
Bola.net - PSIS Semarang menanggapi keputusan PSSI yang menetapkan status force majeure untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut menganggap itu pilihan yang terbaik.
PSSI menetapkan status force majeure melalui surat keputusan bernomor 48/SKEP/III/2020. Dalam keputusan tersebut ada opsi kompetisi kembali digelar dan dihentikan total.
”Ini menurut saya solusi yang terbaik dari yang terburuk, kami mau main enggak bisa, bahkan latihan aja enggak bisa,” kata CEO PSIS, Yoyok Sukawi kepada Bola.net, Jumat (27/3/2020).
Apalagi, menurut pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya tersebut, sikap PSSI merupakan tindak lanjut dari keputusan pemerintah. Yakni terkait darurat nasional penyebaran virus Corona.
”Artinya sampai 29 Mei enggak boleh ada kegiatan sama sekali. Apalagi pertandingan, latihan pun enggak boleh,” lanjut Yoyok.
Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.
Punya Payung Hukum
Dan, di balik keputusan tersebut, tentu klub bisa punya pegangan dalam mengambil langkah. Utamanya untuk melakukan perubahan kontrak kerja dengan pemain dan ofisial.
Mengingat dalam surat keputusan PSSI juga disinggung terkait pembayaran gaji pada bulan Maret sampai Juni 2020.
”Memang yang kami butuhkan payung hukum untuk menyikapi situasi nasional ini,” lanjut Yoyok.
”Ini kan sudah diputuskan sehingga kami bisa melangkah, enggak akan melanggar,” tegas pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.
(Bola.net/Mustopa El Abdy)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PT LIB Siapkan Skenario Mengenai Keberlangsungan Kompetisi
Bola Indonesia 27 Maret 2020, 23:48
-
Tanggapan Gelandang PSIS Ihwal Aturan Gaji Pasca Penghentian Kompetisi
Bola Indonesia 27 Maret 2020, 23:43
-
Pelatih Persik Kediri Apresiasi Keputusan PSSI Soal Status Kompetisi
Bola Indonesia 27 Maret 2020, 23:10
-
Soal Kelanjutan Kompetisi, Madura United Patuhi Kebijakan PSSI dan LIB
Bola Indonesia 27 Maret 2020, 21:37
-
PSSI Tetapkan Force Majeure, CEO PSIS: Solusi Terbaik dari yang Terburuk
Bola Indonesia 27 Maret 2020, 21:06
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR