Bek Arema FC dan Timnas Indonesia U-23 Alami Cedera ACL, Absen hingga Akhir Musim BRI Super League 2025/2026

Bek Arema FC dan Timnas Indonesia U-23 Alami Cedera ACL, Absen hingga Akhir Musim BRI Super League 2025/2026
Aksi Achmad Maulana di laga Indonesia U-23 vs Malaysia U-23, Senin (21/7/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Arema FC mendapat kabar buruk setelah salah satu bek andalan mereka, Achmad Maulana Syarif, dipastikan harus menepi hingga musim BRI Super League 2025/2026 berakhir.

Pemain berusia 22 tahun itu mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) ketika Singo Edan menghadapi Bhayangkara Presisi Lampung FC pada pekan ketiga kompetisi.

Cedera tersebut menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi Arema FC, tetapi juga Timnas Indonesia U-23. Pasalnya, Achmad Maulana sejatinya masuk dalam rencana Garuda Muda untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025.

Dalam dua musim terakhir, performa Achmad Maulana memang tengah menanjak. Eks pemain Persija Jakarta itu dikenal sebagai bek serbabisa yang bisa dimainkan di sisi kanan maupun kiri pertahanan.

Bahkan pada 2024 lalu, ia sempat memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF. Sayangnya, tren positif itu harus terhenti akibat cedera serius yang kini dialaminya.

1 dari 3 halaman

Kronologi Cedera Achmad Maulana

Achmad Maulana mengalami cedera saat membela Arema FC melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Tanpa ada benturan berarti, ia salah melakukan tumpuan yang berakibat fatal. Situasi tersebut memaksanya ditarik keluar lebih cepat.

"Dia cedera pas lawan Bhayangkara FC. Sebenarnya tidak ada benturan. Cuma salah tumpuan aja," ujar Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi.

"Cuma ternyata disayangkan setelah MRI dua kali, setelah kemarin dibawa ke dokter ortopedi untuk memastikan cederanya seperti apa, sudah dipastikan kena ACL dan harus operasi," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Proses Pemulihan yang Panjang

Cedera ACL tergolong berat dan membutuhkan proses pemulihan yang panjang. Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi, menyebut Achmad Maulana bisa absen antara sembilan bulan hingga satu tahun. Pemulihan tidak boleh dilakukan terburu-buru karena berisiko memperparah kondisi.

"Kita harapkan pemulihannya berjalan lancar semoga musim depan sudah bisa bermain lagi," kata Nanang.

"Kalau memang operasi musim ini sudah tak bisa lagi. Standar normal sembilan bulan, idealnya satu tahun. Fisioterapi penyembuhan luka, pemulihan fungsi lututnya, kemudian memperkuat struktur sendinya untuk aktivitas intensitas tinggi itu biasanya sekitar sembilan bulan," lanjutnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL