PS TNI Tanpa Pelatih Kepala

- PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) A, memastikan PS TNI tidak bisa lagi menggunakan Suharto AD sebagai pelatih kepala. Pasalnya, Suharto AD belum mempunyai syarat minimal untuk jadi arsitek tim.

Suharto AD terpaksa diparkir karena masih berlisensi B AFC. Seperti diketahui, berdasarkan regulasi ISC A Pasal 30 poin 1, pelatih klub peserta ISC A sekurang-kurangnya memiliki lisensi A AFC.

Namun pada prosesnya, Suharto AD masih memimpin PS TNI hingga pekan ke-19. Padahal PT GTS sudah mengultimatum PS TNI untuk mencari pelatih baru sebelum putaran kedua ISC A bergulir.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada PS TNI. Suharto AD kami cabut pengesahannya," ujar Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha Destria di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (17/9).

"Jadi mereka sekarang tanpa pelatih kepala. Kami memberikan tenggat waktu sampai 8 Oktober untuk PS TNI," tambahnya.

Selain Suharto AD, sebelumnya pelatih Persija Jakarta dan Persib Bandung juga tidak mendapatkan izin melatih karena hanya berlisensi B AFC. Kedua pelatih tersebut diantaranya Jan Saragih dan Djadjang Nurdjaman.

Namun, posisi Jan Saragih di Persija saat ini sudah digantikan oleh M Zein Alhadad. Sementara posisi Djadjang di Persib masih aman karena termasuk dalam pelatih yang masuk Recognition of Competence dari PSSI.

Recognition of Competence adalah sebuah rekomendasi yang menyatakan bahwa seorang pelatih memiliki kompetensi untuk melatih di strata tertinggi. (fit/dzi)