal keluar sebagai juara, karena cukup kesulitan sejak fase penyisihan grup, babak 10 besar, hingga fase gugur. Menariknya, PSIS selalu bertemu Persebaya di setiap fase yang sekaligus rival abadinya.
Pada babak penyisihan, PSIS yang kala itu dilatih Eddy Paryono menduduki peringkat kedua di bawah Persebaya. Kemudian masuk ke babak sepuluh besar yang terbagi menjadi dua grup, lagi-lagi PSIS berada di bawah Persebaya.
Lolos ke semifinal, PSIS harus berhadapan tim raksasa Persija Jakarta pada 1 April 1999 di Stadion Utama Senayan. Gol tunggal kemenangan PSIS ditentukan oleh Ebanda Timothy yang sekaligus untuk mengenang tragedi Lenteng Agung yang menewaskan 11 anggota suporter PSIS.
Di partai puncak, PSIS bertemu Persebaya Surabaya yang di atas kertas lebih diunggulkan. Bajul Ijo memiliki materi pemain yang mentereng seperti Aji Santoso, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Bejo Sugiantoro, hingga Eri Irianto.
Berkat permainan sabar dan kekompakan, PSIS mampu mempecundangi Persebaya. Gol semata wayang Tugiyo menjelang berakhirnya pertandingan, membuat PSIS berpesta.
2006
Tujuh tahun kemudian atau tepatnya musim 2006, PSIS nyaris menyegel gelar juara ketiganya sepanjang sejarah. Sayangnya pada laga final, PSIS harus mengakui kekalahan dari Persik Kediri.
Di musim itu, PSIS memiliki skuat yang cukup dahsyat. Dibesut pelatih senior Sutan Harhara dengan langsung membuat PSIS tampil impresif di setiap pertandingan, hingga melaju jauh ke partai puncak.
Sutan Harhara ditunjuk menggantikan Bambang Nurdiansyah yang mempersembahkan gelar juara ketiga pada musim 2005. Dengan skuat warisan Banur, PSIS dipoles dengan masuknya sejumlah pemain penuh potensi.
PSIS menjalani perjalanan kompetisi dengan cukup mulus. Diawali menjadi peringkat ketiga di fase grup barat untuk lolos ke babak delapan besar. PSIS kembali menjadi runner-up dan lolos ke semifinal.
Tiket babak final diraih PSIS dengan menumbangkan Persekabpas Pasuruan, dan menentang Persik Kediri di partai puncak. Sayangnya PSIS harus menerima trofi runner-up setelah gol tunggal Cristian Gonzales membawa Persik menjuarai Liga Indonesia 2006.
2021
BRI Liga 1 2021/2022 telah melewati pekan ketiga. PSIS Semarang di luar prediksi, mampu menduduki peringkat pertama klasemen berkat kemenangan meyakinkan atas Persiraja Banda Aceh 3-1, Sabtu (18/9/2021).
Laskar Mahesa Jenar (julukan PSIS) untuk sementara kukuh di posisi teratas dengan nilai tujuh, hasil dua kemenangan dan satu kali imbang. PSIS punya nilai sama dengan tiga tim lainnya yaitu; Bhayangkara FC, Bali United, dan Persib Bandung.
Namun Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan punya selisih gol yang lebih baik yaitu 3 gol (memasukkan 6 dan kemasukan 3). Adapun tiga tim yang punya nilai sama lainnya memiliki Sama-sama memiliki selisih dua gol. Praktis membuat PSIS berhak menempati peringkat pertama.
Pencapaian yang didapat PSIS saat ini bukanlah sebuah kebetulan atau keberuntungan, namun memang mereka telah siap mengarungi kompetisi dengan baik. Mulai dari bekal apik yang didapat saat di turnamen pramusim Piala Menpora 2021, hingga pematangan selama program latihan.
Menumbangkan Persela Lamongan di laga pembuka, memaksa imbang Persija Jakarta dalam posisi tertinggal dua gol, hingga menang meyakinkan atas Persiraja, adalah gambaran kekuatan PSIS saat ini yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sosok Imran Nahumarury juga berhasil mempertahankan suasana tim meski PSIS tanpa pelatih kepala, ketika Dragan Djukanovic memutuskan mundur menjelang bergulirnya Liga 1. Imran menunjukkan taktik menawan dan sukses memaksimalkan potensi para pemain muda PSIS.
Disadur dari Bola.com: Vincentius Atmaja/Gregah Nurikhsani, 22 September 2021
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Bos PSIS Bantah Melanggar Regulasi: Wasit ke-4 Salah, Papan Pergantian Pemain Cuma Satu
- Adu Prestasi Shin Tae-yong vs Milomir Seslija dan Paul Munster, Siapa Lebih Mentereng?
- Liga 2: Walikota Solo Minta Persis Waspadai Tim Atta Halilintar yang Menguasai Kungfu
- 3 Gol Terbaik Pekan Ketiga BRI Liga 1: Indahnya Gol Rifky Dwi Septiawan
- 3 Pemain Kunci Arema FC untuk Tumpas PSIS Semarang di BRI Liga 1: Semuanya Putra Daerah!
- Dugaan Melanggar Regulasi BRI Liga 1 saat Imbangi Persija, Komdis PSSI Putuskan PSIS Tidak Bersalah
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
1987, 1999, dan 2006: Selanjutnya 2021, PSIS Semarang?
Bola Indonesia 22 September 2021, 14:46 -
Bos PSIS Bantah Melanggar Regulasi: Wasit ke-4 Salah, Papan Pergantian Pemain Cuma Satu
Bola Indonesia 22 September 2021, 13:41 -
3 Pemain Kunci Arema FC untuk Tumpas PSIS Semarang di BRI Liga 1: Semuanya Putra Daerah!
Bola Indonesia 22 September 2021, 11:55 -
Ian Andrew Gillan Bicara Tentang PSIS Semarang dan Sepak Bola Indonesia
Bola Indonesia 21 September 2021, 09:11
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR