Siapa Tim Paling Fair Play dan Paling 'Nakal' di Awal Musim BRI Super League 2025/26 Hingga Pekan 2?

Siapa Tim Paling Fair Play dan Paling 'Nakal' di Awal Musim BRI Super League 2025/26 Hingga Pekan 2?
Francisco Rivera melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Persita Tangerang di BRI Super League. (c) dok.Persebaya.id

Bola.net - Tensi tinggi langsung mewarnai awal musim BRI Super League 2025/26. Wasit pun harus bekerja ekstra keras di setiap pertandingan yang berjalan.

Hingga pekan kedua, puluhan kartu sudah dikeluarkan dari kantong wasit. Hal ini membuktikan betapa sengitnya persaingan di atas lapangan hijau.

Beberapa tim tercatat tampil sangat agresif dan mengoleksi banyak kartu. Namun, ada juga tim yang mampu bermain lebih bersih dan disiplin.

Tercatat ada tiga tim yang menjadi paling disiplin sejauh ini. Mereka layak untuk menyandang predikat sebagai tim paling fair play sementara.

1 dari 4 halaman

Trio Tim Paling 'Adem'

Hingga pekan kedua kompetisi, tiga tim berhasil menunjukkan permainan paling bersih. Mereka adalah Borneo FC Samarinda, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya.

Ketiga tim tersebut menjadi yang paling minim mendapatkan hukuman dari wasit. Mereka sama-sama baru mengoleksi dua kartu kuning dari dua pertandingan.

Artinya, rata-rata mereka hanya menerima satu kartu kuning di setiap laga. Catatan impresif ini menempatkan mereka sebagai tim paling fair play di liga.

2 dari 4 halaman

Persijap Jadi 'Kolektor' Kartu

Sebaliknya, ada tim yang justru hobi mengoleksi kartu dari wasit. Status tim paling tidak disiplin sejauh ini disandang oleh Persijap Jepara.

Tim asal Jawa Tengah itu sudah mengantongi 10 kartu kuning hanya dari dua laga. Bahkan, dua pemain mereka sudah mendapatkan masing-masing dua kartu kuning.

Selain Persijap, tensi tinggi di awal musim juga terlihat dari jumlah kartu merah. Tercatat sudah ada empat tim yang pemainnya harus diusir keluar lapangan oleh wasit.

3 dari 4 halaman

Risiko Gaya Main Agresif

Banjir kartu yang didapat Persijap Jepara bukanlah sebuah kebetulan. Hal itu merupakan konsekuensi dari gaya bermain yang mereka terapkan di atas lapangan.

Skuad asuhan Mario Lemos ini memang dikenal dengan permainan high pressure. Mereka juga selalu menunjukkan semangat juang tinggi yang tak kenal kompromi.

Sang pelatih pun menyadari betul risiko dari gaya main timnya. Baginya, permainan keras dan ngotot adalah sebuah risiko yang memang harus diambil.

"Jumlah (kartu kuning) yang agak banyak memang. Tapi kita memang harus fight dan itu adalah risikonya," ucap Mario Lemos.

4 dari 4 halaman

Poin Lebih Penting dari Kartu

Meskipun punya catatan disiplin yang kurang baik, Persijap justru tampil meyakinkan. Mereka sukses mengawali musim ini dengan hasil yang sangat positif.

Dari dua laga berat yang sudah dijalani, Laskar Kalinyamat belum terkalahkan. Mereka berhasil mencatatkan satu kemenangan dan satu hasil imbang.

Bagi Mario Lemos, raihan poin jauh lebih penting dari sekadar jumlah kartu kuning. Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah timnya mampu meraih hasil.

"Terpenting kita dapat poin di dua laga ini," tegasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL