
Bola.net - Save Our Soccer (SOS) angkat bicara soal ketidakpastian lanjutan kompetisi di Indonesia. Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini menilai bahwa ketidakpastian ini bakal mengorbankan para pelaku sepak bola Indonesia.
"Opsi-opsi terkait jadwal yang diberikan ini bukti ketidakjelasan," kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, dalam rilis yang didapat Bola.net.
"Kasihan klub, pelatih, dan pemain yang digantung dan pastinya sangat terdampak dengan ketidakpastian tersebut," sambungnya.
Menurut Akmal, ketimbang menggantung nasib kompetisi, PSSI seharusnya bisa bersikap tegas. Mereka, sambung mantan wartawan tersebut, lebih baik tak melanjutkan kompetisi jika memang tak ada kepastian soal itu.
"PSSI bisa mencontoh AFC yang menghentikan Piala AFC dengan alasan force majeure karena pandemi Covid19," tuturnya.
"Toh, bila menilik kalender, bulan ini sejatinya sudah fase akhir musim 2020. Dilanjutkan tanpa degradasi dengan 31 pertandingan maraton sangat berisiko dan makna kompetisinya menjadi bias," sambung Akmal.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Siapkan Musim 2021
Lebih lanjut, Akmal menyebut, ketimbang memaksakan lanjutan kompetisi, ada hal yang lebih baik dilakukan PSSI. Hal tersebut adalah mempersiapkan musim 2021 dan memastikan kompetisi tersebut digelar mulai Februari 2021.
"Tentu juga menyiapkan regulasi dan protokol kesehatan yang ketat," papar Akmal.
"Selain itu, mereka juga harus menyiapkan sistem yang kuat dan menjamin keamanan, kesehatan, juga keselamatan pelaku sepak bola," imbuhnya.
Gelar Turnamen
Sementara itu, Akmal menambahkan, sebagai simulasi menuju musim 2021 dan menghidupkan kembali sepak bola sebagai hiburan sekaligus mengembalikan psikologi masyarakat di tengah pandemi, PSSI bisa menggagas kembali turnamen. Turnamen-turnamen seperti Piala Presiden, Piala Indonesia, Piala Bhayangkara, Piala Gubernur, turnamen-turnamen lainnya bisa dihelat dengan dipusatkan di satu daerah.
"Risikonya akan lebih kecil dibandingkan melanjutkan kompetisi," kata Akmal.
"Turnamen juga bisa dijadikan alat lobi dengan pemerintah agar sepak bola kembali bergulir. Tentunya, dengan meyakinkan pemerintah bahwa olahraga adalah vaksin terbaik saat pandemi," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arema FC Sebut Turnamen Tak Bisa Gantikan Kompetisi
Bola Indonesia 21 Oktober 2020, 11:21 -
Timnas Indonesia U-19 Bantai Klub Papan Atas Liga 1 Kroasia 4-0, PSSI Bangga
Tim Nasional 21 Oktober 2020, 11:16 -
SOS: Ketidakpastian Kompetisi Korbankan Pelaku Sepak Bola
Bola Indonesia 21 Oktober 2020, 08:38 -
PSIS Dukung Rencana Federasi Bertemu Kepolisian
Bola Indonesia 21 Oktober 2020, 03:10
LATEST UPDATE
-
Lamine Yamal Cedera Lagi, Hansi Flick Tak Yakin Bisa Tampil di El Clasico
Liga Spanyol 5 Oktober 2025, 01:25 -
Debut Sempurna Senne Lammens: Clean Sheet dan Pujian-Pujian!
Liga Inggris 5 Oktober 2025, 01:10 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Villarreal - Nonton La Liga di Vidio
Liga Spanyol 5 Oktober 2025, 01:00 -
Lukai Sang Mantan, Declan Rice Jadi Man of the Match Arsenal vs West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:45 -
Prediksi Lille vs PSG 6 Oktober 2025
Liga Eropa Lain 4 Oktober 2025, 23:39 -
Prediksi Juventus vs AC Milan 6 Oktober 2025
Liga Italia 4 Oktober 2025, 23:36 -
Cetak Gol Lagi, Benjamin Sesko Jadi Man of The Match Laga MU vs Sunderland
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:23
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR