Bola.net - Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) membeber langkah mereka soal adanya wacana digelarnya turnamen jika Shopee Liga 1 musim 2020 dihentikan permanen. Mereka mengaku akan segera mengirim surat resmi ke PSSI.
"Kami sudah membicarakan hal ini dengan Exco APSSI. Sudah ada keputusan yang akan disampaikan ke PSSI," kata Ketua APSSI, Yeyen Tumena, pada Bola.net.
"Saat ini, surat sedang didraf. Kalau sudah dikirim ke PSSI, akan kami share," sambungnya.
Lebih lanjut, Yeyen mengaku bahwa APSSI akan memberikan masukan kepada PSSI. Pasalnya, sambung eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia tersebut, APSSI harus membawa aspirasi dari anggota mereka.
"Kami tetap akan memberikan masukan sesuai kapasitas sebagai asosiasi pelatih, yang mewakili aspirasi para pelatih. Mereka juga bagian dari pelaku kompetisi," tuturnya.
Sebelumnya, sempat muncul wacana akan adanya turnamen yang digelar jika Shopee Liga 1 musim 2020. Turnamen ini disebut-sebut bakal dihelat pada September mendatang.
PSSI sendiri sebelumnya memastikan bahwa Bulan Maret, April, Mei, dan Juni merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya persebaran Virus Corona di Indonesia.
Dengan status ini, PSSI mengizinkan perubahan kontrak pemain, pelatih, dan ofisial tim peserta kompetisi. Gaji komponen tim ini maksimal 25 persen dari yang tercantum di kontrak.
Selain itu, dalam keputusan tersebut, PSSI juga menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.
Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Sudah Punya Usulan
Lebih lanjut, Yeyen mengaku, APSSI sudah sempat memberikan masukan kepada PSSI soal turnamen. Masukan ini mereka berikan melalui surat yang dikirim pada 27 Maret lalu. Tanggapan ini berbarengan dengan tanggapan mereka
soal pemotongan gaji komponen tim menjadi 25 persen.
Dalam surat tersebut, APSSI berharap ada sebuah turnamen digelar dengan menggabungkan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 dalam grup-grup dan dilaksanakan lewat home tournament. Waktu menggelar turnamen ini diperkirakan selama tiga bulan, bisa mengacu pada turnamen yang digelar di Tanah Air saat PSSI terkena sanksi FIFA.
Bila situasi masih dianggap belum memungkinkan untuk pengumpulan masa, turnamen dapat digelar tanpa penonton dan Liga 3 serta Academy tetap dihentikan hingga akhir tahun 2020.
Seandainya turnamen seperti yang dimaksud dapat dilaksanakan, konsekuensinya adalah perlu disepakati kontrak baru antara klub dengan pelatih serta asuransi terhadap seluruh anggota tim yang terlibat dalam turnamen.
"Nah, karena belakangan ada usulan agar turnamen hanya diikuti klub Liga 1, maka kami memberi masukan lagi kepada PSSI," tandasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lagi, Exco PSSI Tegur Cucu Somantri soal Blunder Pengganti Ratu Tisha
Bola Indonesia 16 April 2020, 21:08 -
Mantan Bos Persija Tidak Kaget Ratu Tisha Mundur dari PSSI
Bola Indonesia 16 April 2020, 20:20 -
Blunder Soal Maaike Ira, Haruna Soemitro Ingatkan Waketum PSSI
Bola Indonesia 16 April 2020, 19:39 -
Siap Gantikan Ratu Tisha, Umuh Muhtar: Saya Sekjen PSSI, Semua Transparan
Bola Indonesia 16 April 2020, 10:34 -
Jaya Hartono Tekankan Pentingnya Aturan Baku Soal Kontrak dan Gaji
Bola Indonesia 16 April 2020, 10:08
LATEST UPDATE
-
Cetak Gol Lagi, Benjamin Sesko Jadi Man of The Match Laga MU vs Sunderland
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:23 -
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR