Bola.net - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali meminta agar Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak menjadi debt colletor bagi klub peserta Liga 1. Menyusul banyaknya hukuman denda yang harus dibayarkan oleh klub kepada Komdis.
"Komdis jangan lagi jadi debt collector, selama ini komdis debt collector, semua bisa dihukum, apalagi hukuman tidak sportif, subyektif," kata Akmal Marhali kepada Bola.net.
Mirisnya, kata Akmal, Komdis PSSI tidak bisa mempertanggung jawabkan kemana dan untuk apa uang yang diperoleh dari pembayaran denda klub. Padahal PSSI harus transparan dalam pelaporan keuangan.
"Saya tanya komdis, uangnya kemana, komdis gak tahu uangnya kemana padahal PSSI punya tanggung jawab transparan terhadap keuangan yang ada," sambungnga.
Untuk informasi selengkapnya, scroll ke bawah ya Bolaneters.
Dikembalikan ke Klub
Menurut Akmal, seharusnya uang yang didapatkan tersebut dikembalikan ke klub untuk pembinaan suporter. Sehingga mereka tidak lagi melakukan hal-hal terlarang yang bisa berujung sanksi terhadap klub.
"Misalnya Persebaya dihukum karena lempar flare Rp. 200 juta, uang Rp. 200 juta digunakan untuk mengedukasi suporter Persebaya," Akmal mencontohkan.
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan Komdis PSSi bukan seberapa besar uang yang diterima dari pembayaran denda. Tetapi menekan jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, penonton maupun panpel pertandingan.
"Jadi sukses tidaknya komdis bukan besarnya jumlah hukuman yang diberikan, tapi semakin minim jumlah hukuman semakin sukses," tandasnya.
Berita Video
Berita video momen gol pemain veteran Nguyen Anh Duc yang mengantarkan Vietnam menjadi juara Piala AFF 2018.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
SOS: Komdis PSSI Jangan Jadi Debt Collector
Bola Indonesia 17 Desember 2018, 14:56
-
SOS Minta Dugaan Match Fixing Eks Exco PSSI Hidayat Tetap Diusut
Bola Indonesia 4 Desember 2018, 02:12
-
Selain Match Fixing, Inilah Praktik Curang di Sepak Bola Indonesia
Bola Indonesia 1 Desember 2018, 19:39
-
Gemerincing Rupiah di Balik Praktik Match Fixing
Bola Indonesia 30 November 2018, 17:33
-
Jika Terbukti, Exco Tersangkut Match Fixing Dinilai Layak Dihukum Berat
Bola Indonesia 29 November 2018, 04:09
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR