
Bola.net - CEO Nine Sport Inc, Arif Putra Wicaksono, mendeklarasikan diri untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI. Dia mulai bergerak untuk mendapatkan dukungan. Saat ini, sudah didapat dua dukungan dari klub anggota PSSI.
Dukungan tersebut menjadi syarat untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI. Dalam kesempatan berbincang dengan wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Senin (12/8/2019), Arif coba menyampaikan pandangannya soal keputusan maju ikut kontestasi dalam kongres pemilihan.
Berikut petikan wawancara Bola.net dengan Arif seputar keinginannya menjadi ketua umum PSSI:
Pada 2016 Anda gagal menjadi calon Ketua Umum PSSI. Sekarang kenapa mau lagi? Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Belajar dari pengalaman sebelumnya, saat itu saya dibilang belum lima tahun berkiprah di industri sepak bola. Makanya sekarang kalau dihitung mulai 2013, kami mampu mendatangkan Timnas Belanda ke Indonesia. Dan, lanjut ke banyak ajang lainnya. Jadi saya merasa sekarang sudah kurang lebih enam tahun berkecimpung di sepak bola. Menurut saya kalau dari kriteria itu, rasanya cukup optimistis.
Untuk menjadi Ketua Umum PSSI itu harus belajar tata kelola organisasi. Mulai internal sampai menjalin hubungan dengan seluruh stekholder. Di dalamnya itu kompleks sekali. Apa yang sudah Anda lakukan untuk memastikan tidak ada kendala dari sisi itu?
Paling jelas saya menghormati dengan apa yang terjadi. Hanya saja saya datang dengan menawarkan sesuatu berbeda. Karena selama ini kami sudah coba cara itu terus menerus. Hasilnya menurut saya masih kurang maksimal. Makanya saya mau mencoba sesuatu yang berbeda.
Baca lanjutan wawancara dengan Arif Putra Wicaksono selengkapnya di bawah ini.
Lanjutan Wawancara
Sekarang ini PSSI harus sejalan dengan pemerintah, karena minimal dalam satu periode atau dalam satu tahun saja, untuk jenjang pembentukan timnas diperlukan minimal Rp 4-5 miliar. Dan, itu masih datang dari pemerintah, padahal Statuta FIFA menyebut tidak boleh ada intervensi dari pemerintah. Ini kan sesuatu yang sedikit bertentangan. Bagaimana tanggapan Anda?
Menurut saya sih dari Pemerintah dengan FIFA itu harus harmonis. Karena sebenarnya kalau kita lihat, klub di luar itu semuanya, mungkin tidak semua ya, tapi sebagian besar tanah stadionnya berawal dari dana hibah, dari pemerintah setempat. Jadi sebenarnya harus ada harmonisasi karena sepak bola itu adalah piagam untuk membangun generasi di negaraa itu sendiri. Oleh karena itu sepak bola sudah lebih ke pemerintah dibandingkan aspek komersialnya. Namun sekarang harus dibuat yang komersial supaya lebih independen. Jauh dari segi politik dan sebagainya. Cuma menurut saya, apalagi di Indonesia perlu amat sekali dukungan pemerintah. Walaupun perlu dicari di mana keharmonisasinya, supaya tidak melanggar dan sebagainya.
Soal klub dan lisensi. Kalau di Indonesia sudah lumrah jual dan beli lisensi klub. Bagaimana pandangan Anda?
Balik lagi urusannya ke ranah PSSI sebagai regulator. Karena sebenarnya balik lagi dibilang Sekjen PSSI (Ratu Tisha Destria), tahun ini adalah tahun terakhir untuk jual beli saham (lisensi). Kalau mau jual dan beli kepemilikan, kalau memang itu kesepakatan ya dari para anggota segala macam itu, saya rasa di luar ranah yang bisa saya komentari.
Sekarang bicara soal peta politik, bagaimana politik di PSSI?
Saya jujur optimistis melihat maksud pemerintahan di negara ini. Maksudnya kita mau membawa sebuah perubahan, jadi itu salah satu optimisme saya. Kalau kita mau membuat perubahan, ini bukan semata mengenai politik, tapi bagaimana caranya memajukan sepak bola Indonesia.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Baca Juga:
- Didukung 2 Klub, CEO Nine Sport Inc Percaya Diri Bersaing Jadi Ketum PSSI
- Pernikahan Putri Pertama Iwan Budianto Dihadiri Ratusan Tokoh Sepak Bola Indonesia
- Puas dengan Gelaran Piala Indonesia, PSSI Pastikan PSM Raih Satu Jatah Tiket Piala AFC 2020
- Madura United Pastikan Ancaman Mereka Mundur dari Kompetisi Bukan Omong Kosong
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
FIFA Menolak Kongres Pemilihan Dipercepat, PSSI Bereaksi
Bola Indonesia 12 Agustus 2019, 23:59 -
Timnas Indonesia Gelar TC di Jakarta sebagai Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022
Tim Nasional 12 Agustus 2019, 23:25 -
Wawancara Khusus Arif Putra Wicaksono: Tawarkan Sesuatu yang Berbeda untuk PSSI
Bola Indonesia 12 Agustus 2019, 21:25 -
Didukung 2 Klub, CEO Nine Sport Inc Percaya Diri Bersaing Jadi Ketum PSSI
Bola Indonesia 12 Agustus 2019, 18:22 -
Pernikahan Putri Pertama Iwan Budianto Dihadiri Ratusan Tokoh Sepak Bola Indonesia
Bolatainment 10 Agustus 2019, 02:32
LATEST UPDATE
-
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 4 Oktober 2025, 09:12 -
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:08 -
Hasil FP2 Moto2 Mandalika 2025: Manuel Gonzalez dan Diogo Moreira Terdepan
Otomotif 4 Oktober 2025, 09:07 -
Alisson Tumbang, Bakal Absen Bela Liverpool Beberapa Pekan ke Depan
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:07 -
Hasil FP2 Moto3 Mandalika 2025: Adrian Fernandez Tercepat, Ungguli David Munoz
Otomotif 4 Oktober 2025, 08:48 -
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 06:30 -
Diterpa Kritik Tajam, Amorim Pilih Bertahan dan Pasrahkan Nasibnya ke Dewan MU
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR