
Empat pemain itu adalah Satrio Aji (bek kanan), Ridwan (gelandang), Moniaga (striker), dan Ronald (nama samaran). Keempatnya turut bermain dalam laga tersebut. Mereka membuka fakta baru dalam acara yang digagas Forum Diskusi Sepakbola Indonesia (FDSI) di Hotel Yogyakarta, Rabu (29/7) kemarin.
Keempatnya mengungkapkan bahwa kesaksian yang mereka berikan kepada Komdis PSSI adalah bohong belaka. Fakta sebenarnya dari skandal ini adalah adanya instruksi dari manajer PSS, Suparjiono kepada pemain timnya untuk mencetak gol bunuh diri.
Suparjiono memberikan instruksi tersebut agar timnya kalah dan menghindari tim kuat Kalimantan, Pusamania Borneo FC di babak semifinal.
“Intinya jangan sampai bertemu Pusamania Borneo FC kalau ingin (promosi) ke Indonesia Super League (ISL),” ungkap Satrio Aji.
Selain di laga tersebut, menurut keempat pemain ini Suparjiono juga lah yang menjadi aktor di balik keterangan palsu yang mereka berikan di Komdis PSSI. Mereka mengaku mendapat arahan terlebih dahulu sebelum berangkat ke Jakarta.
“Selama ini kami (pemain) selalu disalahkan. Padahal kami ini korban dari drama sepak bola gajah. Baru kali ini ada kesempatan bicara. Saya dan teman-teman sudah bulat akan bicara jujur soal sepak bola gajah,” tegas Satrio Aji.
“Ya jadi sia-sia kan akhirnya, padahal pagi sore sudah latihan keras. Kami saat itu tetap komitmen bermain fight,” lanjutnya.
Usai dilakukan penyelidikan oleh PSSI, Suparjiono sendiri bisa melenggang bebas alias tidak menerima hukuman, sementara para pemain dan tim pelatih menerima hukuman bervariasi. (bola/pra)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kesaksian Pelaku Sepakbola Gajah Ternyata Diskenariokan
Bola Indonesia 30 Juli 2015, 17:07
-
Promotor Berikan Batas Akhir Bagi Klub ISL Untuk Ikuti PIS
Bola Indonesia 30 Juli 2015, 00:53
-
Cegah Tunggakan Gaji Pemain, PT Liga Rancang Regulasi Anyar
Bola Indonesia 29 Juli 2015, 10:21
-
PT Liga Indonesia Desak PSSI Segera Tetapkan Status Kompetisi
Bola Indonesia 20 Juli 2015, 13:31
-
Bahas Kompetisi, PT Liga Indonesia Ingin Bertemu Klub
Bola Indonesia 20 Juli 2015, 12:51
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR