Bola.net - - CEO PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Risha Adi Wijaya menyebut aksi kekerasan yang terjadi di dunia sepakbola terjadi karena para pelakunya terlalu mencintai klubnya. Oleh karena itu, dia menyarankan agar kecintaan itu disalurkan ke hal yang lebih positif.
Kekerasan acapkali terjadi dalam dunia sepakbola, khususnya di tanah air. Contoh terakhir terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat digelarnya laga Clasico antara Persib Bandung versus Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017). Kejadian itu memakan korban nyawa Ricko Andrean.
"Kekerasan itu sebenarnya tidak boleh terjadi. Kekerasan itu akibat emosi. Emosi itu akibat kecintaan dia terhadap klub," ujar Risha kepada Bola.net, Jumat (28/7/2017).
Risha menilai rasa cinta pada klub memang wajar saja. Namun, hal itu jadi tak wajar jika sampai membuat para suporter sampai berbuat anarkis.
Menurutnya, aksi-aksi anarkis tak memiliki tempat dalam dunia sepakbola. Sebab, hal tersebut tidak memberikan faedah apapun.
"Nah kecintaan yang tinggi itu harus disalurkan dalam hal-hal yang positif. Boleh mendukung klubnya bertanding tapi sesuai dengan aturan-aturan yang sudah berlaku. Adanya kekerasan memang tidak baik di dalam industri sepakbola," tandas Risha.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Risha: Salurkan Kecintaan Pada Klub ke Hal Positif
Bola Indonesia 28 Juli 2017, 16:03
-
Operator Liga Kecam Oknum Suporter Pengeroyok Ricko
Bola Indonesia 28 Juli 2017, 14:37
-
Eks Ketum The Jak: Permusuhan Suporter Harus Dihentikan
Bola Indonesia 28 Juli 2017, 07:46
-
Bola Indonesia 27 Juli 2017, 22:17

LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR