
Bola.net - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut ada beda antara match betting dan match fixing yang belakangan marak dibicarakan. Ia menyebut dua hal tersebut kerap bersinggungan tapi merupakan hal yang sama sekali berbeda.
"Betting merupakan bagian dari industri. Yang nggak benar kan kalau sampai mengatur hasil pertandingan sesuai keinginan mereka. Inilah yang dinamakan match fixing," ujar Ruddy Widodo, pada Bola.net.
Menurut Ruddy, di dunia olahraga, match betting bukan sebuah hal yang salah. Toh, sambungnya, hal ini dilakukan di luar lapangan. Bahkan, ia menegaskan, ada sejumlah perusahaan betting yang terang-terangan mendukung klub-klub papan atas Eropa.
"Ada Bwin yang menjadi sponsor Real Madrid dan AC Milan. Selain itu bahkan ada perusahaan betting milik pengusaha Indonesia yang juga menjadi sponsor salah satu klub di luar negeri," tuturnya.
"Menurut saya, ini masuk dalam entertainment. Namun, mereka kan juga sama sekali tidak pernah campur tangan dalam teknis pertandingan. Saya dengar pun tak hanya di sepak bola, di tenis dan pacuan kuda pun ada betting-nya," tambah pria berusia 47 tahun.
Kendati beda dengan match fixing, Ruddy menyebut match betting pun tak bisa dilakukan di Indonesia. Namun, hal tersebut tak lepas dari masalah legalitas secara hukum negara. "Selain itu, menurut saya, di Indonesia belum waktunya," tutupnya.
Match fixing di sepak bola Indonesia mengemuka setelah kembali dibahas di salah satu program televisi swasta, Rabu (28/11) kemarin. Salah seorang narasumber acara, Bambang Suryo -yang merupakan mantan runner pengatur pertandingan- menyebut bahwa saat ini para pengatur pertandingan masih bebas beraksi di sepak bola Indonesia.
Dalam pembahasannya, BS, sapaan karib Bambang Suryo, menyebut yang kerap mengatur pertandingan adalah bandar-bandar judi di luar negeri. Walhasil, publik akhirnya menyamakan match fixing dengan praktik perjudian.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manajer Arema FC Sebut Match Fixing Beda Dengan Match Betting
Bola Indonesia 1 Desember 2018, 21:00
-
Selain Match Fixing, Inilah Praktik Curang di Sepak Bola Indonesia
Bola Indonesia 1 Desember 2018, 19:39
-
Tak Selamanya Ada Bandar di Balik Match Fixing
Bola Indonesia 1 Desember 2018, 19:34
-
Persija Habiskan Rp 50 Miliar di Musim Ini
Bola Indonesia 30 November 2018, 23:54
-
Sekjen PSSI: Saya Tidak Kenal Vigit Waluyo
Bola Indonesia 30 November 2018, 21:49
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR