
Bola.net - Sederet legenda dunia pernah menjalani karier di sepak bola Indonesia. Tak cuma para pemain, beberapa pelatih kelas dunia pun sempat mengadu nasibnya di Tanah Air.
Berbagai macam faktor membuat mereka kepincut untuk berkarier di Indonesia, mulai dari tawaran gaji fantastis hingga ingin menjalani pekerjaan yang menantang.
Para legenda seperti Roger Milla, Mario Kempes, Michael Essien, Peter Odemwingie dan beberapa nama lain mau meramaikan Liga Indonesia. Meski mereka datang di akhir masa karier, tetap saja kehadiran mereka menghadirkan euforia yang luar biasa.
Belakangan, tidak hanya para pemain legendaris uzur saja yang mau datang ke Indonesia. Ada pula pelatih dengan nama besar yang mau berkarier di Indonesia.
Bola.net memiliki catatan lima pelatih yang berstatus legenda dunia tapi pernah atau sedang melatih di Indonesia. Simak ulasannya di bawah ini.
Thomas Doll
Persija Jakarta membuat gebrakan luar biasa di tahun ini. Mereka berani dan bisa merekrut pelatih kenamaan asal Jerman, Thomas Doll.
Sebagai pemain, Doll cukup lama bermain di level tertinggi Bundesliga Jerman. Ia juga cukup lama merasakan bermain di Italia.
Sebagai pelatih, prestasi Doll juga tak main-main. Beberapa klub top Jerman pernah ia tukangi termasuk klub yang belakangan terus menjadi pesaing Bayern Munchen, Borussia Dortmund.
Kedatangan Doll sejauh ini membawa dampak positif bagi Persija. Macan Kemayoran bermain dengan atraktif dan banyak memberikan kesempatan kepada pemain muda.
Luis Milla
Menyusul Thomas Doll, Milla pun ikut merasakan atmosfer Liga Indonesia. Ia kebetulan direkrut rival abadi Persija, Persib Bandung.
Namun, eks pemain Barcelona dan Real Madrid ini sebenarnya tidak asing dengan Indonesia. Ia pernah menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia di tahun 2017 hingga 2018 yang lalu.
Sebelum melatih di Indonesia, Milla pun punya prestasi yang bisa dibanggakan. Ia mengantarkan Spanyol U-21 juara di ajang EURO U-21 2011.
Beberapa klub di Spanyol juga pernah ditukangi sosok bernama lengkap Luis Milla Aspas itu, termasuk Real Zaragoza yang sempat lama bermain di Primera Division.
Wim Rijsbergen
Kita tentu ingat pencapaian Timnas Belanda sebagai runner-up di Piala Dunia 1974 dan 1978. Wim Rijsbergen adalah pemain andalan Belanda di dua edisi Piala Dunia itu.
Meski demikian, prestasi Wim Rijsbergen sebagai pelatih sebenarnya tidak sebaik ketika ia masih aktif sebagai pemain. Ia hanya pernah melatih klub lokal Belanda seperti DWS, Volendam, NAC Breda, dan Groningen.
Prestasi terbaik Wim mungkin datang ketika ia menjadi asisten pelatih di Timnas Trinidad & Tobago. Saat itu Trinidad & Tobago berhasil lolos ke Piala Dunia 2006.
Wim pernah empat setengah tahun berkarier di Indonesia. Ia pernah melatih Timnas Indonesia, PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro. Peran direktur teknik Timnas Indonesia juga pernah ia pegang. Namun, prestasinya selama di Indonesia tidak ada yang bisa terlalu dibanggakan.
Lionel Charbonnier
Sosok satu ini punya nama yang lumatan harum di Prancis. Charbonnier dikenal lama memperkuat AJ Auxerre. Ia juga pernah bermain di Rangers.
Prestasi yang paling diingat dari sosok satu ini terjadi di Piala Dunia 1998 lalu. Ia merupakan salah satu anggota Timnas Prancis yang menjadi juara di ajang itu.
Lionel Charbonnier pertama datang ke Indonesia di tahun 2011. Saat itu ia menukangi salah satu kontestan Indonesia Premier League (IPL), Atjeh United.
Lionel Charbonnier pun sempat memegang posisi sebagai direktur teknik Timnas Indonesia di tahun 2012. Belakangan sosok berusia 55 tahun ini diketahui bekerja sebagai asisten pelatih Timnas Madagaskar.
Peter Withe
White pernah tiga tahun menangani Timnas Indonesia, yakni dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Salah satu prestasi yang paling diingat dari Withe adalah keberaniannya mempromosikan pemain muda.
Di Piala Tiger 2004, Withe berani memanggil Boaz Solossa, Saktiawan Sinaga dan Mahyadi Panggabean. Para pemain yang kemudian menjadi legenda sepak bola Indonesia.
Withe adalah legenda Inggris, tepatnya Aston Villa. Ia adalah pahlawan klub tersebut dalam menjuarai ajang Piala Champions (sekarang Liga Champions) di tahun 1982 yang lalu.
Withe mencetak satu-satunya gol kemenangan Aston Villa dalam laga yang berlangsung di De Kuip, Rotterdam, Belanda itu. Momen Withe mencetak gol itu bahkan diabadikan di salah satu sudut kandang Aston Villa, Villa Park sampai sekarang.
Disadur dari: Bola.com (Hery Kurniawan, Wiwig Prayugi) 24 Agustus 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Shin Tae-yong Kunjungi Kantor Luna Maya, Ada Apa Nih? Bahas Timnas Indonesia Gak?
Tim Nasional 24 Agustus 2022, 12:09 -
Shin Tae-yong Izinkan Persija Lepas 10 Pemain Bertahap ke Timnas Indonesia U-20
Tim Nasional 24 Agustus 2022, 00:17 -
Bagus Kahfi Ingin Dapat Menit Bermain Sebanyak Mungkin Bersama Asteras Tripolis
Tim Nasional 23 Agustus 2022, 15:58 -
Best XI Timnas Indonesia Versi Bima Sakti, Mengerikan!
Tim Nasional 23 Agustus 2022, 15:05
LATEST UPDATE
-
Ryan Gravenberch Siap Antar Liverpool Bangkit di Stamford Bridge
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 11:47 -
Real Madrid Disebut-sebut dalam Lagu di Album Baru Taylor Swift, Ada Apa Nih?
Bolatainment 4 Oktober 2025, 11:22 -
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR