Bola.net - Wacana Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) DKI Jakarta menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) kembali menghangat. Pemicunya, sikap mantan Ketua Umum (Ketum)Pengprov PSSI DKI Jakarta, Hardi Hasan yang tidak puas dibekukan Djohar Arifin, notabene Ketum PSSI.
Hardi menganggap, kepemimpinannya tetap sah dan tidak mengakui adanya Rifaid Ismail, caretaker yang ditunjuk Djohar Arifin Husin. Selain itu, upaya Hardi mempertahankan posisinya lantaran masih mendapatkan dukungan penuh dari anggota Pengprov PSSI DKI Jakarta. Karena itu, Hardi mengaku akan menggelar Musdalub untuk menentukan Ketum baru pada Oktober mendatang.
"Rifaid Ismail sama sekali tidak mendapatkan pengakuan dari para anggota Pengprov PSSI DKI Jakarta. Sehingga, perlu ada pemilihan Ketum baru. Nantinya, Ketum baru harus yang mendapatkan restu dan dipercaya oleh anggota-anggotanya," terang Hardi yang menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Lebih jauh, Hardi mengakui tidak akan maju dalam bursa pemilihan Ketum tersebut. Sebab, dikatakannya, ingin fokus membangun sepak bola di level pusat. Selain itu, dilanjutkannya, dualisme kompetisi dan kepengurusan PSSI, baru bisa terselesaikan setelah adanya Kongres Luar Biasa (KLB) pada September mendatang.
"Mulanya, memang hanya menggelar kongres yang bertujuan mengesahkan perubahan statuta penyatuan kompetisi dan mengembalikan empat Exco yang dipecat PSSI. Namun, jika 2/3 pemilik suara PSSI menginginkan KLB, maka harus dilaksanakan," tuturnya (esa/mac)
Hardi menganggap, kepemimpinannya tetap sah dan tidak mengakui adanya Rifaid Ismail, caretaker yang ditunjuk Djohar Arifin Husin. Selain itu, upaya Hardi mempertahankan posisinya lantaran masih mendapatkan dukungan penuh dari anggota Pengprov PSSI DKI Jakarta. Karena itu, Hardi mengaku akan menggelar Musdalub untuk menentukan Ketum baru pada Oktober mendatang.
"Rifaid Ismail sama sekali tidak mendapatkan pengakuan dari para anggota Pengprov PSSI DKI Jakarta. Sehingga, perlu ada pemilihan Ketum baru. Nantinya, Ketum baru harus yang mendapatkan restu dan dipercaya oleh anggota-anggotanya," terang Hardi yang menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Lebih jauh, Hardi mengakui tidak akan maju dalam bursa pemilihan Ketum tersebut. Sebab, dikatakannya, ingin fokus membangun sepak bola di level pusat. Selain itu, dilanjutkannya, dualisme kompetisi dan kepengurusan PSSI, baru bisa terselesaikan setelah adanya Kongres Luar Biasa (KLB) pada September mendatang.
"Mulanya, memang hanya menggelar kongres yang bertujuan mengesahkan perubahan statuta penyatuan kompetisi dan mengembalikan empat Exco yang dipecat PSSI. Namun, jika 2/3 pemilik suara PSSI menginginkan KLB, maka harus dilaksanakan," tuturnya (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arthur Irawan Ingin Tampil di Piala AFF
Bola Indonesia 26 Agustus 2012, 22:52 -
Oktober, Pengprov PSSI DKI Jakarta Gelar Musdalub
Bola Indonesia 26 Agustus 2012, 05:54 -
La Nyalla Diminta Fokus Pembenahan dan Cueki Djohar
Bola Indonesia 23 Agustus 2012, 12:40 -
Djohar Tegaskan PSSI KLB Ancol Tak Diakui AFC
Bola Indonesia 21 Agustus 2012, 19:00 -
Inilah Isi Video Visualisasi Kurikulum Pembinaan Usia Muda
Tim Nasional 20 Agustus 2012, 22:33
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR