
Bola.net - - Laga perdana Persebaya Surabaya di ajang Shopee Liga 1 2019 kontra Kalteng Putra di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (21/5) berakhir imbang 1-1. Sang pelatih, Djadjang Nurdjaman, menuduh kepemimpinan wasit sebagai biang kerok kegagalan timnya meraih kemenangan.
Klub berjulukan Bajul Ijo sebenarnya bisa memenangi laga ini seandainya gol Irfan Jaya jelang bubaran tidak dianulir oleh wasit Dwi Purba. Setelah gawang Kalteng Putra jebol, wasit menganggap telah terjadi pelanggaran di kotak penalti.
Tidak jelas pelanggaran yang dimaksudnya bagaimana. Namun, pemain Persebaya, Manuchehr Jalilov dijatuhkan oleh kiper Kalteng Putra di kotak penalti sebelum Irfan Jaya melepas tembakan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Terhalang Oleh Wasit
Insiden ini membuat para pemain Persebaya berang dan melakukan protes keras kepada wasit Dwi Purba. Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman juga tidak habis pikir gol kedua itu dianulir tanpa alasan yang jelas.
“Kemenangan kami terhalang oleh wasit. Gol kami dianulir, tapi pemain kami yang dilanggar. Saya pikir wasit kurang jeli membuat keputusan itu. Itu gol sah dan kalau tidak dianulir kami menang. Apalagi itu terjadi pada injury time,” kata Djadjang setelah pertandingan.
Selain keputusan wasit yang dianggap kontroversial, Persebaya juga harus beberapa kali melihat drama pemain Kalteng Putra terjatuh untuk mengulur pertandingan. Tak kurang dari lima insiden ini terjadi jelang bubaran.
Pemain Kalteng Putra Berlebihan
Pemain Kalteng Putra kerap terjatuh dan meminta bantuan tim medis untuk mendapat perawatan. Padahal, mereka tidak mengalami insiden benturan atau tabrakan. Akibatnya, pertandingan terpaksa dihentikan sementara.
Tindakan dari pemain seperti itu sebenarnya sah dan tidak melanggar peraturan. Akan tetapi, pemain Persebaya merasa dirugikan karena seharusnya mereka bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan serangan.
“Agak kurang sportif. Boleh meraih poin, tapi (Kalteng Putra) terlalu berlerbihan dari awal menunda pertandingan dengan jatuh. Pemain kami terpengaruh pada hal itu. Pertandingan kurang enak buat kami. Sebenarnya sah-sah saja, tidak salah. Tapi, sportivitas itu saja (yang jadi masalah),” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Selain ketidaktegasan dalam membuat keputusan, wasit Dwi Purba juga tidak menghentikan pertandingan saat sudah memasuki waktunya. Sesuai pengumuman, tambahan waktu hanya tujuh menit, namun pertandingan berakhir sampai 103 menit atau kelebihan enam menit.
Akibat hasil imbang ini, Persebaya Surabaya masih terbenam di posisi ke-12. Sementara, Kalteng Putra berada di posisi kedua.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ditahan Imbang Kalteng Putra, Pelatih Persebaya Salahkan Wasit
Bola Indonesia 22 Mei 2019, 06:30 -
Lini Serang Persebaya Dinilai Kurang Kreatif
Bola Indonesia 22 Mei 2019, 05:12 -
Komentar Djanur Terkait Gol Persebaya yang Dianulir Wasit
Bola Indonesia 22 Mei 2019, 04:14 -
Persebaya Tuding Kalteng Putra Bemain Kurang Sportif
Bola Indonesia 22 Mei 2019, 00:23
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02 -
Bos MU: Sunderland Berpotensi Bikin Prahara di Old Trafford!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 19:28 -
MU vs Sunderland: Ruben Amorim Berharap Tuah 2 Pemain Setan Merah Ini
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 18:32 -
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR