
Bola.net - Beberapa pemain berbeda sempat memakai ban kapten Persela Lamongan selama pramusim 2019. Di awal musim kompetisi Shopee Liga 1 yang disiarkan Indosiar, Arif Satria ditunjuk menjadi kapten Persela. Namun, ban kapten telah berpindah kepemilikan.
Eky Taufik mulai menjadi kapten tim Persela Lamongan saat menjamu Persija Jakarta pada 22 Juni 2019, ketika masih ditangani Aji Santoso. Sekarang, meski kursi kepelatihan sudah diduduki Nil Maizar, ban kapten Persela tetap melingkar di lengannya.
"Memang awalnya coach Aji yang menunjuk saya jadi kapten. Saat itu, Arif Satria beberapa kali absen. Setelah Arif tampil pun, saya tetap ditunjuk sebagai kapten. Saya sebenarnya tidak siap dan masih ragu," papar Eky Taufik kepada Bola.com, Selasa (23/7).
"Tapi, kondisinya membuat saya harus menerima jabatan ini. Manajemen sebenarnya tidak ikut dalam penunjukan. Coach Nil Maizar sendiri kemudian meminta saya untuk tetap jadi kapten dan saya harus menjalaninya sampai sekarang," ungkap pemain asli Sragen itu.
Eky dianggap figur paling cocok untuk menjadi pemimpin pemain Laskar Joko Tingkir. Statistik dan latar belakangnya sangat mendukung. Dia merupakan pemain terlama yang membela Persela dalam skuat saat ini.
Jejak Karier Eky Taufik
Eky mengawali karier di Lamongan dengan gabung Persela U-21. Selama dua musim, pada 2011 dan 2012, menjadi aktor kunci yang mengantarkan Persela menjuarai ISL U-21. Pemain berusia 28 tahun itu bahkan menjadi kapten Persela U-21 saat ISL U-21 2012.
Setelah itu, Eky mulai bergabung dengan Persela senior dan menjalani debut profesional. Pemain yang bisa menempati posisi bek kiri dan kanan itu tak pernah pindah dari klub asal Kota Soto itu sampai sekarang.
"Saya tahu, saya termasuk pemain yang lama berada di klub ini. Tapi, saya justru merasa belum punya pengalaman yang cukup, meski saya pernah jadi kapten Persela U-21," tutur Eky.
"Saya sempat menyerahkan ban kapten kepada Birrul Walidain (bek kanan Persela Lamongan). Dia punya latar belakang yang lebih sesuai, apalagi putra asli Lamongan. Tapi, dia menolak. Jadi, saya sekarang harus siap dan menerima ini," imbuhnya.
Kapten Legendaris Persela

Eky kini menjadi pemain inti dan andalan Persela. Kemampuannya yang bisa diturunkan sebagai bek kiri dan kanan membuatnya punya peranan penting. Dia kini bahkan menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil untuk Persela dalam 10 pekan di Liga 1 2019 yang disiarkan Indosiar.
Jabatan kapten tim Persela selama ini kerap dianggap menjadi beban. Pasalnya, klub yang berdiri pada 1967 itu memiliki sosok legendaris pada mendiang penjaga gawang Choirul Huda.
Huda telah menjadi sosok yang dihormati dengan statusnya sebagai putra asli Lamongan dan tercatat hanya membela Persela semasa menjadi pemain. Dia meninggal akibat insiden tabrakan yang dialaminya saat bertanding untuk Persela pada 15 Oktober 2017.
Secara terpisah, Nil Maizar mengaku melihat jiwa kepemimpinan yang kuat pada Eky. Pelatih asal Sumatra Barat itu yakin Eky bisa meneruskan tugas yang pernah diemban oleh Choirul Huda.
"Tidak mudah menjadi pemain sekaligus pemimpin di tengah lapangan. Kapten tim harus menjadi sosok yang memotivasi dan dihormati oleh rekan-rekannya. Saya melihat itu pada Eky. Dia pemain senior yang sangat cocok menjadi pemimpin di tim ini dan itu penting," terang Nil maizar.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nil Maizar Berbagi Kisah Disambut Perantau Lamongan di Banjarbaru
Bolatainment 24 Juli 2019, 13:16
-
Persela Bertekad Lanjutkan Tren Kemenangan di Markas Barito Putera
Bola Indonesia 21 Juli 2019, 20:23
-
Kalahkan Bali United, Persela Tak Boleh Jemawa
Bola Indonesia 18 Juli 2019, 19:54
-
Terpaut Jauh di Klasemen, Persela Tak Gentar Hadapi Bali United
Bola Indonesia 17 Juli 2019, 20:28
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR