Duel Panas Newcastle vs Liverpool Pecahkan Rekor Pelanggaran Liga Inggris, Gara-gara Saga Isak?

Duel Panas Newcastle vs Liverpool Pecahkan Rekor Pelanggaran Liga Inggris, Gara-gara Saga Isak?
Reaksi Anthony Gordon (kiri) usai melanggar Virgil van Dijk di laga Newcastle vs Liverpool, Selasa (26/08/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool melawat ke kandang Newcastle di St James’ Park, Selasa (26/8/2025) dini hari WIB, dalam laga pekan kedua Premier League. Pertandingan ini berlangsung penuh drama sejak awal hingga akhir.

Suasana panas di lapangan langsung terasa, dengan kedua tim tampil keras dan tidak mau mengalah. Duel-duel fisik menjadi pemandangan rutin sepanjang pertandingan.

Wasit Simon Hooper dibuat sibuk mengeluarkan lima kartu kuning dan satu kartu merah demi meredam ketegangan. Jumlah pelanggaran pun mencapai 32 kali dari kedua kubu.

Sayangnya bagi Newcastle, laga yang mereka kuasai justru berakhir dengan kekalahan dramatis. The Magpies dipaksa menyerah 2-3 oleh Liverpool.

1 dari 4 halaman

Rekor! 19 Pelanggaran di Babak Pertama

Anthony Gordon melanggar Virgil van Dijk di laga Newcastle vs Liverpool, Selasa (26/08/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Anthony Gordon melanggar Virgil van Dijk di laga Newcastle vs Liverpool, Selasa (26/08/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Opta Joe mencatat bahwa babak pertama saja sudah mencetak angka pelanggaran yang mengejutkan. Total ada 19 pelanggaran yang terjadi hanya dalam 45 menit pertama.

Rekor ini menjadi yang tertinggi di babak pertama Premier League musim 2025/2026. Fakta itu semakin menegaskan panasnya atmosfer pertandingan sejak peluit awal dibunyikan.

Tak hanya itu, catatan ini juga menjadi yang terbanyak dalam duel Newcastle kontra Liverpool sejak Maret 2006. Pada laga tersebut, tercatat 22 pelanggaran di babak pertama.

“Terjadi 19 pelanggaran di babak pertama pertandingan hari ini antara Newcastle dan Liverpool, pelanggaran terbanyak yang terjadi dalam 45 menit pertama pertandingan Liga Inggris sejauh musim ini dan pelanggaran terbanyak yang terjadi di babak pertama pertandingan antara kedua tim ini sejak Maret 2006 (22),” tulis Opta Joe.

2 dari 4 halaman

Efektivitas Permainan Anjlok

Pemain Liverpool, Hugo Ekitike, berduel dengan pemain Newcastle, Dan Burn, dalam laga Premier League, Selasa (26/8/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Pemain Liverpool, Hugo Ekitike, berduel dengan pemain Newcastle, Dan Burn, dalam laga Premier League, Selasa (26/8/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Saking seringnya laga terhenti akibat pelanggaran, permainan efektif di laga ini tercatat sangat rendah. Bola hanya benar-benar dimainkan 40,8 persen selama 90 menit penuh. 

Fakta ini menunjukkan betapa kerasnya laga yang berjalan lebih sering dengan kontak fisik ketimbang aliran bola. Pertandingan berkali-kali terhenti, baik karena pelanggaran maupun protes pemain. 

Opta Joe menyebut angka tersebut jadi yang terendah sejak lebih dari satu dekade terakhir. Tepatnya sejak laga Stoke City melawan Blackburn pada Februari 2010. 

“40,8% - Bola hanya dimainkan selama 40,8% pada pertandingan malam ini antara Newcastle dan Liverpool, persentase terendah dalam pertandingan Liga Inggris sejak Februari 2010 (40% dalam Stoke 3-0 Blackburn)”. 

3 dari 4 halaman

Saga Transfer Alexander Isak Panaskan Atmosfer Laga

Alexander Isak mencetak gol di laga Liverpool vs Newcastle di final Carabao Cup di Wembley, Minggu (16/3/2025). (c) AP Photo/Scott Heppell

Alexander Isak mencetak gol di laga Liverpool vs Newcastle di final Carabao Cup di Wembley, Minggu (16/3/2025). (c) AP Photo/Scott Heppell

Meski tak bermain, Alexander Isak tetap menjadi sorotan di laga ini. Striker asal Swedia itu absen dari skuad, namun kisah transfernya ke Liverpool terus menghantui atmosfer pertandingan.

Selama sebulan terakhir, Isak dikabarkan ngotot hengkang dari Newcastle untuk bergabung dengan The Reds. Namun, hingga kini keinginannya belum terwujud.

Kondisi makin memanas setelah Isak menuding manajemen Newcastle ingkar janji. Hal itu memantik reaksi keras dari para fans yang mengekspresikan kekecewaan mereka di stadion.

Dilaporkan Mirror, suporter memasang banner besar bertuliskan: “Tidak ada yang bisa dicapai sendirian. Kita adalah sebuah kota. Seluruh penduduk. Kita adalah Newcastle United.” Aura emosional itu seakan menular ke pemain di lapangan, membuat laga semakin penuh gesekan.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL