Bola.net - Penyerang Chelsea, Timo Werner memberikan pandangan terkait start lambatnya di Chelsea. Ia menyebut start lambat itu ternyata membawa hikmah tersendiri baginya.
Di musim panas kemarin, Chelsea resmi mendaratkan Werner dari RB Leipzig. Mereka membayar sekitar 52 juta Euro untuk mendapatkan jasanya.
Diharapkan jadi pembeda, Werner malah melempem di Chelsea. Ia sejauh ini kesulitan untuk mencetak gol secara reguler di Chelsea.
Werner mengakui bahwa ia sempat merasa takabur saat pindah ke Chelsea. "Pada awalnya, saya sempat merasa bahwa saya bisa langsung sukses di Inggris," buka Werner kepada Kicker.
Baca penuturan lengkap sang striker di bawah ini.
Kembali Membumi
Werner tidak sungkan mengakui bahwa start karirnya di Chelsea tidak berjalan sesuai dengan ekspektasinya.
Ia menyebut bahwa kesombongannya itu langsung sirna setelah datang ke Inggris.
"Di beberapa bulan terakhir, saya dipaksa kembali membumi. Ini adalah sebuah cara di Inggris ketika anda tidak bermain sebagaimana mestinya."
Tingkat Kesulitan Tinggi
Werner juga mengakui bahwa level permainan di Premire League berbeda jauh dengan Liga yang ia ikuti sebelumnya.
Ia menyebut pemain-pemain di Inggris punya kekuatan dan juga kecepatan sehingga mereka sulit dihadapi.
"Para pemain di sini rata-rata memiliki tinggi 1,9 meter, punya fisik yang luar biasa kuat dan juga mampu berlari dengan cepat. Intensitas di Premier League benar-benar luar biasa." ujarnya.
Minim Kontribusi
Sejauh ini Werner masih minim mencetak gol di Premier League.
Ia baru mengemas lima gol dari 24 penampilan di EPL musim ini.
(Kicker)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ada Hikmah di Balik Start Lambat Timo Werner di Chelsea
Liga Inggris 22 Februari 2021, 21:42
-
Sule Ternyata Bukan Incaran Nomor Satu Chelsea
Bundesliga 22 Februari 2021, 21:33
-
Manchester United Diprediksi Bakal Bekuk Chelsea yang Lagi Mandul
Liga Inggris 22 Februari 2021, 21:18
-
Data dan Fakta Liga Champions: Atletico Madrid vs Chelsea
Liga Champions 22 Februari 2021, 15:04
-
Prediksi Atletico Madrid vs Chelsea 24 Februari 2021
Liga Champions 22 Februari 2021, 15:03
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR