
Bola.net - Rotasi ekstrem Chelsea nyaris berujung petaka di Azerbaijan. The Blues hampir saja dipermalukan Qarabag dalam hasil imbang 2-2 di Liga Champions. Sorotan tajam kini mengarah pada sang manajer, Enzo Maresca.
Skuad senilai 1 miliar Paun itu tertinggal 1-2 di babak pertama. Mereka melawan tim yang nilai total skuadnya hanya 22 juta Paun. Alejandro Garnacho harus masuk dari bangku cadangan untuk menyelamatkan muka.
Ini bukan insiden biasa, melainkan puncak dari sebuah kebijakan radikal. Maresca tercatat sudah melakukan 85 pergantian susunan pemain musim ini. Angka itu adalah yang tertinggi di antara semua klub Premier League.
Manajer asal Italia itu kini disamakan dengan kompatriotnya, Claudio Ranieri. Ia mendapat julukan 'Tinkerman' yang dulu tidak diinginkan. Apakah sistem rotasi besar-besaran ini benar-benar berfungsi?
Maresca sendiri memiliki pembelaan kuat atas kebijakannya. Ia menunjuk jadwal padat dan kelelahan pemain sebagai biang keladi. Namun, ironisnya, cedera baru terus menghantui tim di tengah upaya rotasi.
Malam Mimpi Buruk di Baku

Chelsea datang ke Baku dengan modal kemenangan dominan 1-0 atas Tottenham. Namun, wajah tim yang turun di Tofiq Bahramov Republican Stadium sangat berbeda. Hanya empat pemain inti dari laga di London Utara yang dipertahankan.
Mereka sempat unggul cepat lewat aksi brilian Estevao Willian. Tapi mimpi buruk dimulai ketika bek muda, Jorrel Hato, membuat dua kesalahan fatal. Qarabag berbalik unggul 2-1 di hadapan pendukungnya yang antusias.
Tim tuan rumah tampil berani dan membuktikan diri sebagai pembunuh raksasa. Mereka sebelumnya sudah mengalahkan Benfica dan Kopenhagen di kandang. Chelsea, dengan skuad tambal sulamnya, terlihat sangat miskin koordinasi di babak pertama.
Maresca terpaksa melakukan tiga pergantian sekaligus di babak kedua. Para pemain kunci yang rencananya diistirahatkan, harus dimasukkan hanya karena timnya tertinggal. Sebuah ironi, mengingat rencana awalnya adalah menghemat tenaga mereka.
Angka 85 yang Menjadi Sorotan

Anda tidak pernah tahu Chelsea mana yang akan muncul di starting XI musim ini. Itulah gambaran paling pas untuk inkonsistensi The Blues. Mereka tampil baik melawan tim besar, tapi seringkali melempem saat melawan tim yang dianggap lebih lemah.
Biang keroknya diyakini adalah rotasi gila-gilaan Maresca. Laga melawan Qarabag adalah kali kelima beruntun ia membuat setidaknya tujuh perubahan di starting XI. Total 85 perubahan dari 16 laga di semua kompetisi adalah bukti nyata.
Jumlah itu jauh melampaui rival mereka di Premier League. Liverpool (69), Arsenal (67), dan Brentford (66) jauh lebih stabil. Kritik bahwa Maresca adalah 'Tinkerman' baru pun tak terhindarkan lagi.
Parahnya, para pemain pelapis gagal menjawab kepercayaan di laga ini. Selain Hato, pemain muda Jamie Gittens dan Tyrique George juga kesulitan. Mereka gagal membuktikan diri di panggung selevel Liga Champions.
Alasan Sang Pelatih: Mereka Bukan Robot

Enzo Maresca punya pembelaan kuat atas kebijakannya. Ia menuding jadwal brutal sebagai biang keladi.
Ia menyebut musim lalu berjalan 13 bulan. Kemenangan di Piala Dunia Antarklub memperpendek pramusim mereka.
"Niatnya malam ini adalah mengistirahatkan Enzo , Moises , Malo , dan pemain lain, karena mereka tidak bisa bermain setiap tiga hari," ujar Maresca.
"Mereka butuh pemulihan dari musim lalu, Piala Dunia Antarklub sangat berpengaruh. Kami mencoba merotasi. Ketika Anda menang, tidak ada yang menyebutkannya. Saya tahu bahwa ketika kami tidak menang, semua orang fokus pada itu," tegasnya.
Dampak Nyata: Konsistensi yang Hilang

Pembelaan Maresca ada benarnya. Namun, dampak rotasi ekstrem ini adalah inkonsistensi.
Anda tidak akan pernah tahu Chelsea mana yang akan muncul. Mereka main bagus lawan tim besar, tapi sering loyo lawan tim kecil.
Pakar sepak bola Eropa, Julien Laurens, menyoroti hal ini. Ia menyebut strategi ini tidak akan berhasil di Liga Champions.
"Melakukannya dan bersaing di Liga Champions dan Premier League sangat berbeda dengan melakukannya di musim di mana Anda bermain di Conference League, saat Anda bisa dengan mudah menang dengan tim B Anda," kata Laurens.
Eksperimen Mahal: Saat 'Tinkerman' Menjadi Bumerang
Rotasi Maresca tidak terbantu oleh performa pemain pelapis. Para pemain muda yang masuk terlihat kewalahan.
Jorrel Hato, Jamie Gittens, dan Tyrique George kesulitan. Padahal, mereka melawan tim yang musim ini sudah mengalahkan Benfica.
"Dengan pemain muda seperti Hato - dan Gittens sedikit - Anda bisa melihat bahwa level Liga Champions sedikit terlalu tinggi," lanjut Laurens.
"Itu sebabnya Pep Guardiola tidak membuat begitu banyak perubahan, atau Mikel Arteta juga, bahkan dengan skuad yang jauh lebih dalam dan lebih berpengalaman. Terlalu banyak perubahan menjadi kontra-produktif," jelasnya.
Tragedi Romeo Lavia
Malam yang buruk di Baku diperparah oleh satu insiden lagi. Romeo Lavia, yang baru masuk, harus ditarik keluar.
Gelandang asal Belgia itu cedera hanya setelah empat menit. Ini menambah daftar panjang penderitaannya di klub.
Lavia didatangkan seharga 53 juta Poundsterling pada 2023. Sejak itu, ia sudah absen 568 hari karena 10 cedera berbeda.
Ia baru bermain 29 kali. Mirisnya, ia tidak pernah sekalipun menyelesaikan 90 menit penuh untuk Chelsea.
Sumber: BBC
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Maresca Pasang Badan: 7 Perubahan Chelsea Berakhir Imbang, Ini Pembelaannya
- Sudah Gagal Menang, Chelsea Malah Dapat Kabar Buruk dari Romeo Lavia
- Rekap Hasil Liga Champions Tadi Malam: Chelsea dan Barcelona Nyaris Kalah, Tim Jose Mourinho 4 Kali Beruntun Selalu Tumbang
- Man of the Match Qarabag vs Chelsea: Estevao Willian
- Hasil Qarabag vs Chelsea: Garnacho Selamatkan The Blues di Baku
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Chelsea vs Wolverhampton 9 November 2025
Liga Inggris 6 November 2025, 15:09
-
Enzo Maresca Puji Qarabag, Sebut Chelsea Gagal Menang Karena Teledor Sendiri
Liga Inggris 6 November 2025, 13:32
-
Cerita 85 Rotasi Pemain dalam 16 Laga Chelsea: Mau Apa Enzo Maresca?
Liga Inggris 6 November 2025, 13:30
-
Cetak Gol Keduanya untuk Chelsea, Alejandro Garnacho Gak Hepi!
Liga Champions 6 November 2025, 13:23
-
Maresca Pasang Badan: 7 Perubahan Chelsea Berakhir Imbang, Ini Pembelaannya
Liga Inggris 6 November 2025, 11:47
LATEST UPDATE
-
Inter Milan Tidak Boleh Besar Kepala Meski Sempurna di Liga Champions
Liga Champions 6 November 2025, 14:30
-
Prediksi Parma vs AC Milan 9 November 2025
Liga Italia 6 November 2025, 14:18
-
Nyaris Kalah dari Club Brugge, Hansi Flick Sentil Barcelona: Ayo Berbenah!
Liga Champions 6 November 2025, 14:17
-
Lamine Yamal akui Club Brugge Buat Barcelona Menderita
Liga Spanyol 6 November 2025, 14:00
-
Jadwal dan Nonton BRI Super League: Pekan Ke-12 Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 6 November 2025, 13:37
-
3 Pemain Brasil yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025
Tim Nasional 6 November 2025, 13:35
-
Enzo Maresca Puji Qarabag, Sebut Chelsea Gagal Menang Karena Teledor Sendiri
Liga Inggris 6 November 2025, 13:32
-
Cerita 85 Rotasi Pemain dalam 16 Laga Chelsea: Mau Apa Enzo Maresca?
Liga Inggris 6 November 2025, 13:30
-
Cetak Gol Keduanya untuk Chelsea, Alejandro Garnacho Gak Hepi!
Liga Champions 6 November 2025, 13:23
-
Prediksi Sunderland vs Arsenal 9 November 2025
Liga Inggris 6 November 2025, 13:13
-
Prediksi Juventus vs Torino 9 November 2025
Liga Italia 6 November 2025, 12:54
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga Liverpool vs Real Madrid
Editorial 4 November 2025, 13:20
-
10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun!
Editorial 31 Oktober 2025, 15:01
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17




















KOMENTAR