
Bola.net - - Manajemen Arema FC membuka hasil inventarisasi pada korban kerusuhan suporter yang terjadi di penghujung laga antara Arema dan Persib Bandung akhir pekan lalu. Mereka menyebut tak kurang dari 214 orang menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji, menyebut jumlah 214 orang ini didapat manajemen Arema dari catatan sejumlah rumah sakit di sekitar Stadion Kanjuruhan yang merawat korban insiden tersebut.
Dari sejumlah rumah sakit tersebut, korban paling banyak ditangani di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, yang berlokasi paling dekat dengan stadion. Selain itu, korban juga dirawat di RS Wava Husada, RS Hasta Husada, RS Tedja Husada, dan RS Ben Mari.
"Rata-rata korban mengeluhkan sesak nafas, gangguan di kulit, dan pusing. Hal ini karena ada zat yang masuk ke organ tubuh mereka. Setelah dirawat empat sampai lima jam, alhamdulillah, mereka berangsur pulih. Ada juga yang sudah dibawa oleh keluarganya," ujar Sudarmaji.
Namun, selain ratusan korban yang sudah pulih, ada pula korban yang masih harus menjalani rawat inap. Ada tujuh orang korban yang sampai saat ini masih mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
"Di antara tujuh korban ini, ada Nouval, Aremania asal Tulungagung yang harus dirujuk ke RSSA Malang. Ia harus diobservasi atas dugaan gegar otak," tutur Sudarmaji.
Menurut Sudarmaji, manajemen Arema FC tak lepas tangan pada para korban insiden ini. Mereka memastikan akan menanggung biaya perawatan para korban ini sampai proses recovery mereka.
"Kami sangat fokus pada penanganan korban ini. Besok, manajemen akan kembali mengecek sejumlah rumah sakit di Kepanjen untuk mengetahui perkembangan yang ada," Sudarmaji menegaskan.
Selain korban-korban yang terinventarisir, manajemen Arema juga bertanggung jawab pada korban-korban lain yang tak terdata. Untuk itu, mereka membuka posko pengaduan korban insiden ini. Posko tersebut dibuka di dua lokasi, Kantor Arema FC dan Stadion Kanjuruhan.
"Rencananya, posko ini akan terus buka sampai tak ada lagi laporan atau aduan dari para korban," tutup Sudarmaji.
Berikut daftar korban yang masih harus menjalani rawat inap:
RS Wava Husada
1. Hafizah Iqbal
2. Sulastri
3. Nur Fatimah Zahro
4. M. Dimas Arifin
RSUD Kanjuruhan
1. Leonardo
2. Nouval (dirujuk ke ICU RSSA)
RS Hasta Husada
1. Indahna Dian Prianti
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Data Manajemen Arema, Lebih Dari 214 Orang Jadi Korban Kerusuhan Suporter
Bola Indonesia 16 April 2018, 21:17
-
Operator Liga Enggan Komentari Wasit Laga Arema vs Persib
Bola Indonesia 16 April 2018, 18:43
-
Insiden di Markas Arema, PT LIB Serahkan Sanksi kepada Komdis PSSI
Bola Indonesia 16 April 2018, 16:37
-
Jadi Korban Kericuhan di Kandang Arema, Pelatih Persib Memaafkan
Bola Indonesia 16 April 2018, 15:41
-
Kisruh saat Arema Menjamu Persib, Begini Tanggapan Komdis PSSI
Bola Indonesia 16 April 2018, 15:06
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Disebut Sudah Habis, Bintang MU Ini Justru Jadi Pemain yang Krusial untuk Timnas Brasil
Liga Inggris 18 November 2025, 16:08
-
Hubungannya Dengan Cristiano Ronaldo Merenggang? Ini Pengakuan Dari Karim Benzema
Asia 18 November 2025, 15:55
-
Italia Dipermalukan Norwegia 1-4, Rekor Buruk Azzurri di San Siro Kian Mengkhawatirkan
Piala Dunia 18 November 2025, 15:48
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR